Corona Masuk Indonesia
GEJALANYA Makin Sulit Dideteksi, 20 Negara Baru Laporkan Kasus Positif Virus Corona Dalam Sehari
Achmad Yurianto menyebutkan, ada perubahan gejala terhadap orang yang terjangkit Covid-19.Saat baru pertama kali muncul di Provinsi Hubei, China....
"Kemudian ada juga H1N1, awalnya angka kematian semula tinggi tapi kemudian berubah jadi seasonal flu," kata dia.
Kekhawatiran Baru
Namun, ada kekhawatiran baru dibalik menjinaknya virus ini.
Yurianto menilai, virus corona yang semakin jinak membuat penyebarannya lebih sulit diantisipasi.
Sebab, semua negara, termasuk Indonesia, mengandalkan alat pengukur suhu tubuh atau thermal scanner di bandara untuk mendeteksi suspect yang mengidap virus corona.
Jika tak ada gejala panas, maka deteksi tidak bisa dilakukan.
Menurut dia, hal ini lah yang menyebabkan kasus virus corona di luar china meningkat.
Sejumlah negara belakangan memiliki tingkat penularan yang tinggi dan menjadi episentrum baru seperti Korea Selatan, Jepang, Iran dan Italia.
"Di samping itu penyebaran ke negara-negara yang lain, yang baru juga sangat tinggi. Data beberapa hari yang lalu, dalam sehari ada 20 negara baru yang melaporkan ditemukannya kasus positif," kata dia.
Di Indonesia sendiri, ada dugaan kasus 1 dan kasus 2 positif virus corona disebabkan oleh warga negara Jepang domisili Malaysia yang berkunjung ke Jakarta.
Ada dugaan warga Jepang itu tak terdeteksi di bandara karena tak menunjukkan gejala suhu tubuh panas.
Larangan untuk empat negara
Belakangan, Pemerintah RI melarang seluruh kedatangan, baik yang tiba maupun transit, dari Iran, Italia, dan Korea Selatan.
Meski demikian, larangan tersebut hanya berlaku bagi kedatangan yang berasal dari kota tertentu di negara tersebut.
Selain itu, penerapan kebijakan ini hanya bersifat sementara dan akan dievaluasi sesuai dengan perkembangan situasi.