Pemerintah China Bongkar Fakta Terbaru Virus Corona, Duga Kasus Pertama Wuhan pada 17 November 2019
Wabah virus Corona kini telah menjadi wabah global. Dari China, virus ini kemudian menyebar ke ratusan negara.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Wabah virus Corona kini telah menjadi wabah global. Dari China, virus ini kemudian menyebar ke ratusan negara.
Mengutip data dari wolrdmeter.info yang diakses Tribunnews.com, Jumat (13/3/2020), terdapat 127 negara dengan kasus positif virus Corona.
Jumlah pasien terinfeksi mencapai 134.682 kasus dengan total kematian 4.973 dan 68.143 pasien sembuh.
Menjadi wabah global, belum diketahui secara pasti kapan pertama kali Virus Corona muncul di China.
Namun, laporan terbaru pemerintah China, dimungkinkan virus Corona menginfeksi orang pertama di China pada 17 November 2019.

Hal itu jauh lebih awal dari laporan sebelumnya yang menyebut kasus virus Corona pertama pada bulan Desember.
Data yang menyebut orang pertama China terkena virus Corona itu merupakan data pemerintah China yang diterima South China Morning Post.
• Fakta Baru Terungkap Soal Virus Corona, Ilmuwan China Prediksi Pandemi Corona Mereda pada Juni 2020
Berdasakan data pemerintah itu, seorang pria berusia 55 tahun dari provinsi Hubei diperkirakan menjadi orang pertama yang terkena Covid-19 pada 17 November 2019.
Setelah tanggal 17 November itu, setiap harinya dilaporkan satu hingga lima kasus baru virus Corona.
Pada 15 Desember, jumlah orang yang terinfeksi mencapai 27 orang.
Jumlahnya terus meningkat dua digit dan pada 20 Desember jumlah kasus positif Corona telah mencapai 60 orang.
Dokter Menyadari Adanya Penyakit Virus Corona Jenis Baru pada Akhir Desember
Wawancara dengan whistle blower dari komunitas medis mengungkap dokter China baru menyadari mereka sedang mengdadapi penyakit jenis baru pada akhir Desember.
Para ilmuwan telah mencoba memetakan pola penularan awal Covid-19 setelah virus mewabah di Wuhan pada Januari 2020.
Dengan memahami bagaimana penyakit tersebut menyebar akan menentukan bagaimana kasus yang tidak terdeteksi dan tidak terdokumentasi memberi kontribusi pada penularan.
