Tak Hanya Wuhan, Kota Daegu Korea Selatan Mendadak Menjadi 'Kota Hantu' Setelah Virus Corona Mewabah

Kota itu disebut seakan menjadi "kota hantu" setelah para penduduknya mengisolasi diri di rumah akibat lonjakan jumlah kasus virus corona.

Editor: Dhita Mutiasari
AFP
Tak Hanya Wuhan, Kota Daegu Korea Selatan Mendadak Menjadi 'Kota Hantu' Setelah Virus Corona Mewabah 

Tak Hanya Wuhan, Kota Daegu Korea Selatan Mendadak Menjadi 'Kota Hantu' Setelah Virus Corona Mewabah

Tak hanya di Wuhan, wabah virus Corona atau Covid-19 juga sudah menyebar ke beberapa negara.

Kematian korban akibat virus Corona juga semakin bertambah.

Lalu lintas dan suasana Kota Daegu, Korea Selatan, mendadak sepi sejak Kamis (20/2/2020) kemarin.

Hal ini menyusul ditemukannya kasus kematian karena infeksi virus corona di Daegu.

Pemandangan yang tersisa hanya toko-toko yang tutup dengan papan pengumuman di pintunya dan segelintir orang lalu lalang dengan masker di wajahnya.

Empat Warga Indonesia Positif Virus Corona, Menkes Terawan Agus Putranto : Perawatan di Jepang

Tak hanya itu, mal-mal perbelanjaan dan bioskop-bioskop Daegu juga tak luput dari pemandangan itu.

Konser BTS dan bintang K-Pop lainnya yang sebelumnya dijadwalkan pada 8 Maret 2020 di Stadion Daegu pun telah ditunda.

Kota Daegu merupakan kota metropolitan terbesar keempat di Korea Soletan dan dihuni sekitar 2.5 juta penduduk.

Kota itu disebut seakan menjadi "kota hantu" setelah para penduduknya mengisolasi diri di rumah akibat lonjakan jumlah kasus virus corona.

Untuk mencegah penyebaran virus, Wali Kota Daegu Kwon Young-Jin mengimbau warganya agar tetap di rumah.

"Kami berada dalam krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Kwon Young-Jin, dilansir dari Reuters, Kamis (20/2/2020).

Virus Corona Wuhan Kini Miliki Nama Baru SARS-CoV-2, Ternyata Berbeda dengan Covid-19

Aktifitas Sekolah Ditutup

Kwon Young-Jin juga memerintahkan penutupan semua sekolah dan perpustakaan umum.

Sementara itu, sekolah-sekolah di kota yang berjarak dua jam dari Ibu Kota Seoul tersebut sedang mempertimbangkan untuk menunda kegiatan belajar awal musim semi yang dijadwalkan pada awal Maret.

Menurut Young-Jin, pihaknya akan menguji semua anggota gereja dan mengisolasi mereka dari keluarganya.

Kim Geun-woo (28), salah seorang warga Daegu menggambarkan suasana kota itu seperti kiamat zombie.

"Ini seperti seseorang menjatuhkan bom di tengah kota, seperti kiamat zombie," kata Geun-woo.

Sebesar 80 persen dari kasus virus corona di Korea Selatan berasal dari Kota Daegu dan dikaitkan dengan seorang wanita berusia 61 tahun yang bekerja di gereja kota itu.

Wanita tersebut pertama kali menderita demam pada 10 Februari 2020.

Akan tetapi, ia dua kali menolak untuk diperiksa dengan alasan tak pernah bepegian ke luar negeri dalam beberapa waktu terakhir.

Sebelum didiagnosis, wanita itu telah datang ke empat layanan kesehatan untuk memeriksakan kondisinya.

Gereja Shincheonji sendiri telah menutup semua fasilitasnya secara nasional.

"Kami sangat menyesal bahwa karena salah satu anggota kami yang menganggap kondisinya sebagai pilek biasa karena tidak bepergian ke luar negeri, menyebabkan banyak orang di gereja kami terinfeksi," tulis gereja dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Guardian, Kamis (20/2/2020).

Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa virus tersebut lebih menular daripada perkiraan sebelumnya.

Sejauh ini, virus corona telah menginfeksi 76.718 dan menyebabkan 2.247 orang meninggal dunia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saat Daegu Disebut seperti "Kota Hantu" akibat Virus Corona di Korea Selatan...", https://www.kompas.com/tren/read/2020/02/21/172500065/saat-daegu-disebut-seperti-kota-hantu-akibat-virus-corona-di-korea-selatan-?page=all#page3.
Penulis : Ahmad Naufal Dzulfaroh

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved