Diwarnai Kericuhan serta Korban Luka, Zulhas Terpilih Jadi Ketum PAN Berakhir dengan Peluk & Cium
Zulkifli unggul dengan perolehan 331 suara, Mulfachri 225 suara, Dradjad 3 suara, sementara suara tidak sah 3 suara dalam Kongres V PAN
"Bisa saja Zulhas kembali berkuasa, dengan risiko Fraksi PAN di DPR pecah," ujarnya.
Saat mendaftarkan diri sebagai Calon Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Mulfachri percaya diri bermodalkan dukungan dari tokoh senior PAN Amien Rais.
"Dukungan Pak Amien (Rais) kepada saya sifatnya rasional," ujar Mulfachri di Kantor Sekretariat DPP PAN, Sabtu (8/2/2020) lalu.
Mulfachri maju dengan menggandeng putra Amien, Hanafi Rais. Menurutnya, hal itu merupakan tradisi baru. Dukungan dari Amien Rais, kata Mulfachri, melalui diskusi panjang.
"Saat saya menyampaikan rencana saya untuk maju, Pak Amien memanggil saya dan menyatakan saya mendukung Anda," kata Mulfachri.
Dalam diskusi bersama Amien Rais, ucap Mulfachri, ia menyampaikan bagaimana situasi internal PAN saat ini. Ia juga menjelaskan akan membawa PAN ke arah seperti apa.
Sementara Dradjad Wibowo mengaku legowo. Ia memastikan akan tetap setia menjadi kader PAN meski kalah dalam pertarungan perebutan ketua umum.
"Saya sampaikan ini ikhtiar terakhir saya untuk memimpin, menjadi Ketum PAN. Tapi saya tetap sebagai kader PAN," kata Dradjad.
Kursi Melayang
Hari kedua Kongres PAN yang diselenggarakan di Kota Kendari Sulawesi Tenggara (Sulteng) ricuh.
Suasana memanas, membuat beberapa kader partai terluka di arena kongres di Hotel Claro, Kendari, Selasa (11/2/2020).
Tim Dokter Polda Sulawesi Tenggara langsung sigap mengobati para peserta kongres yang terluka. Polisi langsung melakukan sterilisasi. Mereka yang bentrok dilerai. Antar pendukung dipisahkan.
Kericuhan diawali lantaran adanya permintaan dari Kubu Mulfachri Harahap agar ruang sidang Kongres V di lantai 2 Hotel Claro, disterilkan dari yang tidak memiliki hak suara memilih calon ketua umum.
Dari pantauan di lokasi, kelompok peserta yang menginginkan sidang tetap dilanjutkan. Sementara ada sekelompok peserta yang meminta agar orang-orang yang bukan peserta keluar dari ruang sedang.
"Yang bukan peserta, keluar!" Terdengar dari area luar.