VIRUS Corona Paksa Italia Isolasi 10 Kota, Daegu Korea Selatan Jadi Bak 'Kota Hantu' | China Menurun
Kasus infeksi corona di Daegu Korea Selatan sendiri banyak dikaitkan dengan aktivitas di sebuah gereja di kota berpenduduk 2,5 juta jiwa itu.
VIRUS Corona kian menjadi ancaman nyata bagi global, setelah perkembangan terbaru terkait penyebarannya di berbagai belahan dunia saat ini.
Baru-baru ini, Italia sampai membuat kebijakan untuk 'menutup' alias mengisolasi 10 kota besar di negara pizza itu demi mencegak penyebaran lebih masif.
Tak heran bila maraknya kasus infeksi baru dan kematian akibat virus corona di luar China membuat ketakutan masyarakat internasional memuncak.
Bagaimana tidak, virus yang pertama kali muncul pada Desember 2019 di Wuhan, China itu kini sudah menyebar ke lebih dari 25 negara.
Bahkan, sudah menyebabkan lebih dari selusin kematian di luar daratan China.
• Status Negatif Virus Corona Diragukan, LBM Eijkman Sebut Indonesia Sudah Lama Miliki Alat Pendeteksi
Di Italia, seorang penduduk berusia 78 tahun dari wilayah Veneto meninggal di rumah sakit setelah dinyatakan positif terjangkit virus corona.
Sejauh ini, Italia lantas mengambil kebijakan 'mengunci' sepuluh kota dan meminta lebih dari 50 ribu warganya untuk tinggal di rumah.
Sebuah langkah pengisolasian kota seperti yang diterapkan di Provinsi Hubei, China.
Sementara itu, krisis yang bermula dari virus Corona yang sempat populer dengan nama 2019 Novel Coronavirus alias 2019-nCoV itu juga membuat negeri ginseng itu kewalahan.
Tak tanggung-tanggung, Korea Selatan yang dikenal luas dengan budaya KPop nya itu kini tercata menjadi negara ke dua dengan tingkat kematian terbanyak akibat virus Corona di dunia.
• Ilmuwan Khawatir Kini Virus Corona Sudah Bermutasi, Penderitanya Makin Sulit Dideteksi
Lonjakan tinggi kasus infeksi virus Corona dan kematian ini di antaranya terjadi di Daegu, Korea Selatan
Di Korea Selatan, kasus infeksi virus corona meningkat drastis dalam beberapa hari terakhir.
Pada Jumat (21/2/2020), dilaporkan terdapat 100 kasus baru.
Dengan demikian, total kasus di negara tersebut menjadi 204 kasus.
Sebagian besar kasus baru tersebut terjadi di bagian tenggara, tepatnya di Kota Daegu.