Trenggiling Disebut-sebut Penyebar Virus Corona ke Manusia, Peneliti Ungkap Fakta Mengejutkan

Tim peneliti yang berasal dari South China Agricultural University menemukan jika urutan genom virus trenggiling 99 persen identik

Editor: Dhita Mutiasari
NET
Ilustrasi Trenggiling - Trenggiling Disebut-sebut Penyebar Virus Corona ke Manusia, Peneliti Ungkap Fakta Mengejutkan 

Trenggiling Disebut-sebut Penyebar Virus Corona ke Manusia, Peneliti Ungkap Fakta Mengejutkan

Virus corona tipe baru yang kini mewabah dan menjadi momok dunia diketahui berasal dari hewan liar yang diperjualbelikan di pasar Huanan, Wuhan.

Para pakar menyebut virus itu dibawa oleh kelelawar.

Kelelawar dan ular sempat disebut-sebut sebagai penyebar virus corona Wuhan ke manusia.

Namun setelah melakukan investigasi lanjutan, peneliti dari China menyatakan jika trenggiling berpotensi menjadi 'tersangka' sebagai perantara virus yang telah memakan korban lebih dari 500 orang ini.

Hal tersebut berdasarkan pengujian pada 1.000 sampel hewan liar.

UPDATE Data Kasus Virus Corona Dunia Minggu (9/2/2020) Jam 13:42 WIB, Pasien Sembuh 2.685 Orang

Tim peneliti yang berasal dari South China Agricultural University menemukan jika urutan genom virus trenggiling 99 persen identik dengan yang terdapat pada pasien virus corona.

Meski begitu, hasil tersebut masih menuai kontroversi.

James Wood, kepala departemen hewan di University menyebut kalau temuan tersebut bukanlah bukti ilmiah.

"Hanya melaporkan deteksi virus berdasarkan pengurutan kesamaan 99 persen saja tidak cukup," kata Wood.

Kata-kata Terakhir Li Wenliang Sebelum Wabah Corona Renggut Nyawanya, Pesan Pilu Untuk Buah hati

Mata rantai yang hilang

Lain halnya dengan Wood, Arnaud Fontanet dari France's Pasteur Institute menyebut jika peran trenggiling sebagai perantara itu bisa saja benar.

Banyak hewan yang bisa menularkan virus ke spesies lain, salah satunya memang kelelawar.

Namun dalam kasus ini, ia menyebut kalau virus corona tidak langsung berpindah dari dari kelelawar ke manusia.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa virus yang bersumber dari kelelawar tidak memiliki fitur yang diperlukan untuk menempel pada reseptor sel manusia. Hanya saja, masih belum jelas hewan mana yang jadi perantaranya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved