UN 2020 Ditiadakan
BREAKING NEWS - Ujian Nasional UN Dihapus atau Ditiadakan, Inilah Penentu Kelulusan Kamu
Padahal jadwal UN SMA harus dilaksanakan pada 30 Maret, begitu pula dengan UN SMP yang harus dijadwalkan paling lambat akhir April mendatang.
BREAKING NEWS - Ujian Nasional UN Dihapus atau Ditiadakan, Inilah Penentu Kelulusan Kamu
JAKARTA - Wabah virus corona yang menyebabkan COVID-19, mengubah berbagai sisi kehidupan manusia.
Tidak hanya menjatuhkan ekonomi, virus corona juga menghambat program dunia pendidikan khususnya di Indonesia.
Ujian Nasional ( UN ) ternyata ditiadakan lebih dini akibat virus corona.
Padahal, sebelumnya Menteri Pendidikan Nadiem Makarim sudah berencana menghapus UN tapi mulai 2021.
Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat ( DPR RI ) Syaiful Huda mengatakan, DPR dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sepakat pelaksanaan Ujian Nasional (UN) Dihapus atau ditiadakan.
Hal ini dilakukan untuk melindungi siswa dari COVID-19.
"Dari hasil rapat konsultasi DPR dan Kemendikbud, disepakati jika pelaksanaan UN SMP dan SMA ditiadakan, untuk melindungi siswa dari COVID-19," ujar Syaiful Huda dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (24/03/2020).
Adapun kesepakatan tersebut didasari karena penyebaran COVID-19 yang kian masif.
Jadwal UN SMA harus dilaksanakan pada 30 Maret, begitu pula dengan UN SMP yang harus dijadwalkan paling lambat akhir April mendatang.
• Nadiem Makarim dan Komisi X DPR RI Sepakat Tiadakan Ujian Nasional, Penentuan Kelulusan Masih Dikaji
• CEK FAKTA - Maruf Amin Imbau Umat Islam Shalat Taubat agar Virus Corona Cepat Teratasi
"Penyebaran wabah COVID-19 diprediksi akan terus berlangsung hingga April, jadi tidak mungkin kita memaksakan siswa untuk berkumpul melaksanakan UN di bawah ancaman wabah COVID-19 sehingga kami sepakat UN ditiadakan," kata dia.
Lebih lanjut, Huda mengatakan saat ini Kemendikbud mengkaji opsi pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) sebagai pengganti UN.
Meski demikian, opsi tersebut hanya akan diambil kalau pihak sekolah mampu menyelenggarakan USBN dalam jaringan (daring).
"Kami sepakat bahwa opsi USBN ini hanya bisa dilakukan jika dilakukan secara daring, karena pada prinsipnya kami tidak ingin ada pengumpulan siswa secara fisik di gedung-gedung sekolah," ujar dia.
Kemudian, kalau USBN via daring tidak bisa dilakukan, maka muncul opsi terakhir yakni metode kelulusan akan dilakukan dengan menimbang nilai kumulatif siswa selama belajar di sekolah.