Deklarasi Stop BAB Sembarangan, Warga Senang Dibantu Bangunkan WC
Selama tiga tahun ia bersama anaknya harus menumpang untuk melakukan rutinitas harian seperti mandi, Buang Air Besar (BAB) maupun buang air kecil.
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Nina Soraya
Tjhai Chui Mie mengapresiasi inovasi yang dilakukan Camat Singkawang Utara bersama Lurah Sungai Garam Hilir yang melakukan penggalangan dana membangun WC pada rumah-rumah warga yang belum memilikinya.
"Ini kepedulian yang langsung dengan aksinya," kata Tjhai Chui Mie.
Ia berharap kepada lurah-lurah lainnya mempunyai inovasi yang baru untuk daerahnya.
Inovasi tersebut tidak mesti sama dengan kelurahan lainnya. Namun yang jelas bisa menyentuh masyarakat langsung dan mengajak bersama-sama membangun Kota Singkawang.
Tidak harus memberikan uang, sekadar menjaga kebersihan lingkungan saja sudah sangat membantu pemerintah. Hal seperti ini yang harus diedukasi kepada masyarakat.
Kemudian jangan ada anak-anak yang putus sekolah.
Kesehatan dan pendidikan merupakan sesuatu yang sangat erat kaitannya, dimana kalau tidak sehat dia tidak sekolah, sebaliknya bila sudah sehat dia harus sekolah.
Chui Mie mengajak seluruh masyarakat Kota Singkawang untuk membuang air besar maupun kecil dan sampah pada tempatnya, sehingga kebersihan kota bisa terjaga dengan baik.
"Kalau mereka semua sudah punya jamban atau WC mereka tidak sembarang. Dengan ini akan mengurangi," ajak Chui Mie.
Lurah Sungai Garam Hilir, Dedi Wahyudi, mengatakan ada 27 rumah yang terdata tidak memiliki WC di wilayah yang dia pimpin.
27 rumah tersebut diberikan bantuan pembangunan WC yang sumber dananya berasal dari pihak ketiga dalam hal ini donatur.
"Kita itu dibantu oleh pihak ketiga bentuk uang dan material," katanya.
27 rumah tersebut diberikan sejumlah material sebagai bahan untuk membangun WC di antaranya semen, batako, kloset seng, besi, gorong-gorong pipa hingga engsel pintu.
Setelah dibantu, kelurahan mengedukasi warga untuk melakukan gotong royong bersama membuat WC pada rumah warga yang tidak memiliki WC.
"Alhamdulilah selesai, semua sudah siap digunakan," ungkap Dedi.