Entaskan Kawasan Kumuh, Edi Kamtono Harap Tak Ada Kawasan Kumuh Baru di Kota Pontianak
Ia menerangkan pada 2020 ini ada empat kelurahan di Kota Pontianak yang menjadi sasaran Program Kotaku di tahun 2020 ini.
Penulis: Hamdan Darsani | Editor: Maudy Asri Gita Utami
PONTIANAK - Wali Kota Pontianak Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan bahwa pemerintah kota Pontianak terus mengentaskan kawasan kumuh yang tersebar di sejumlah wilayah di Kota Pontianak.
Satu di antara melalui program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Program tersebut dinilai edi sebagai upaya untuk mempercepat penanganan permukiman kumuh, sangat berdampak dalam mengentaskan kawasan kumuh di Kota Pontianak.
"Saat ini kawasan kumuh di Pontianak tersisa sekitar 3,49 hektar. Tahun depan pihaknya akan berupaya mengurangi angka tersebut hingga nol persen," ujarnya Minggu (8/3/20209).
• Pemkot Entaskan Kawasan Kumuh Kota Pontianak, Bebby Nilai Bisa Diubah Jadi Objek Wisata
Edi mengharapkan derasnya perhatian pemerintah untuk mengentaskan kawasan kumuh di Kota Pontianak, juga ikuti dengan tidak ada lagi tumbuh kawasan kumuh yang baru.
"Sehingga kawasan kumuh yang sudah terbangun melalui program Kotaku harus tetap dipelihara dan dijaga," ujarnya.
Edi juga telah meninjau kawasan yang menjadi bagian dari Program Kotaku di Kelurahan Mariana dan Sungai Beliung yang kini telah dibangun sarana infrastrukturnya pada tahun 2020.
Ia menerangkan pada 2020 ini ada empat kelurahan di Kota Pontianak yang menjadi sasaran Program Kotaku di tahun 2020 ini.
Dalam program Kotaku, yang menjadi indikator adalah pembenahan infrastruktur, persampahan, septik tank komunal, penghijauan dan sebagainya.
"Di luar Program Kotaku, kita juga ada perbaikan kawasan pemukiman, jalan lingkungan, bedah rumah, sambungan air bersih, persampahan, sanitasi dan lainnya," ujarnya.
Dia menilai, implementasi dari Program Kotaku terhadap sebuah kawasan, bukan tidak mungkin bisa menjadi sebuah destinasi wisata baru.
Apalagi masyarakat di kawasan tersebut mempunyai potensi untuk menciptakan kawasannya menjadi daya tarik wisata.
Seperti dengan mengembangkan kerajinan tangan, produk UKM, kuliner dan sebagainya.
"Kalau masyarakat setempat mau bersinergi dengan program-program pemerintah, kita akan dampingi sehingga kawasan itu menjadi lebih maju dan masyarakatnya sejahtera," ujarnya.
Program Kotaku yang menjadi prioritas Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, juga dalam rangka mendukung Gerakan 100-0-100, yaitu 100 persen akses universal air minum, 0 persen permukiman kumuh, dan 100 persen akses sanitasi layak. (*)
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak