Virus Corona Masuk Kalbar
Direktur RSUD dr Abdul Aziz Singkawang Beberkan Kondisi Terkini Pasien Positif Corona
Sementara terhadap pasien positif dilakukan swap pengambilan sampel di tenggorokkan seminggu dua kali.
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Maudy Asri Gita Utami
Pasien tersebut pulang ke Indonesia sesuai mengikuti acara keagamaan di Malaysia, lalu mengalami gejala demam dan batuk.
Informasi yang diperoleh pasien tersebut pulang dari Malaysia pada 2 Maret 2020.
Namun ia mulai mengalami batuk dan demam pada 10 Maret 2020 dan datang ke RSUD dr Abdul Aziz Singkawang Jumat (14/3/2020) sekitar pukul 21.00 wib.
Empat orang warga Kota Singkawang lainnya menjalani karantina di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Aziz Kota Singkawang, Provinsi Kalimantan Barat, di Jalan dr Sutomo, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat.
Penambahan empat orang ini menambah daftar pasien terkait virus corona yang dirawat rumah sakit pemerintahan di Kota Singkawang.
Pasien tersebut berjenis kelamin wanita berusia 20 tahun, 52 tahun dan 13 tahun serta laki-laki berusia 46 tahun.
Pasien berusia 46 tahun dan 13 tahun merupakan satu keluarga yakni bapak dan anak.
"Ada dirawat 6 orang hari ini, ada penambahan 4 orang," kata Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Aziz Kota Singkawang, Provinsi Kalimantan Barat, dr Ruchanihadi Sp.PD, Minggu (22/3/2020).
Informasi yang diperoleh dr Didi sapaan akrab Ruchanihadi, keempat warga Kota Singkawang ini memiliki riwayat berpergian ke luar kota.
Satu orang ke Kota Pontianak dan tiga lainnya ke Jakarta.
Sepulang dari berpergian mereka mengalami batuk dan sakit tenggorokan.
Satu pasien merupakan rujukan dari RS St Vincentius Kota Singkawang, satu orang lainnya rujukan dari RS DKT Kota Singkawang sementara yang dua orang datang sendiri ke rumah sakit.
Dari enam orang pasien tersebut, lima di antaranya suspek virus corona atau pasien dalam pengawasan (PDP), sementara satu pasien telah terkonfirmasi positif terjangkit virus corona.
Terhadap dua pasien yang baru masuk telah diambil sampel dan dikirim ke Jakarta.
Sementara dua lainnya laki-laki berusia 46 tahun dan anaknya wanita berusia 13 tahun belum dilakukan pengambilan sampel karena pasien tersebut baru masuk.