Cap Go Meh

TURIS Cantik Korea Selatan Kepincut Eksotisme Tatung Cap Go Meh Singkawang

Kim yang selama parade Tatung memegang kipas angin elektronik kecil ini mengaku senang berada di Kota Singkawang.

SINGKAWANG - Cap Go Meh 2020 Kota Singkawang resmi dibuka Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia (RI), Fachrul Razi mewakili Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, Sabtu (8/2/2020).

Pembukaan dilakukan Menag dengan memukul loku (gendang), di panggung kehormatan, Jalan Diponegoro, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat.

Acara dimulai dengan penampilan Tarian NKRI dari berbagai kelompok yang menyuguhkan beragam suku yang ada di Indonesia.

Sambutan Ketua Umum Panitia, Hengky Setiawan membuka kata pertama pada event ini.

Wisatawan Asing Asal Swedia Puji Cap Go Meh Singkawang

Kemudian Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie, Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji dan Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia (RI), Fachrul Razi sekaligus membuka kegiatan.

Parade pawai dimulai dengan penampilan paskibra membawa bendera merah putih, diiringi drumband, disusul naga, barongsai dan miniatur.

Ratusan Tatung lalu menyusul di belakang dengan hentakkan suara gendang, dan lonceng yang disambut dengan teriakan beberapa Tatung sembari melakukan aksinya.

Beragam jenis Tatung memukau penonton.

Ada yang tua, muda, pria dan wanita.

Para Tatung tampak eksotis dengan pakaian kebesarannya masing-masing.

Ada pakaian adat panglima suku Dayak, ada pula pakaian perang dan dewa dewi Tionghoa.

Bau kemenyan dan dupa menyeruak dari kepulan asap yang dibawa para kru Tatung.

Kru lainnya berjalan mengangkat tandu yang dinaiki Tatung.

Ada pula yang berjaga di sekeliling Tatung yang berjalan.

Sementara yang lain membuang kertas doa ke jalan.

Parade tatung pada puncak event Imlek 2571 dan Cap Go Meh 2020 disepanjang Jalan Diponegoro, Singkawang, Kalimantan Barat, Sabtu (8/2/2020). Parade tatung ini diikuti 847 tatung.
Parade tatung pada puncak event Imlek 2571 dan Cap Go Meh 2020 disepanjang Jalan Diponegoro, Singkawang, Kalimantan Barat, Sabtu (8/2/2020). Parade tatung ini diikuti 847 tatung. (TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA)

Di antara ratusan Tatung tersebut beberapa menusukkan besi ke area wajah seperti pipi, telinga dan bibir.

Besi yang ditancapkan menembus kulit wajah tersebut diselipkan gantungan mulai dari yang kecil hingga besar.

Bahkan ada yang menggantung sepeda sehingga harus dibantu kru lain untuk membawanya.

Tak hanya besi tajam yang menembus kulit.

Para Tatung juga melakukan atraksi dengan duduk dan melompat-lompat di atas tombak, parang maupun paku yang menjadi tumpuan mereka saat menaiki tandu.

Para Tatung juga menggosokkan parang maupun golok pada sekujur tubuh.

Mulai dari kaki, tangan, badan, leher, telinga, wajah hingga lidah yang membuat ngilu bagi siapa saja yang menyaksikan.

Namun anehnya tak ada sedikit pun cucuran darah dari luka benda tajam.

Eksotisnya gaya penampilan dan atraksi para Tatung membuat decak kagum bagi siapa saja yang menyaksikannya.

Merujuk kamus besar bahasa Indonesia, eksotis atau eksotisme memiliki arti memiliki daya tarik, istimewa, aneh dan luar biasa.

Tak hanya bagi turis domestik, turis mancanegara yang hadir menonton merasakan kesenangan yang luar biasa.

Satu di antaranya turis mancanegara asal Korea Selatan, Ping Kim.

"Beautiful (indah_red)," katanya.

Mengenakan topi dan baju Cap Go Meh Singkawang 2020, wanita berparas cantik ini terlihat imut saat mengabadikan momen dengan kamera ponselnya.

Kim yang datang bersama temannya merekam video dan mengambil foto saat parade Tatung berlangsung.

Beberapa kali ia juga terlihat mengambil foto dan video dirinya dengan suasana Cap Go Meh Singkawang.

Kim yang selama parade Tatung memegang kipas angin elektronik kecil ini mengaku senang berada di Kota Singkawang dan bisa menyaksikan Cap Go Meh 2020.

"Enjoy, ya," ucapnya sambil tersenyum dan mengangkat tangan kanan ke atas.

Hal senada diungkapkan turis domestik asal Jakarta, Joni.

Suasana sakral begitu terasa saat menyaksikan parade Tatung Cap Go Meh Singkawang.

Joni yang datang bersama dua temannya terkesima dengan parade Tatung.

Menurutnya acara tersebut sangat bagus.

Ia juga beranggapan para Tatung memiliki kekuatan yang luar biasa.

"Acaranya sangat bagus sekali, memang benar-benar hebat lah dia punya strateginya dia punya kekuatannya memang benar benar hebat lah, sangat hebat sekali," ucapnya.

Mereka bertiga baru pertama kali ke Kota Singkawang. Isu Corona yang mendunia tak membuat mereka gentar sedikit pun.

Mereka menganggap hal itu tidak ada di Singkawang dan Singkawang aman dari isu virus Corona.

Joni sangat senang melihat Kota Singkawang. Apalagi parade Tatung tidak ada di tempat lain. Masyarakatnya juga terlihat rukun.

"Puas ke Singkawang, mau ke sini lagi kalau ada peluang," ungkap Joni.

Perbedaan Sumber Kekuatan

Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia (RI), Fachrul Razi mewakili Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo membuka pawai Cap Go Meh 2020 di Kota Singkawang, Sabtu (8/2/2020).

Pembukaan dilakukan Menag dengan memukul loku (gendang), di panggung kehormatan, Jalan Diponegoro, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat.

Turut mendampingi Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie, Wakil Wali Kota Singkawang, Irwan, Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, Ketua Umum Panitia, Hengky Setiawan, Ketua Pelaksana Panitia, Tjhai Leonardi, Kapolda, Pangdam, Anggota DPR RI, Anggota DPD RI, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah dan stakeholder lainnya.

Menag RI, Fachrul Razi mengawali sambutannya dengan menyampaikan dua buah pantun mengenai Kota Singkawang dan festival Cap Go Meh.

"Setiap perayaan agama hendakanya disikapi sebagai momen untuk lebih mengkokohkan hubungan umat apa pun," katanya.

Ia menegaskan perbedaan harus disikapi sebagai sumber kekuatan. Ajaran agama apa pun mengajarkan toleransi.

Tidak ada yang mengajar itu bertentangan.

Bila da yang mempertentangkan agama berarti dia salah dalam memahami agama.

Perayaan Cap Go Meh ini bukan hanya momennya Kota Singkawang, tetapi momennya nasional, Indonesia

"Terimakasih menunjukkan persatuan dan kesatuan kita," ucapnya.

Sebelum menutup Menag menyampaikan dua pantun lagi mengenai kerukunan umat beragama di Indonesia khususnya Kota Singkawang.

Wali Kota Singkawang Bersyukur

Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie mengatakan perayaan Cap Go Meh di Kota Singkawang merupakan yang terbesar di Indonesia, bahkan beberapa media menyebutkan sebagai even terbesar di dunia melibatkan para Tatung dengan berbagai atraksinya yang menarik.

"Tentu kami sangat bersyukur dan bangga karena festival Cap Go Meh di Kota Singkawang kembali masuk dalam 100 kalender even tahun 2020 yang dikeluarkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia," katanya dalam pembukaan Festival Cap Go Meh Kota Singkawang 2020, Sabtu (8/2/2020).

Pemerintah Kota (Pemkot) Singkawang bersama panitia terus melakukan berbagai inovasi sehingga mampu menyuguhkan tontonan yang menarik, lebih berkualitas, dan memiliki keunikan yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Tahun ini yang istimewa adanya keberhasilan Kota Singkawang dalam pencatatan rekor MURI replika Pagoda tertinggi dengan tinggi 20 meter, 20 centimeter yang memiliki 8 tingkat serta dua lantai terbuka untuk umum.

"Ini makna filosofisnya pelaksanaan Cap Go Meh (8/2/2020)," tuturnya.

Kota Singkawang juga termasuk satu di antara 20 lokasi program regenerasi warisan budaya secara nasional dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Hanya ada dua kota di Kalimantan, selain Kota Singkawang ada pula Kota Banjarmasin.

Sementara Festival Cap Go Meh dikukuhkan sebagai kekayaan intelektual komunal, ekspresi budaya tradisional oleh Kementerian Hukum dan HAM.

Sederet penghargaan tersebut menjadi tantangan Kota Singkawang yang juga menyandang predikat kota tertoleran di Indonesia pada tahun 2019.

Penghargaan tersebut semakin memperkuat identitas Kota Singkawang sebagai kota pusaka

"Tantangannya adalah Kota Singkawang harus bersatu padu bergandengan tangan untuk melestarikan dan mengembangkannya sebagai aset kebudayaan yang menimbulkan kegairahan yang terus menerus bagi masyarakat dan wisatawan untuk menyaksikannya," ungkap Chui Mie.

847 Tatung Beratraksi

Ketua Umum Panitia, Festival Imlek 2571 dan Cap Go Meh 2020 Kota Singkawang, Hengky Setiawan mengatakan hari ini merupakan puncak kegiatan rangkaian Festival Imlek dan Cap Go Meh yang dimulai sejak 23 Januari 2020.

"Hari ini ada 847 Tatung, naga, barongsai dan seni budaya lainnya," katanya.

Tahun ini panitia mengangkat tema Budaya Pemersatu Bangsa yang telah dilihat melalui tarian NKRI dari beragam budaya yang menyatu.

Parade tatung pada puncak event Imlek 2571 dan Cap Go Meh 2020 disepanjang Jalan Diponegoro, Singkawang, Kalimantan Barat, Sabtu (8/2/2020). Parade tatung ini diikuti 847 tatung.
Parade tatung pada puncak event Imlek 2571 dan Cap Go Meh 2020 disepanjang Jalan Diponegoro, Singkawang, Kalimantan Barat, Sabtu (8/2/2020). Parade tatung ini diikuti 847 tatung. (TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA)

Kota Singkawang telah meraih predikat sebagai kota tertoleran di Indonesia tahun 2019 dari Setara Institute.

"Mari pelihara predikat kota tertoleran tetap bisa kita pertahankan," ajaknya. (*)

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved