Virus Corona Masuk Kalbar

Kalbar Isolasi 9 Orang Pasien, 2 Dinyatakan Positif Corona Semuanya Punya Riwayat dari Malaysia

"10 orang sudah keluar dan dinyatakan negatif sehingga saat ini 9 orang diisolasi dan 2 orang positif Covid-19," tegasnya

Editor: Madrosid
Tribunpontianak.co.id/Dok. RSUD dr Abdul Aziz Singkawang
Pasien suspek virus corona melakukan aktivitas di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Aziz, Jalan dr Sutomo, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat, Provinsi Kalimantan Barat, Selasa (17/3/2020). 

PONTIANAK - Gubernur Kalbar Sutarmidji memastikan pasien penderita Covid-19 di Kalbar bertambah satu.

Pasien nomor 2 ini dirawat di RSUD Abdul Azis Singkawang.

Sementara itu, pasien nomor 1 masih menjalani perawatan di Ruang Isolasi RSUD dr Soedarso Pontianak.

"Iya bertambah satu, pasien dirawat di RSUD Abdul Azis Singkawang," ucap Midji – panggilan akrab Sutarmidji – saat diwawancatai Tribun Pontianak, Selasa (17/3/2020).

RSUD Abdul Azis Singkawang memang merupakan satu di antara empat RS yang ditunjuk oleh pemerintah pusat sebagai lokasi rujukan penanganan Covid-19.

Midji, meminta masyarakat harus peduli dengan kondisi yang ada saat ini. Masyarakat diminya untuk mematuhi segala kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintag guna memutus infeksi Covid-19.

Gubernur menyebut, pasien yang positif corona di RSUD Abdul Azis Singkawang merupakan seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Total saat ini ada dua kasus positif corona di Kalbar, satu di RSUD Soedarso dan terbaru di RSUD Abdul Azis Singkawang.

Midji menegaskan kondisi pasien saat ini berangsur membaik dan stabil.

"Kondisinya semakin baik. Mari kita peduli terhadap kondisi saat ini. Jika ada warga yang tak sehat silakan periksa ke Puskesmas dan dokter," pungkasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar dr Harisson MKes membenarkan ada dua pasien positif corona di Kalbar.

Satu pasien dirawat di RSUD Sudarso dan satu pasien positif lainnya dirawat di RS Abdul Azis Singkawang.

"Hasil pemeriksaan di Balitbangkes, satu pasien di Abdul Azis terkonfirmasi Covid-19," ucap Harisson saat konferensi pers di Kantor Dinas Kesehatan Kalbar, Selasa sore.

Pasien berusia 19 tahun ini diketahui bekerja di Sarawak, Malaysia sebagai penjaga counter handphone dan berdomisili di Singkawang. Pasien pulang pada 9 Maret 2020 melalui PLBN Aruk, Sambas.

Pada 10 Maret pasien masuk RSUD Abdul Azis dan diisolasi.

Dinas Kesehatan Kalbar dan Dinas Kesehatan Singkawang sedang melakukan tracking terkait kontak yang bersangkutan dengan keluarga dan warga lainnya.

Harisson memastikan kondisi pasien saat ini sehat.

"Tidak ada lagi sesak nafas dan kondisinya sehat. Saya prediksi keluarnya sehat," yakinnya.

Hingga Selasa, ada sembilan warga yang dirawat di ruang isolasi.

Empat pasien dirawat di RSUD Soedarso, dua di Singkawang, satu di RS Pemangkat dan dua orang di RSUD Sambas.

Jika ditotal, lanjut Harisson, sejak 2 Februari 2020 ada 19 orang yang diisolasi.

"10 orang sudah keluar dan dinyatakan negatif sehingga saat ini 9 orang diisolasi dan 2 orang positif Covid-19," tegasnya.

Harisson menuturkan, dua orang yang positif corona saat ini mempunyai riwayat dari Malaysia.

"Warga Pontianak itu dari Kuala Lumpur dan warga Singkawang yang positif dari Serawak," pungkasnya.

Harisson mengatakan, pasien tidak terlalu banyak kontak dengan masyarkaat Singkawang karena saat datang langsung dirawat di RS Singkawang.

“Jadi kita lakukan pemeriksaan setiap dua hari untuk mengambil sampel untuk dikirim ke Jakarta. Jika dua kali negatif maka pasien yang sudah dinyatakan positif covid-19 akan keluar dari Rumah Sakit,” ujarnya.

Dikatakan, biasanya sistem penerimaan laporan terhadap hasil sampel yang diberikan oleh Balitbangkes langsung kepada direktur RS yang merawat dan bisa melalui Kepala Diskes Kalbar.

“Sampai saat ini kita di Kalbar sudah mengisolasi 9 pasien dalam pengawasan yakni ada 4 di RSUD Sudarso Pontianak dan satu orang terkonfirmasi positif covid-19 dan tiga masih menunggu hasil, “ ujarnya.

Lalu ada 2 orang di RSUD Singkawang dan satu sudah terkonfirmasi covid-19 dan satunya masih menunggu hasil pemeriksaan.

“Selain itu ada satu pasien dalam pemantauan di RS Pemangkat dan saat ini masih menunggu hasil sampel dan ada 2 pasien di RS Sambas yang saat ini masih menunggu hasil,” jelasnya.

RSUD dr Soedarso juga menerima satu pasien rujukan dari rumah sakit swasta di Kota Pontianak.

Hal itu juga dibenarkan oleh Gubernur Kalbar, Sutarmidji saat diwawancarai Tribun Pontianak mengenai adanya pasien yang dirujuk dari RS swasta.

"Ya benar, ada satu pasien yang dirujuk dari rumah sakit swasta kemarin," ucap Midji.

Midji menegaskan bahwa seluruh informasi dan update mengenai corona atau Covid-19 hanya melalui dirinya dan Kepala Dinas Kesehatan Kalbar.

Petugas RS Swasta ini diisolasi di RSUD Sudarso dan ditangani sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang ada.

Untuk hasil laboratorium pemeriksaannya, Midji belum menjawab apakah positif atau negatif terhadap virus corona.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Pontianak, pasien tersebut melakukan konsultasi pada rumah sakit swasta yang ada di Pontianak dengan kondisi batuk filek.

Kemudian oleh dokter dilakukan rontgent terhadap yang bersangkutan dan ada perselubungan paru sehingga dirujuk Ke RSUD Sudarso untuk penanganan lebih lanjut.

Pasien tersebut mempunyai riwayat berada di lokasi atau RS swasta lainnya, dimana pasien positif corona pertama di Kalbar dirawat.

Tunggu Informasi
Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kota Singkawang, dr Barita Ompusunggu, mengaku belum mendapatkan informasi mengenai hasil tes laboratorium pasien suspect virus corona yang dikarantina di ruang RSUD dr Abdul Aziz Singkawang.

"Belum ada informasinya, saya belum dapat datanya," katanya saat dikonfirmasi, Selasa siang.

Lebih lanjut dr Barita menjelaskan bahwa rumah sakit hanya merawat dua pasien suspect virus corona.

Satu pasien merupakan warga Kota Singkawang berjenis kelamin laki-laki berusia 19 tahun dirujuk dari Puskesmas Singkawang Selatan pada Selasa (10/2) sekitar pukul 16.30.

Pasien telah bekerja satu bulan di Malaysia.

Dua hari terakhir ini ia mengalami demam batuk lalu pulang kembali ke Indonesia.

Satu hari di Indonesia ia masih mengalami demam batuk dan diperiksa ke Puskesmas Singkawang Selatan, lalu dirujuk ke RSUD dr Abdul Aziz.

Sementara pasien satunya merupakan warga Kabupaten Sambas berjenis kelamin laki-laki berusia 46 tahun.

Pasien tersebut pulang ke Indonesia seusai mengikuti acara keagamaan di Malaysia mengalami gejala demam dan batuk.

Informasi yang diperoleh pasien tersebut pulang seusai mengikuti tablig akbar di Malaysia pada 2 Maret 2020.

Namun ia mulai mengalami batuk dan demam pada 10 Maret 2020 dan datang ke RSUD dr Abdul Aziz Singkawang Jumat (14/3) sekitar pukul 21.00.

