Dampak Virus Corona, Indeks Harga Saham Gabungan Diproyeksikan Melemah Pekan Depan
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG) diproyeksikan melemah pada pekan depan
Artinya, mungkin akan terjadi lonjakan di waktu yang akan datang.
Penelitian terbaru menunjukkan virus corona lebih mudah menular daripada yang diperkirakan sebelumnya.
reksadana.

• Marak Reksadana Investor Tunggal, OJK Lakukan Pengawasan, Dana Kelolaan Capai Rp 190-an Triliun
Hal ini menimbulkan ketidakpastian ekonomi global.
"Pasar keuangan dunia kami perkirakan akan membaik ketika di temukan perlambatan penyebaran virus sebagai tanda awal teratasinya wabah corona," ujar Hans.
Dampak dari virus corona telah merambat ke raksasa teknologi Apple yang memperkirakan tidak akan mampu memenuhi proyeksi pendapatan kuartalannya.
Perlambatan produksi yang menyebakan turunnya pasokan iPhone global dan melemahnya permintaan di China akibat wabah virus corona menjadi alasan Apple.
Dampak ekonomi virus corona disampaikan juga oleh S&P Global Ratings yang mengatakan, perbankan China bisa mengalami kredit macet sebanyaknya 1,1 triliun dollar AS karena virus tersebut.
Goldman Sachs mengatakan pasar keuangan dunia telah meremehkan potensi dampak dari wabah corona terhadap ekonomi dan bisnis.
"Hal ini mebuat kami memperkirakan adanya potensi terjadi risiko koreksi pada indeks dunia ke depannya," kata Hans.
Upaya stimulus telah pun sudah dilakukan berbagai otoritas.

• Harga Emas Antam Naik Rp 11.000 Per Gram, Sentuh Angka Rp 804.000 Per Gram
Bank sentral China (PBoC) melakukan penurunan suku bunga kredit tenor 1 tahun sebesar 10 basis point dan bunga kredit tenor 5 tahun sebesar 5 basis point.
Pengumuman ini sehari setelah bank sentral China menurunkan suku bunga tenor jangka menengah.
PBoC juga mengumumkan bakal memberikan pendanaan jangka menengah sebesar 200 miliar yuan atau 29 miliar dollar AS kepada perbankan komersial.
Pun PBoc memangkas suku bunga utamanya sebesar 10 basis poin menjadi 3,15 persen.
