Pemkot Singkawang Targetkan 100 Ribu Wisatawan saat Cap Go Meh, Data 2018 Malaysia Dominasi

Kemudian untuk kunjungan wisatawan mancanegara pada Festival Cap Go Meh Kota Singkawang 2019 mencapai 479 pengunjung dari 24 negara

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/RIDHOINO KRISTO SEBASTIANUS MELANO
Pengendara kendaraan bermotor melintasi panggung dan tribun penonton yang sedang dibangun panitia Festival Cap Go Meh 2020, di Jalan Diponegoro, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat, Senin (3/2/2020). 

SINGKAWANG - Kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) pada Festival Cap Go Meh Kota Singkawang tahun 2018 mencapai 414 dari 23 negara.

Namun didominasi wisatawan asal Malaysia 216, Taiwan 52 dan Tiongkok 31.

"Adapun dari berbagai negara sisanya dari tiga negara ini yaitu 115 wisatawan," kata Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata, Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kota Singkawang, Supardiana, Senin (3/2/2020).

Kemudian untuk kunjungan wisatawan mancanegara pada Festival Cap Go Meh Kota Singkawang 2019 mencapai 479 pengunjung dari 24 negara.

Kunjungan wisman pada 2019 didominasi oleh Malaysia dengan 265 kunjungan wisman, Taiwan 68 wisman dan Tiongkok 39 wisman.

Cap Go Meh Singkawang, Hotel Mulai Penuh Pemkot Minta Tarif Kamar Sesuaikan dengan Fasilitas

"Adapun dari berbagai negara lain dari tiga negara ini 107 Wisman," tuturnya.

Capaian kunjungan wisatawan mancanegara dan domestik pada saat Festival Cap Go Meh 2015 mencapai 56.321 dari target 50.277 pengunjung.

Saat Festival Cap Go Meh 2016 mencapai 58.814 dari target 50.408 pengunjung.

Festival Cap Go Meh 2017 mencapai 63.765 dari target 51.096.

Festival Cap Go Meh 2018 mencapai 76.455 dari target 70.000. Festival Cap Go Meh 2019 mencapai 89.932 dari target 87.594 kunjungan.

Menurut data empat tahun terakhir, tingkat kunjungan wisatawan baik mancanegara maupun domestik saat festival Cap Go Meh di Kota Singkawang mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

Bahkan pada festival Cap Go Meh 2020 tahun ini, Pemkot Singkawang menargetkan 520 kunjungan wisman dari keseluruhan target dari wisman dan wisatawan domestik dengan jumlah 100 ribu kunjungan wisatawan di saat Cap Go Meh tahun 2020.

"Tahun ini kita targetkan 100 ribu kunjungan wisatawan," ungkap Supardiana.

VIRUS Corona alias 2019 Novel Coronavirus yang menyebar secara masih dan cepat menghadirkan kekhawatiran. 

Dalam waktu yang relatif singkat (kurang dari satu bulan), sudah belasan negara yang mengkonfirmasi warganya terjangkit virus mematikan itu. 

2019 Novel Coronavirus yang juga dikenal dengan nama lain 2019-nCoV dan diketahui muncul dari Wuhan, China itu bahkan telah terkonfirmasi menyebar di beberapa negara Asia Tenggara. 

Negara jiran alias tetangga Indonesia macam Malaysia dan Singapura, adalah dua di antaranya. 

Saat Indonesia mendapat ancaman dari merebaknya virus tersebut, ancaman lainnya juga datang dari negara tetangga lainnya, Australia.

Tanpa kita sadari bahwa permasalahan dunia tidak hanya karena virus corona saja. 

 Pemkot Singkawang Siapkan Langkah Strategis Antisipasi Penularan Virus Corona

Kebakaran di Australia adalah masalah lingkungan yang sangat serius dan sama bahayanya dengan pandemi virus corona.

Seperti dikutip dari Grid yang melansirnya dari Daily Mail, di balik kebakaran hebat yang melanda Australia itu, ada ancaman virus yang juga merebak setelahnya. 

Ilmuwan memperingatkan bahwa ada wabah penyakit yang diam-diam muncul akibat kebakaran tersebut dan konon lebih berbahaya dari virus corona.

Disebut lebih berbahaya, karena penyakit ini konon tidak bisa disembuhkan.

Sementara virus Corona sejauh ini dilaporkan sudah ada beberapa penderitanya yang dikabarkan sudah berhasil disembuhkan. 

Menurut World of Buzz Jumat (31/1/2020) penyakit tersebut disebut dengan virus ross river.

Virus ini menyebar secara khas oleh nyamuk-nyamuk yang telah terinfeksi oleh virus tersebut.

Tidak mengherankan jika banyak nyamuk raksasa membawa penyakit ini muncul dalam jumlah yang semakin banyak di Australia.

Jika Anda bertanya seberapa mengerikan wabah tersebut? 

 VIRUS Corona Diprediksi Memuncak April-Mei 2020, Dikhawatirkan Jadi Pandemi Global | Ini Kata Ahli

Jawabannya, adalah sangat mengerikan, wabah itu dibawah oleh nyamuk yang terinfeksi virus tersebut.

Nyamun yang membawa penyakit itu disebut dengan nyamuk gajah.

Serangga itu ditemukan di dekat Gold Coast di Quenssland, Paradise Point dan di Biggera Waters.

Konon, jika nyamuk tersebut datang dan menghisap daran korban, akan meninggalkan tanda sebesar koin.

Sejauh ini wabah tersebut telah memicu peringatan di Queensland, di mana sejumlah besar nyamuk terinfeksi virus tersebut telah terlihat.

Ukuran nyamuknya hampir lima kali ukuran normal.

Menurut Anggota Dewan Gold Coast, Cameron Caldwell mengatakan bahwa daerahnya telah menderita proporsi wabah dari nyamuk tersebut. 

 VIRAL Penumpang Diusir dari Taksi Seusai Akui dari Wuhan, Reaksi Sopir Takuti Virus Corona Disoroti

Kini Fogging dilakukan sebagai langkah untuk membunuh nyamuk tersebut.

Kabar baiknya, penyakit yang dibawa oleh nyamuk tersebut tidaklah mematikan.

Tetapi virus ross river ini menyebabkan peradangan sendi dan nyeri, kelelahan, dan nyeri otot persisten.

Banyak yang terinfeksi mengalami ruam di sekujur tubuhnya.

Nah, kabar buruknya penyakit ini tidak bisa disembuhkan.

Ahli ekologi penyakit Universitas Griffith, Eloise Skinner, mengatakan kepada Gold Coast Bulletin bahwa kondisi yang ada di wilayah ini sekarang tepat untuk terjadinya wabah serius.

Hal itu berdasarkan pada peningkatan jumlah nyamuk dan juga pergerakan cuaca.

Corona di Singapura dan Malaysia

Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) mengumumkan, untuk pertama kalinya warganya sendiri positif terkena virus corona.

Dalam keterangannya, tambahan itu membuat jumlah korban positif patogen dengan kode 2019-nCov itu total menjadi 16 orang.

Dilansir Channel News Asia Jumat (31/1/2020), MOH menyatakan bahwa tiga kasus terbaru berasal dari Wuhan, kota di China yang menjadi asal virus corona.

Adalah warga Singapura berusia 47 tahun yang positif terinfeksi virus. Dia merupakan satu dari 92 orang warga Negeri "Singa" yang dievakuasi dari Wuhan pada Kamis (30/1/2020). 

 VIRAL Penumpang Diusir dari Taksi Seusai Akui dari Wuhan, Reaksi Sopir Takuti Virus Corona Disoroti

Warga berjenis kelamin perempuan itu tidak menunjukkan gejala apa pun dalam penerbangan, dan baru mengalami demam saat dipindai di Bandara Changi.

Oleh petugas, wanita yang tidak disebutkan identitasnya tersebut segera dilarikan ke Pusat Penyakit Menular Nasional, atau NCID.

Dia terbukti menderita virus China dalam hasil pemeriksaan pukul 14.00 Jumat waktu setempat, dan dipindahkan ke bangsal isolasi NCID.

Kemudian kasus terbaru kedua menimpa warga China dengan visa kerja Singapura. Dia disebut sampai dari Wuhan pada 26 Januari, dan tidak menunjukkan tanda-tanda sakit.

Dia baru mengalami gejala pada 28 Januari, di mana dia segera memeriksakan diri ke klinik sebelum dibawa ke NCID, di mana dia positif terjangkit virus.

Sementara kasus terakhir terjadi pada pria berusia 38 tahun yang menginjakkan kaki di Negeri "Merlion" dari China pada 22 Januari.

Dalam tubuhnya ditemukan virus corona Jumat pukul 14.00. Saat ini, dia dilaporkan mendapat perawatan di bangsal isolasi Rumah Sakit Umum Singapura. 

 Cap Go Meh Singkawang Diterpa Isu Menyesatkan Virus Corona! Wali Kota Tjhai Chui Mie Angkat Bicara

Kementerian kesehatan menyatakan, ketiga pasien saat ini berada dalam kondisi stabil. Adapun 13 pasien sebelumnya juga disebut tidak parah kondisinya.

Sementara itu, serangan virus yang sama juga terkonfirmasi di Malaysia

Hingga Jumat (31/01/2020), Pasien positif Corona di Malaysia, kini menjadi delapan orang.

Menteri Kesehatan Malaysia, Dzulkefly Ahmad, menyatakan pasien terbaru yang positif Corona adalah perempuan berusia 48 tahun, yang merupakan istri dari seorang pria asal China, yang sebelumnya juga telah terjangkit virus Corona.

Perempuan tersebut kini sudah diisolasi sebuah Rumah Sakit di Johor Baru, dan dilaporkan dalam kondisi stabil.

Kementerian Kesehatan Malaysia mengumumkan bahwa mereka telah mendeteksi satu lagi kasus positif dari Novel Coronavirus 2019 atau 2019-ncov yang disebut sebagai kontak dekat, yang dilaporkan pada 30 Januari pagi ini.

Secara kumulatif 2019-ncov hingga saat ini menjadi delapan kasus secara total.

Materi di artikel ini juga telah tayang di Intisari.grid.id, dapat dilihat di link berikut: https://intisari.grid.id/032007675/masalah-virus-corona-belum-kelar-muncul-wabah-virus-baru-di-negara-yang-sangat-dekat-dengan-indonesia-ini-konon-penyakit-ini-juga-berbahaya-dan-tidak-bisa-disem? dan https://internasional.kompas.com/read/2020/01/31/20403331/pertama-kali-singapura-umumkan-warganya-sendiri-terkena-virus-corona?

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved