Corona Masuk Indonesia

Perceraian di China Meningkat Gara-gara Virus Corona, Terbanyak Saat Karantina | Dugaan Penyebabnya

Banyaknya kasus perpisahan membuat otoritas di Fuzhou menetapkan batas 10 pasangan per hari yang bisa mendaftarkan keinginan berpisah mereka.

Editor: Ishak
SHUTTERSTOCK/WOOCAT
Ilustrasi pencegahan wabah virus corona 

VIRUS Corona dampak destruktifnya relatif luar biasa di berbagai kehidupan.

Tak hanya dari sisi kesehatan, namun juga dari sisi sosial masyrakat di mana virus Corona merebak.

China misalnya, di mana angka perceraian di Negeri Tirai Bambu (julukan Tiongkok) ini meningkat tajam selama masa merebaknya virus Corona.

Dikutip dari Kompas.com, angka perceraian di China dilaporkan meningkat, dikarenakan pasangan "menghabiskan waktu terlalu lama selama karantina virus corona". 

Benarkah Daun Kelor, Jambu Biji & Kulit Jeruk Punya Senyawa Tangkal Virus Corona ? Ini Kata Peneliti

Lu Shijun, manajer pencatatan pernikahan di Dazhou, Provinsi Sichuan, menceritakan ada 300 pasangan yang hendak bercerai sejak 24 Februari.

Otoritas meyakini, meningkatnya perceraian di China bisa jadi disebabkan fakta mereka terlalu lama bersama selama karantina virus corona.

"Jumlah pasangan yang bercerai melonjak jika dibandingkan sebelumnya (wabah menyebar)," kata Lu seperti dikutip Daily Mail Jumat (13/3/2020).

Lu menerangkan, karena menghabiskan banyak waktu di rumah, mereka cenderung berdebat sengit dan secara terburu-buru memilih berpisah. 

ILMUWAN Ungkap Virus Corona Hilang di Musim Panas, Virus Ini akan Berubah Jadi Penyakit Musiman

Faktor lainnya adalah karena lambatnya penanganan, buntut dari tutupnya kantor pemerintah selama sebulan di saat karantina berlangsung.

Tak hanya Dazhou, kantor pencatatan pernikahan di Xi'an, Provinsi Shaanxi, juga melaporkan tingginya pasangan yang ingin bercerai sejak dibuka pada 1 Maret.

Petugas pencatatan kepada Global Times mengungkapkan, satu kantor distrik bisa menerima hingga 14 permintaan dalam satu hari.

Banyaknya kasus perpisahan membuat otoritas di Fuzhou menetapkan batas 10 pasangan per hari yang bisa mendaftarkan keinginan berpisah mereka. 

Korsel Berhasil Turunkan Kasus Corona Drastis Pekan Ini, Tanpa Lockdown Seperti Italia & Spanyol

Para pakar telah lama mendiskusikan apakah menghabiskan waktu terlalu lama di satu lokasi akan membuat pasangan memutuskan bercerai.

Berbagai kota seantero China memeringatkan warganya mengisolasi diri selama satu bulan untuk mencegah penyebaran virus corona penyebab pandemi Covid-19 ini.

Beijing memang melaporkan penurunan signifikan untuk kasus domestik.

Namun, mereka menghadapi tantangan baru dengan kasus yang terjadi di luar wilayah mereka (imported case).

Lebih dari 169.000 orang di seluruh dunia terinfeksi virus dengan nama resmi SARS-Cov-2.

Dari jumlah jumlah itu, 6.500 orang di antaranya meninggal, dan 77.000 lainnya sembuh.

Banyak negara di dunia menerapkan penutupan (lockdown) yang berujung kepada larangan pertemuan publik, hingga penangguhan kegiatan olahraga.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Angka Perceraian di China Meningkat Saat Karantina Virus Corona", https://www.kompas.com/global/read/2020/03/16/153955270/angka-perceraian-di-china-meningkat-saat-karantina-virus-corona?

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved