Pentingnya Mengenal Revolusi Industri 4.0 Bagi Siswa
Selain itu, laboratorium bahasa, komputer dan internet juga berperan dalam sekolah yang mengusung revolusi tersebut
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Jamadin
PONTIANAK- Berkembangnya industri di Indonesia membuat negara kita dikategorikan dalam perkembangan negara maju.
Teman-teman harus tahu, semakin mendesaknya kebutuhan SDM dalam menghadapi Industri Digital 4.0 di Indonesia, menyebabkan pemerintah melakukan perombakan kurikulum pendidikan guna menghadapi perkembangan industri ini lho.
Satu diantaranya adalah bentuk realisasi dengan mengembangkan kurikulum pendidikan 4.0, berbasis teknologi canggih yang menggunakan internet.
Di Kota Pontianak, satu diantara sekolah yang menerapkan sistem ini ialah SMK SMTI Pontianak yang berada di gg. H Sarah, Akcaya. Revitalisasi sekolah dilakukan guna menunjang kegiatan belajar mengajar. Sedangkan revitalisasi pembelajaran menyesuaikan perubahan zaman yaitu era Revolusi Industri 4.0.
• Jual Sepasang Ikan Cupang Rp 500 Ribu, Ini Cerita Tio Fajar Ryantiarto
Ketua Program Keahlian Teknik Pemesinan, Brusmantio Adilaputro, ST, M.Pd yang mengatakan pihak sekolah menerima bantuan secara langsung dari kementrian pusat dalam fasilitas dan prasarana belajar yang memumpuni.
Brusmantio mengatakan, fasilitas pendukung yang menunjang wawasan sekolah didukung dengan adanya lab kimia, kimia analis, dan mikrobiologi.
Selain itu, laboratorium bahasa, komputer dan internet juga berperan dalam sekolah yang mengusung revolusi tersebut.
Adapun bengkel praktek mesin pembangkit, Aula, perpustakaan dan sarana olahraga, juga sangat lengkap di sekolahnya. "metode pembelajaran dan penilaian sudah menerapkan metode industri 4.0. maka dengan kemampuan yang dimiliki sekolah, kami yakini bahwa siswa siswi kami mampu untuk bersaing secara global," ujarnya.
Sebagai pengetahuan untuk teman-teman, Revolusi industri 4.0 bisa dikatakan berawal dari strategi pemerintah Jerman pada tahun 2011 dalam hal produksi, yang memfokuskan komputerisasi dalam proses manufakturnya.
Pemerintah Jerman mengingikan adanya cara yang lebih efisien dalam hal produksi barang secara masal dengan menggandalkan dan mengaplikasikan teknologi. Terutama teknologi otomatis (automation) yang tidak banyak membutuhkan campur tangan manusia dalam operasinya.
Pengamat pendidikan Universitas Tanjungpura, Dr. Eng. Ferry Hadary, S.T., M.Eng menyebutkan bahwa pihaknya dalam mendukung revolusi industri 4.0 membuka ruang lebar bagi siswa-siswi dalam memperkenalkan teknologi seperti robot, pemutaran film, hingga pengenalan metode bermain dengan alat-alat teknologi yang ada di laboratorium teknik Universitas Tanjungpura.
• Ikut Panen Padi Bersama Warga, Ini Imbauan Kapolsek Teriak
Baginya, pengenalan metode revolusi industri 4.0 seharusnya bukan lagi menjadi hal baru bagi anak-anak, terutama siswa-siswi yang ada. Pengenalan sejak dini harus mulai diketahui oleh orang-orang terdekat seperti orangtua, guru dan juga mahasiswa.
Karena metode pembelajaran akan terus berovulasi mengikuti perkembangan zaman yang ada, baik dalam menggunakan komputer dan juga gadget yang semakin canggih.
Ia berharap, setiap pihak sekolah wajib memberikan pemahaman teknologi karena akan berdampak bagi sosialnya dan juga perubahan perilaku yang positif untuk mengembangkan sumber daya manusia yang baik dan berakhlak.
Tanggapan Pelajar