Corona Masuk Indonesia

Dampak Virus Corona, Dua Komoditi di Mempawah Alami Kenaikan Harga

Memang cabai kering ada sebgaian dari china namun karena penyeimbangnya dari Jawa, saya rasa kelangkaan tidak akan lama

Penulis: Try Juliansyah | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID / FILE
Kasi Metorologi, Pengawasan, dan Perlindungan Konsumen, Hendri Kurniawan. 

"Harga cabai kering cukup mahal karena harga di tingkat distributor sudah melonjak, yakni 150 ribu per Kilogram. Begitu juga dengan gula pasir langka dan harga jual juga mahal," ujar satu diantara pedagang, Ami.

Dengan stok terbatas, Ami mengaku hanya menjual secara eceran.

"Sisa ini saya punya stok cabai kering, Itupun saye hemat-hemat dan tidak jual kilo, tapi jual ons jak. Maksimal 3 ons boleh beli, supaya rata masyarakat dapat dengan kondisi langka dan harga jual tinggi, saat ini," tutur Ami.

Ia mengatakan bahwa ada yang menawarkan pada dirinya cabai kering 1 karung isi 10 kilogram dengan harga Rp1,5 juta.

"Tak berani ngambilnya, soalnya mahal, bagus saya jual sisa stok yang ada aja. Jadi, kalau ada yang minta bagi 2 ribu, dan 3 ribu bisa dilayani juga, intinya barang yang kita jual bisa dibagi semua," pungkas Ami.

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved