Mengenal Sosok NH Dini di Google Doodle Hari Ini, Yatim Sejak SMP dan Tutup Usia Akibat Kecelakaan
Sekalipun sejak kecil kebiasaan bercerita sudah ditanamkan, sebagaimana yang dilakukan ibunya kepadanya, NH Dini tidak ingin jadi tukang cerita
NH Dini menulis sajak dan prosa berirama dan membacakannya sendiri di RRI Semarang ketika usianya 15 tahun.
Sejak itu ia rajin mengirim sajak-sajak ke siaran nasional di RRI Semarang dalam acara Tunas Mekar.
NH Dini juga menulis untuk majalah Kisah dan Siasat.
Cerpen pertamanya, Pendurhaka, bahkan mendapat kritis positif dari H B Jassin pada tahun 1951.
Novel ditulisnya adalah Hati yang Damai (1961), Pada Sebuah Kapal (1973), La Barka (1975), Namaku Hiroko (1977), Orang-orang Trans (1985), dan Pertemuan Dua Hati (1986).(*)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Fakta NH Dini di Google Doodle 29 Februari: Berdarah Bugis, Meninggal Kecelakaan, Yatim Sejak SMP, https://makassar.tribunnews.com/2020/02/29/fakta-nh-dini-di-google-doodle-29-februari-berdarah-bugis-meninggal-kecelakaan-yatim-sejak-smp?page=all.