Gempa Sintang Dipicu Aktivitas Sesar Aktif, BMKG: Berkekuatan M 3,5

Daryono menyatakan, Sintang kini seolah menjadi wilayah rawan gempa, karena gempa yang terjadi tadi malam adalah gempa

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Nasaruddin
BMKG.go.id
Peta pusat gempa bumi Sintang 

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, gempa yang terjadi di wilayah Kecamatan Ketungau Hilir, Sintang, berkekuatan M 3,5 terjadi pada 22 Februari 2020 malam hari pukul 22.36.59 WIB.

Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa lokasi episenter gempa ini terletak pada koordinat 0,58 Lintang Utara dan 111,33 Bujur Timur pada kedalaman 10 kilometer.

Salah seorang warga Dusun Sepan Kebantan, Desa Sungai Deras, Kecamatan Ketungau Hilir melaporkan telah merasakan adanya guncangan gempa sekitar pukul 22.36 WIB.

Warga yang belum tidur saat itu sempat panik dan berupaya membangunkan anggota keluarga lainnya untuk segera keluar rumah.

Guncangan yang terjadi diperkirakan mencapai skala intensitas II MMI yang artinya guncangan dirasakan oleh warga meski tidak menimbulkan kerusakan.

Cerita Warga Sungai Deras yang Diguncang Gempa Bumi 

"Guncangan gempa ini dicatat dengan baik oleh sensor seismik milik BMKG di Pulau Kalimantan seperti stasiun seismik: KSM, SBM, DBKI, dan BBKI," kata Daryono melalui laman Facebook miliknya.

Daryono menyatakan, bentuk gelombang dari masing masing sensor mencatat adanya gelombang P dan S yang sangat jelas mencerminkan adanya penyesaran batuan.

"Sehingga gempa ini murni gempa tektonik," ujarnya.

"Jika kita perhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya yang dangkal tampak bahwa gempa ini dipicu oleh aktivitas sesar aktif di daerah Sintang," paparnya.

Daryono menyatakan, Sintang kini seolah menjadi wilayah rawan gempa, karena gempa yang terjadi tadi malam adalah gempa ke dua yang terjadi sejak setahun lalu.

Pada 17 Maret 2019 Kabupaten Sintang juga diguncang gempa dangkal dengan magnitudo M 3,1.

"Jika kita mencermati peta geologi Provinsi Kalimantan barat, tampak bahwa lokasi episenter gempa Sintang berada pada jalur sesar naik. Struktur sesar ini berarah tenggara-barat laut," jelasnya.

Sehingga sangat mungkin peristiwa gempa tektonik yang mengejutkan warga tadi malam memiliki kaitan dengan struktur sesar lokal ini.

"Pulau Kalimantan memang tidak sepenuhnya aman gempa. BMKG mencatat bahwa gempa merusak juga pernah terjadi di Provinsi Kalimantan Barat," katanya.

Gempa Kendawangan Kalimantan Barat, terjadi 24 Juni 2016.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved