Corona Masuk Indonesia

Update Virus Corona di Sanggau, Dua dari Lima Warga Pulang dari Korea dan Jepang Negatif Covid-19

Jones menjelaskan, dua orang yang selesai dipantau, artinya sudah melewati masa inkubasi selama 14 hari.

Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/HENDRI CHORNELIUS
Kepala Dinas Kesehatan Sanggau, dr Jones Siagian 

SANGGAU - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau, dr Jones Siagian menyampaikan, sebanyak dua dari lima orang warga Sanggau yang berstatus dalam pemantauan usai pulang dari Korea dan Jepang dinyatakan negatif corona.

“Setiap hari kita pantau mereka, sampai saat ini mereka tidak ada keluhan. Yang dua orang dari Kota Sanggau hari ini selesai dipantau. Kalau yang tiga lagi dari Kecamatan Tayan Hulu itu besok baru selesai,”katanya, Kamis (12/3/2020) pagi.

Jones menjelaskan, dua orang yang selesai dipantau, artinya sudah melewati masa inkubasi selama 14 hari.

"Dua orang yang dipantau sudah dinyatakan sehat atau bebas dari Virus Corona,”tegasnya.

Aktor Peraih Oscar Tom Hanks dan Rita Wilson Sang Istri Positif Terinfeksi Virus Corona

Kendati begitu, Jones meminta kepada masyarakat Sanggau untuk mengurangi atau menghindari Tempat-tempat keramaian. “Misalnya ke Mall atau Pusat-pusat perbelanjaan, Kalau pun ke tempat-tempat itu gunakan masker,”tuturnya.

Selain itu, Tetap berperilaku hidup bersih dan sehat.

Cuci tangan pakai sabun sesering mungkin, Jangan sentuh wajah, hidung dan mata. Makan buah dan sayuran sesering dan sebanyak mungkin.

"Dan minum air putih jangan yang dingin, minimal dua liter per hari serta olahraga dan istirahat yang cukup,”pungkasnya.

Virus Corona Bukan Penyebab Kematian

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto menyebutkan, Covid-19 bukan menjadi penyebab utama meninggalnya pasien kasus 25.

Menurut Yuri, pasien itu meninggal disebabkan sejumlah penyakit yang lebih dulu dideritanya, seperti diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru obstruksi menahun.

Hanya saja, Yuri mengakui bahwa virus corona memperburuk daya tubuh pasien.

"Corona virus ini akan memperburuk daya tahan tubuh dia dan ini menyebabkan peluang penyakit-penyakit dasar yang dia miliki menjadi semakin parah," kata Yuri dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/3/2020).

"Jadi bukan karena corona virus sebagai penyebab utama, tapi itu yang memperburuk kondisinya," kata dia.

Menurut Yuri, kondisi serupa juga terjadi pada pasien yang meninggal di sejumlah negara lain. Banyak pasien yang meninggal sudah memiliki penyakit lain sebelum terjangkit virus asal China itu.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved