Bupati Sanggau Resmikan Gereja Santo Yohanes Paulus II Desa Lubuk Sabuk

Gereja Santo Yohanes Paulus II di Desa Lubuk Sabuk Kecamatan Sekayam ini membuktikan bahwa umat kompak

Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Madrosid
IST/Dok.Diskominfo Sanggau
Bupati Sanggau, Paolus Hadi saat foto bersama saat meresmikan Gereja Santo Paulus II di Desa Lubuk Sabuk Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Minggu (10/2/2020). 

SANGGAU - Bupati Sanggau, Paolus Hadi meresmikan Gereja Santo Paulus II di Desa Lubuk Sabuk Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Minggu (10/2/2020).

Hadirnya suatu bangunan sarana ibadah yang didirikan atas dasar iman, merupakan bukti cintanya terhadap sang penciptanya dan membuktikan bahwa umat semakin hari semakin bertumbuh dan berkembang.

Gereja Santo Yohanes Paulus II di Desa Lubuk Sabuk Kecamatan Sekayam ini membuktikan bahwa umat kompak, semangat dan berswadaya menggalang dana. Untuk itu pihak Keuskupan Sanggau, Paroki Sekayam dan Pemerintah Daerah mendukungnya.

Peresmian dan pemberkatan Gereja tersebut disambut luar biasa, umat antusias menghadirinya. Tampak bangunan gereja penuh bahkan diluar bangunan gereja pun ramai.

Ketua Panitia pembangunan, Petrus Lian dalam laporannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah terlibat dalam pembangunan gereja tersebut.

Naga Kota Baru Sambangi Rumah, Ini Harapan Paulus

“Ucapan terima kasih kami kepada Pak Wijaya Tanadi, kerena berkat beliau kami mendapat lokasi untuk membangun gereja ini yang telah bekerja sama dengan pihak Keuskupan, Paroki dan Pemerintah Daerah Kabupaten Sanggau,"katanya.

Perkembangan umat katolik yang ada di Stasi Santo Yohanes Paulus II Lubuk Sabuk sangat pesat. Sehingga bangunan gereja lama sudah tidak mampu untuk menampung jumlah umat.

"Maka atas dasar itulah umat berupaya untuk membangun gereja yang lebih luas. Bekerja sama dengan pihak Keuskupan Sanggau, akhirnya niat untuk membangun gereja tersebut bisa terealisasi dengan pembagian anggaran 60 persen dari pihak Keuskupan Sanggau dan 40 persen dari swadaya umat,"ujarnya.

Peletakan batu pertama dilaksanakan pada 25 Oktober 2018 lalu, dana yang tekumpul dari swadaya umat sejumlah Rp 404.061.000. Proses pembangunan memakan waktu selama 8 bulan dengan ukuran bangunan 12 x 48 meter persegi.

“Tidak lupa kami sampaikan bahwa pembangunan gereja ini dibantu dari pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Sanggau berupa dana hibah senilai Rp125.000.000, Pak Wijaya Tanadi selain hibah lokasi juga uang Rp 50.000.000 serta para donatur lainnya,"ujarnya.

Uskup Keuskupan Sanggau, Mgr Yulius Mencuccini dalam sambutannya mengatakan bahwa kita patut mengucap syukur kepada Tuhan karena akhirnya gereja ini atas dukungan dari beberapa pihak sudah dapat diresmikan dan diberkati.

Pembangunan gereja di Stasi merupakan bukti bahwa Tuhan hadir ditengah umatnya dan gereja ini adalah bukti fisik yang nyata kepada siapa saja bahwa umat Stasi Santo Yohanes Paulus II Lubuk Sabuk ini mencintai Tuhan.
“saya berharap setiap hari minggu, gereja ini harus penuh umat berdoa,"harapnya.

Uskup menambahkan bahwa Gereja ini adalah yang ke 902 diresmikan sejak dirinya menjadi Uskup. 29 tahun silam, pertemuan Para Uskup dan Para Pastor yang disebut Dewan Imam, menyusun program Keuskupan untuk mendirikan gereja disetiap kampung.

"Dan ini terealisasi sangat banyak sampai saat ini. Ini tidak lepas dari peran kerjasama antar umat, Pemerintah dan Keuskupan,"katanya.

Bupati Sanggau Paolus Hadi menyampaikan bahwa gereja yang kita bangun adalah untuk penguatan iman kita semuanya. Mudah-mudahan dengan adanya gereja megah di Lubuk Sabuk ini, akan ada seorang Pastor maupun Suster yang berasal dari wilayah ini. Karena banyak yang akan dipanen, tetapi penuainya sedikit.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved