Ajak Semua Pihak Cegah Karhutla, Sujiwo: Tanggungjawab Bersama

Program Langit Biru di Bumi Khatulistiwa sendiri mendukung program desa mandiri yang digalakkan Gubernur Kalbar.

Penulis: Muzammilul Abrori | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ MUZAMMILUL ABRORI
Wakil Bupati Kubu Raya, Sujiwo saat menghadiri Upacara Gelar Pasukan Langit Biru di Bumi Khatulistiwa, Jumat (28/2), di Lapangan Upacara Makodim 1207/BS Pontianak.    

KUBU RAYA – Wakil Bupati Kubu Raya, Sujiwo mendorong agar semua pihak untuk terlibat dalam pencegahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla). 

Dan Sujiwo menyebutkan bahwa, penanganan bencana yang kerap datang pada setiap musim kemarau itu bukan semata tanggung jawab TNI dan Polri. 

“Melainkan tanggung jawab kita bersama,” ujarnya seusai menghadiri Upacara Gelar Pasukan Langit Biru di Bumi Khatulistiwa, Jumat (28/2), di Lapangan Upacara Makodim 1207/BS Pontianak. 

Gelar Pasukan yang dilakukan Kodim 1207/BS ini, sebagai bentuk kesiapan mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan, yang juga merupakan program dari Panglima Daerah Militer XII/Tanjungpura dalam menghendaki ke depannya Kalimantan Barat bebas asap dan tidak terjadi lagi kebakaran hutan dan lahan. 

Koramil 1204-08/Meliau Gelar Sosialisasi Desa Mandiri Menuju Langit Biru di Bumi Khatulistiwa

Program Langit Biru di Bumi Khatulistiwa sendiri mendukung program desa mandiri yang digalakkan Gubernur Kalbar.

Sujiwo menuturkan, kebakaran hutan dan lahan sering dianggap sebagai tanggung jawab TNI dan Polri.

Hal itu karena dikaitkan dengan adanya ancaman sanksi tegas dari Presiden kepada pejabat TNI dan Polri yang dianggap lalai menanggulangi karhutla. 

“Nah, makanya kita harus sepakat bahwasanya permasalahan karhutla adalah permasalahan bersama. Tentunya harus ada gerakan bersama juga untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan," ujar Sujiwo

Sujiwo mengapresiasi upacara gelar pasukan yang dilaksanakan Kodim 1207/BS. Ia menilai Kodim sangat antisipatif dengan melakukan langkah preventif pencegahan. 

Menurutnya pun, karhutla memang harus diantisipasi sedini mungkin, bahkan sebelum datangnya musim kemarau.

Koramil 1204-15/Sekadau Hilir Gelar Sosialisasi Program Desa Mandiri Menuju Langit Biru

Serta mengingat pula dampak buruk karhutla yang meliputi hampir semua aspek kehidupan masyarakat. 

"Kita ketahui bersama, ketika sudah masuk ke tahapan penanggulangan, berarti sudah ada areal yang terbakar. Nah, di situlah perlunya antisipasi sejak dini kita lakukan, agar tidak ada lagi areal yang terbakar. Terlalu mahal nilai yang harus kita tebus ketika sudah terjadi karhutla. Dampak lingkungannya juga begitu dahsyat," tuturnya.

Upaya pencegahan terjadinya karhutla, ujar Sujiwo, juga termasuk tanggung jawab perusahaan pemegang izin konsesi lahan. 

Terlebih sebagian besar titik api yang muncul di tahun-tahun sebelumnya berasal dari lahan-lahan milik korporasi pemegang konsesi. 

Karena itu, dalam waktu dekat Pemerintah Kabupaten Kubu Raya akan mengundang perusahaan-perusahaan untuk meminta komitmen terkait pencegahan karhutla.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved