Harga Karet Masih Rendah, Petani Tetap Nyadap Demi Hasilkan Rupiah

Menurutnya, produktivitas yang rendah mendorong masyarakat untuk menghasilkan Bahan Olah Karet sehingga berpengaruh pada harga jual karet

Editor: Nina Soraya
TRIBUN FILE
Bokar karet yang dihasilkan petani di Kalbar. 

Hero mengatakan bahwa komoditas karet sempat jadi primadona Kalbar dan nasional pada periode 1980 dan 1990.

"Meskipun sampai saat ini juga karet masih menjadi andalan bagi sekitar 313 ribu lebih kepala keluarga di Kalbar," ujarnya.

Di daerah ini luas tanam karet juga cukup besar menempati lebih dari 600 ribu hektare. 

Hanya saja kata Hero sebagian besar yang ditanam masyarakat Kalbar adalah karet lokal.

Dengan begitu produktivitasnya relatif rendah sekitar 3000 liter lateks per hektare per tahun atau setara dengan 700 kilogram kadar karet kering (K3).

"Produktivitas hasil karet petani kita masih di bawah nasional dan jauh di bawah Malaysia dan Thailand yang sudah mencapai 1800 kiloggram K3," katanya.

Sebelumnya Staf  Ahli Bupati Bidang Pembangunan dan Keuangan Kabupaten Landak, Anem, mengatakan yang menjadi permasalahan selama ini yaitu terhadap nilai jual karet yang sangat rendah.

Dikarenakan kualitas atau mutu karet yang dihasilkan para petani di Kabupaten Landak masih berkualitas rendah.

Permasalahan yang sering dihadapi dalam pengolahan karet seperti karet sengaja direndam di dalam air dengan maksud menambah berat.

Lalu pengunaan bahan pembeku lateks yang tidak direkomendasikan.

Lateks terkontaminasi oleh tanah, pasir, daun, ranting ataupun sebagainya.

Jenis dan ukuran karet yang beragam mulai dari yang tipis hingga yang tebal, dan lemahnya persatuan petani dalam usaha pengelolaan maupun pemasaran.

Promo Citilink Indonesia Terbaru, Diskon Tiket Pesawat Hingga 50 Persen untuk Semua Rute Domestik

JADWAL MasterChef Indonesia Minggu 16 Februari 2020, Chef Juna Tiba-tiba Stop Peserta, Ada Apa Ya?

"Hal-hal seperti itu justru merugikan petani dan pedagang karet, karena industri crumb rubber selektif mencari mutu bahan baku karet yang bagus," jelas Anem.

Ia juga mengatakan petani harus meningkatkan kualitas (mutu) karet yang diolahnya.

Bila kualitasnya tidak baik maka akan dijadikan alasan oleh pembeli untuk membeli karet petani dengan harga rendah.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved