Setelah Cap Muhyiddin Yassin Pengkhianat, Mahathir Mohamad Tuding Anwar Ibrahim Biang Kerok
Mahathir melanjutkan untuk menjelaskan bagaimana rencananya untuk diangkat kembali sebagai perdana menteri di tengah krisis itu digagalkan oleh Anwar.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad menyalahkan Perdana Menteri terpilih, Muhyiddin Yassin karena membuat krisis politik.
Mahathir Mohamad juga mengatakan ia sedih karena dirinya tidak dapat mengamankan angka-angka yang diperlukan, di tengah krisis untuk diangkat kembali sebagai perdana menteri
Hal ini dikarenakan PKR, DAP dan 92 anggota parlemen Amanah mendukung Anwar Ibrahim.
• Muhyiddin Yassin Dicap Pengkhianat oleh Mahathir Mohamad, Mahathir : Saya Merasa Dikhianati
• PROFIL Muhyiddin Yassin - Perdana Menteri Malaysia Kejutan yang Miliki Darah Bugis dan Jawa
Satu sekretaris politiknya, kata Mahathir, mengatakan kepadanya bahwa Anwar akan menuntut posisi Wakil Perdana Menteri Malaysia, selama dewan presiden Harapan pada 21 Februari lalu.
Hal ini tampaknya membuat Mahathir dan para pemimpin partai sangat marah, akan tetapi skenario tersebut tidak pernah terwujud.
"Sebaliknya, itu tidak terjadi karena semua pemimpin Harapan mendukung saya. Dia (Muhyiddin) membutuhkan alasan untuk menciptakan krisis."
"Ketika dia mengeluarkan (Bersatu) dari Harapan, ada saat krisis dimulai," kata Mahathir.
Mahathir melanjutkan untuk menjelaskan bagaimana rencananya untuk diangkat kembali sebagai perdana menteri di tengah krisis itu digagalkan oleh Anwar.
Menurut Mahathir, Anwar telah mendapatkan dukungan 92 anggota parlemen Harapan untuk menjadi perdana menteri ketika mereka diwawancarai oleh Yang di-Pertuan Agong, Rabu lalu.

Pada saat itu, Mahathir mengusulkan agar ia menjadi perdana menteri pemerintah persatuan.
Namun, Harapan menolaknya dengan alasan bahwa pemerintah seperti itu akan membatalkan manifesto pemilihan mereka dan menempatkan terlalu banyak kekuasaan pada perdana menteri tanpa pertanggungjawaban.
"Saya sangat sedih bahwa saya kalah karena dia (Anwar) mendapatkan Harapan untuk mencalonkannya. Dia memiliki 92. Saya memiliki 60 atau lebih. Kita bisa memiliki mayoritas."
"Dia ingin menjadi kandidat, meskipun dia seharusnya tahu dia tidak mungkin mendapatkannya."
"Dia percaya kesalahan itu karena dia ingin (menjadi perdana menteri)," kata Mahathir.
Anwar dan Harapan hanya berada di belakang Mahathir pada Jumat (28/2/2020) malam, setelah Muhyiddin berhasil mendapatkan dukungan sebagian besar anggota parlemen Bersatu.