Corona Masuk Indonesia
Pengertian Rapid Test - Presiden Jokowi Instruksikan Rapid Test Virus Corona Massal di Indonesia
Menurut Jokowi, rapid test tersebut dapat dipergunakan untuk mendeteksi dini seseorang yang terinfeksi virus corona atau penyebab Covid-19.
Ilustrasi virus corona (Shutterstock)
Terkait instruksi dari Presiden Jokowi soal rencana agar dilaksanakannya rapid test ini, Yuri mengungkapkan, rapid test menggunakan spesimen darah dari pasien.
"Karena rapid test ini menggunakan spesimen darah dan bukan tenggorokan atau kerongkongan (seperti tes corona sebelumnya). Tetapi menggunakan serum darah yang diambil dari darah (pasien)," ujar Yuri, Kamis (19/3/2020).
Bisa dilaksanakan hampir di seluruh RS di Indonesia
Yuri mengungkapkan, metode rapid test tidak membutuhkan sarana pemeriksaan laboratorium pada bio security level 2, di mana tes ini bisa dilaksanakan di hampir seluruh RS di Indonesia.
Butuh pasien yang terinfeksi lebih dari seminggu
Dalam penelitian baru, ada keunggulan dan ada kelemahan dari suatu proses.
Rapid test disebut membutuhkan reaksi dari imunoglobin pasien yang terinfeksi virus corona, paling tidak seminggu.
Sebab, jika pasien belum terinfeksi atau terinfeksi selama kurang dari seminggu, kemungkinan bacaan imunoglobinnya akan negatif.
Lebih lanjut, Yuri menyampaikan total kasus positif Corona hingga 19 Maret 2020 berjumlah 308 orang.
Penambahan kasus tertinggi terjadi di wilayah DKI Jakarta dengan 52 kasus baru, sedangkan jumlah pasien sembuh 15 dan meninggal dunia 25.
Pihaknya menekankan kembali beberapa langkah yang harus diperhatikan secara serius oleh semua pihak terhadap upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
Pertama yaitu social distancing atau mengambil jarak antar individu, dan kedua yakni pola hidup bersih dan sehat atau Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Rapid Test dan Bedanya dengan Tes Corona Sebelumnya"
(*)