"Yang dirawat hanya dua itu aja tidak ada yang lain," tuturnya.

Terhadap kedua pasien tersebut telah diambil sampel lendir tenggorokan dan dikirim ke Jakarta untuk melakukan uji laboratorium dan menunggu hasilnya.

Dinas Kesehatan Singkawang hanya memantau kondisi kedua pasien tersebut. Begitu masuk ke RSUD dr Abdul Aziz menjadi ranahnya rumah sakit.

Saat ini pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium kedua pasien tersebut. Bila hasilnya negatif mereka akan dipulangkan, sementara bila positif akan ada tindak lanjut.

"Kalau negatif pulangkan, positif akan ada tindak lanjut yang harus kami lakukan," tuturnya.

Ia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik serta menjaga daya tahan tubuh dan kesehatan melalui pola hidup bersih dan sehat.

Direktur RSUD dr Abdul Aziz Kota Singkawang dr Ruchanihadi SpPD memastikan kondisi dua pasien suspect virus corona yang menjalani karantina di ruang isolasi mulai membaik.

"Sehat, baik ke arah kesembuhan, dua-duanya," katanya saat dikonfirmasi, Selasa (17/3).

Didi sapaan akrabnya menjelaskan, kedua pasien sudah beraktivitas seperti biasa di dalam ruangan. Bahkan gejala demam dan batuk sudah tidak ada.

Ia juga belum berani menyampaikan hasil positif atau negatif pasien suspek corona di RSUD dr Abdul Aziz karena hasil tes secara bukti fisik maupun WhatsApp belum diketahui termasuk dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar.

Informasi berita pihaknya dapatkan dari Tribun Pontianak yang mewawancarai Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji.

Informasi yang diperoleh sore hari ini dari Jakarta akan melakukan konferensi pers mengenai virus corona di Indonesia.

"Informasinya sore Jakarta mau konferensi pers, paling tidak nunggu konferensi pers Jakarta baru tahu hasilnya," tutur Dr Didi.

Ia mengimbau kepada masyarakat untuk mencegah penyebaran virus corona dengan menjaga daya tahan tubuh dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta rutin mencuci tangan.

dr Didi mengatakan belum berani menyampaikan hasil positif atau negatif pasien suspect corona di RSUD dr Abdul Aziz karena hasil tes secara bukti fisik maupun WhatsApp belum diketahui.

"Informasinya tetap belum ada buktinya," katanya.

Hingga saat ini dr Didi belum menerima dalam bentuk tertulis atau hitam di atas putihnya meski memang informasinya sudah disampaikan Gubernur Kalbar dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar.

Dirinya pun bahkan sudah menghubungi langsung Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar dan ternyata memang belum ada surat hitam di atas putih.

Dihubungi terpisah Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie, mengatakan belum bisa menyatakan pasien suspect virus corona yang dikarantina di ruang isolasi positif virus corona.

“Informasi positif didapat dari telepon Bapak Gubernur. Namun kami tidak bisa memastikan dan menyampaikan positif atau tidak positif karena belum menerima hasil laboratorium yang dikirim,” kata Tjhai Chui Mie.

Wako mengatakan Pemkot telah melakukan konfirmasi ke Pemprov Kalbar namun masih belum ada fisiknya. Bahkan telah meminta untuk dikirim melalui whatsApp juga tidak ada.

"Kita nanti tunggu dua hari ini, sudah dikirimkan akan kita umumkan kembali," katanya.

Pemkot Singkawang sudah menyiapkan langkah-langkahnya, bahkan siap menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB), tapi dengan catatan ada surat menyatakan positif itu sebagai dasar untuk bekerja.

Langkah-langkah antisipasi dan penanganan dilakukan dengan mengesahkan tim gugus percepatan penanganan Covid 19 sehingga mereka masing-masih tahu tugasnya dan apa yang harus disiapkan.

Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Singkawang untuk tidak panik dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Kemudian hindari berpergian jika tidak penting keluar daerah atau keluar kota. (oni/doi)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved