Pagi Ini, Rupiah Tembus Rp 14.088 Per Dolar AS
Nilai tukar rupiah semakin keok pada perdagangan, Jumat (28/2), pelemahan sembilan hari beruntun
Ekonom Bank Permata Josua Pardede juga mempunyai pandangan serupa.
Pasar masih mengkhawatirkan penyebaran virus corona yang terus meningkat di luar China.
Sementara itu, tidak ada katalis dari dalam negeri yang cukup kuat untuk menjaga rupiah.
Josua memperkirakan, kurs rupiah cenderung melemah hari ini dengan rentang pergerakan antara Rp 13.850-Rp 13.950 per dolar AS.
Sedangkan menurut perkiraan Faisyal, kurs rupiah akan bergerak antara Rp 13.860-Rp 14.000 per dolar AS.
Rupiah Melemah ke Kisaran Rp 13.800 Per Dollar AS Senin (24/2/2020)
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS kembali melemah.
Pada awal perdagangan di pasar spot pada Senin (24/2/2020), rupiah mengalami pelemahan hingga menembus kisaran 13.800.
Mengutip data Bloomberg, pada pukul 08.36 WIB rupiah melorot ke level Rp 13.853 atau melemah 0,67 persen dibanding penutupan Jumat Rp 13.760 per dollar AS.
Dikutip dari Kompas.com, Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, sentimen virus corona masih akan berlanjut awal pekan ini setelah banyak analis menilai dampak virus corona akan mengancam perekonomian global.
"Kekhawatiran ini mendorong pasar masuk ke aset safe haven seperti emas dan obligasi pemerintah AS," kata Ariston.
Oleh sebab itu, harga emas melejit dan terus naik ke area 1.649 dollar AS per troy ons pada Jumat malam pekan lalu.
Pada Senin pagi ini emas terpantau naik lagi ke level 1.681 dollar AS per troy ons.
Disamping itu, yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun terus turun ke area 1,47 persen setelah sebelumnya berkonsolidasi di kisaran 1,6 persen.
"Harga aset berisiko bisa lanjut tertekan hari ini, termasuk rupiah," tambahnya. Ariston memproyeksikan rupiah akan bergerak hari ini pada level Rp 13.760 per dollar AS sampai dengan Rp 13.900 per dollar AS.