Corona Masuk Indonesia

AHLI Biofisika Temukan Data Mengejutkan, Penyebaran Virus Corona Kian Melambat

Di tengah kekhawatiran akan peningkatan terus menerus pasien Covid-19 di seluruh dunia, seorang pemenang Nobel dan ahli biofisika Stanford....

Editor: Mirna Tribun
https://itjen.kemdikbud.go.id/
AHLI Biofisika Temukan Data Mengejutkan, Penyebaran Virus Corona Kian Melambat 

"Yang kita butuhkan adalah mengendalikan kepanikan ... kita akan baik-baik saja," katanya.

Levit pun menambahkan jika data tersebut tidak mendukung akan terjadinya kesuraman dan epidemologis malapetaka telah diperingatkan.

GEJALA Covid-19 Mirip Flu Biasa, Ini Cara Membedakan Bila Terinfeksi Virus Corona

"Angka-angka masih 'berisik' tetapi ada tanda-tanda jelas pertumbuhan (penyebaran virus corona) melambat," katanya kepada kepada LA Times.

Ia mengklaim bahwa bagaimanapun, data kematian di AS mendukung temuannya.

Sekarang ada 35.224 kasus dan 471 kematian di AS, pada Senin pagi, menurut Universitas Johns Hopkins .

Pada Jumat sore, ada 16.018 kasus dan 210 kematian.

Levitt mengatakan himbauan menjaga jarak sosial dan mendapatkan vaksinasi terhadap flu sama-sama penting untuk memerangi penyebaran.

Gerakan anti-vaksin Italia yang kuat, jelasnya, kemungkinan memainkan faktor dalam ledakan kasus, karena penyebaran flu kemungkinan merupakan faktor di banyak rumah sakit dan meningkatkan kemungkinan virus corona tidak terdeteksi.

Di sisi lain, dia menyalahkan media karena memicu kepanikan dengan berfokus pada peningkatan kasus kumulatif dan menyoroti selebriti, seperti Tom Hanks dan Idris Elba, yang telah terinfeksi.

Levitt juga khawatir bahwa reaksi berlebihan dapat memicu krisis lain.

Hal itu terkait dengan kehilangan pekerjaan dan keputusasaan menciptakan masalah mereka sendiri, seperti lonjakan tingkat bunuh diri.

Pada hari Minggu, Presiden Federal Reserve Bank St Louis James Bullard mengatakan ia melihat tingkat pengangguran AS mencapai 30% dalam beberapa bulan mendatang.

Inilah Negara Negara yang Bahagia dan Paling Siap Menghadapi Virus Corona

Itu terjadi karena dunia terus bergulat dengan pandemi virus corona.

Jika proyeksinya terbukti benar, pengangguran akan lebih buruk daripada selama 'Depresi Hebat', yang dikenal juga sebagai zaman malaise, sebuah peristiwa menurunnya tingkat ekonomi secara dramatis di seluruh dunia.

Untuk diketahui, persitiwa tersebut mulai terjadi pada tahun 1929, yang kemudian menghancurkan ekonomi baik di negara industri maupun negara berkembang.

Pengangguran juga disebut bisa tiga kali lebih buruk daripada resesi 2007-'09.

Sementara tajuk utama semacam itu (berfokus pada peningkatan kasus) terus menyebarkan ketakutan, Levitt tetap berpegang pada pesannya yang sederhana:

Pandemi virus korona itu 'bukan akhir dari dunia.'

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved