Corona Masuk Indonesia

SELAMA Ini Dicari-cari, Akhirnya China Temukan Penderita Pertama Positif Virus Corona

Itu mengapa jika peneliti dapat melacak kasus paling awal, mereka mungkin dapat mengidentifikasi hewan inang tempat virus bersembunyi.

Editor: Mirna Tribun
EPA via AlJazeera
SELAMA Ini Dicari-cari, Akhirnya China Temukan Penderita Pertama Positif Virus Corona. 

Sementara itu para ahli di seluruh dunia tak berhenti untuk terus mempelajari virus SARS-CoV-2, menguji vaksin, serta memberikan perawatan supaya pandemi global ini segera berlalu.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pasien Pertama Covid-19 Ditemukan, Bantu Lacak Sumber Virus Corona",

ILMUWAN Ungkap Virus Ini akan Berubah Jadi Penyakit Musiman

Sejauh ini wabah virus corona menjadi ancaman nomor satu umat manusia dari seluruh dunia.

Hingga saat ini belum ditemukan solusinya, namun Israel beberapa hari lalu mengumumkan telah menemukan vaksin dan siap diumumkan dalam beberapa hari ke depan.

Sementara itu, di China pusat virus tersebut berkembang justru mengalami penurunan dalam jumlah yang semakin baik.

Namun, kabar buruknya beberapa negara mengalami peningkatan, seperti di Italia dengan jumlah kematian di atas 1.500 orang dan beberapa negara seperti Inggris, Spanyol, Iran juga dalam kondisi mengkhawatirkan.

Lalu Indonesia, negara yang selama ini aman juga sudah menjadi korban virus corona, kini 227 orang dinyatakan positif virus corona.

Di Asia Tenggara Malaysia menjadi negara terparah terkena dampak virus corona, jumlah pasien yang positif virus corona berada di angka lebih dari 400 orang.

 RSUD Soedarso Membuka Ruangan Baru untuk Pelayanan Kesehatan Pasien Virus Corona

Lantas bagaimana cara mengentikan laju virus corona ini?

Mengutip Business Insider malalui Tribunnews, ilmuwan ungkap 3 skenario untuk mengakhiri virus corona.

1. Kemungkinan virus corona tak akan pernah hilang

Menurut peneliti di WHO, rata-rata orang yang terkena virus Corona menularkannya ke 1-2 orang lainnya.

Virus Corona telah ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Ada penyebaran berkelanjutan dari manusia ke manusia sekarang, sebagian besar di Cina," kata Amesh Adalja, seorang ahli penyakit menular di Johns Hopkins’ Center for Health Security.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved