Virus Corona Masuk Kalbar

Aswandi Sebut Kemungkinan Libur Sekolah Diperpanjang, Akibat Dampak Corona Semakin Tinggi

Hal ini diungkapkan oleh Aswandi selaku pengamat Pendidikan Kalbar melihat semakin banyaknya jumlah

Penulis: David Nurfianto | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ANGGITA PUTRI
Pengamat Pendidikan Universitas Tanjungpura, Aswandi 

PONTIANAK - Upaya pemerintah melakukan pembelajaran dirumah kepada siswa sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 yang berlangsung hingga 2 April mendatang memiliki kemungkinan untuk diperpanjang.

Hal ini diungkapkan oleh Aswandi selaku pengamat Pendidikan Kalbar melihat semakin banyaknya jumlah Orang Dalam Pengawasan (ODP) di Kalimantan Barat.

"Melihat situasi Kalbar yang semakin meningkat ODPnya saya rasa pemerintah pasti berfikir untuk memperpanjang masa Sosial discanting, karena siswa ini bagian dari keluarga. Kalo satu siswa tertular kemudian pulang dan kontak fiisik dengan keluarga, bisa saja seluruh rumah akan tertular Corona" ungkapnya.

ODP dan PDP Corona di Kalbar Bertambah, Midji Umumkan Penundaan Ujian dan Perpanjang Libur Sekolah 

Aswandi mengatakan siswa yang diminta melakukan sosial discasting tetap melakukan pembelajaran dan paham tujuan pemerintah adalah melindungi seluruh masyarakat khususnya yang ada di Kalbar.

"Siswa dan mahasiswa ini adalah satu diantara masyarakat yang paling banyak beraktivitas diluar, jadi kemungkinan tertular lebib tinggi dibandingkan orang yang tinggal di rumah" jelasnya.

Aswandi juga menghimbau orang tua siswa untuk menjaga dan mendampingi anaknya belajar di rumah, jangan sampai anak keluar rumah dan ngumpul ke tempat yang berpotensi tinggi menularkan virus Covid-19.

"Peran orang tua paling penting dalam hal ini, orang tua harus terus memantau anaknya agar tidak keluar rumah. Kita sama-sama saling menjagalah, ini tugas semua orang tidak bisa hanya berharap sama satu bagian saja" tuturnya.

Bahkan menurut Aswandi keputusan yang diambil pemerintah tentang penundaan pelaksanaan UN hingga akhirnya dinyatakan batal oleh Kementerian merupakan sebuah tanda bahwa Indonesia serius menangani wabah virus Covid-19 ini.

"Bagus itu, artinya pemerintah serius menangani penekanan penularan Corona.

Pemerintah mengerti bahwa tidak bisa memaksa tetap ujian, karena siswa juga bisa jadi suspect ketika mereka bertemu dengan teman yang sudah positif" ungkapnya.

Aswandi juga mengungkapkan jika seandainya pemerintah sempat ingin tetap melanjutkan UN, pilihan yang mungkin bisa dilakukan adalah dengan pengaturan jarak aman siswa agar penularan virus Covid-19 bisa diminimalisir.

"Kalo kemarin seandainya pemerintah masih berniat melanjutkan UN, saya sempat berfikir mungkin sekolah harus mengubah posisi duduk siswa agar tidak saling berdekatan.

Itupun kalo sekolah mampu melakukan dengan waktu yang sangat singkat, karena pemindahan posisi komputer itu tidaklah mudah apalagi harus diatur jaraknya" lanjutnya.

Pengamat pendidikan Kalbar ini juga mengatakan dengan pembatalan UN ini siswa diharapkan tidak berkeliaran diluar jika tidak terlalu penting apalagi nongkrong tidak jelas yang membuat mereka tertular Covid- 19.

" Siswa janganlah berkeliaran, libur ini bukan untuk jalan-jalan apalagi nongkrong.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved