Panji Petualang Ungkap Keputusan Mengejutkan, Akan Lepaskan King Kobra 'Garaga' ke Alam
Namun demikian Panji juga mengkhawatirkan jika Garaga dilepas ke alam, persoalan lainnya juga akan muncul diantaranya persoalan makanan dan pemburu.
Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
Panji Petualang Ungkap Keputusan Mengejutkan, Akan Lepaskan King Kobra 'Garaga' ke Alam
Menyusul kisah tragis tewasnya seorang pawang ular asal Kalimantan Barat bernama Norjani (70) seusai digigit king kobra membuat Panji Petualang angkat suara.
Tak sedikit yang malah mengkambinghitamkan Panji Petualang atas tewasnya pawang ular dipatuk king kobra yang dimainkan.
Video sang pawang dipatuk mainkan king kobra ini sebelumnya viral di media sosial.
Banyak yang menuding aksi sang pawang itu terinspirasi aksi Panji Petualang memainkan king kobra Garaga miliknya.
Tak sedikit yang menyalahkan Panji atas musibah itu.
Tak hanya itu beberapa kejadian nahas anak kecil yang digigit ular di sejumlah daerah di Indonesia juga menjadikan Panji Petualang jadi sasaran kambing hitam atas masalah tersebut.
• UPDATE Pawang Ular yang Tewas Dipatok King Kobra, Pihak Keluarga Minta Hentikan Komentar Negatif
Panji pun menjawab tudingan itu dengan menulis unggahan di akun Instagramnya.
"DI PATOK ULER"
WAH GARA2 NIRU PANJI NIH
LU AJE GOBLOK, UDAH TAU ADA WARNING DAN HIMBAUAN KALO APA YANG SI PANJI LAKUIN ITU BAHAYA ! TETEP NIRU YA WAYAHNE KOE AMSYONG," ujarnya.
Panji kemudian berkali-kali memberikan klarifikasinya terkait hal ini.
Bahkan melalui chanel YouTubenya @Panji Petualang, dalam video berjudul "PENCARIAN AODA DI HENTIKAN | GARAGA AKAN PANJI LEPASKAN !!" diunggah Selasa (28/1/2020), Panji memberikan pernyataan yang mengejutkan.
• Panji Petualang Angkat Suara Tewasnya Pawang Ular di Kalbar Seusai Digigit King Kobra, Sebut 2 Sebab
Apakah Panji benar-benar akan melepaskan 'Garaga' ?
"Anak akan terobsesi ketika melihat apapun yang mereka sukai, peran orang tua sangat penting untuk membimbing mereka mengetahui mana yang berbahaya mana yang tidak,"ujarnya dilansir TribunPontianak.co.id, Rabu (29/1/2020).
"Saya memiliki anak kecil dan sayapun membimbing mereka agar mereka tidak asal menangkap ular di alam, walaupun mereka suka ular sama seperti saya,"ujarnya
Panji juga mengaku memiliki anak yang masih kecil.
Namun ia tak serta merta mengijinkan sang anak untuk menangkap ular di alam liar.
"Garaga dan Aoda sudah saya siapkan, namun karena ada masalah seperti ini, karena ada masalah seperti ini, saya harus berani melepas Garaga ke alam dan menghentikan pencarian Aoda,"ujarnya.
Seperti diketahui, 'Aoda' merupakan king kobra hitam yang memiliki ukuran kurang lebih sama dengan 'Garaga'.
"Teman-teman, Panji nitip yah untuk kalian selalu membimbing anak kalian, agar tidak melakukan adegan dan tindakan yang berbahaya, saya Panji Petualang, terimakasih untuk selalu mendukung panji,"ujarnya
Sebelumnya Panji dalam obrolannya bersama tim mengatakan tidak ada pilihan lain yang menjadi alasannya melepas King Kobra 'Garaga' peliharaannya.
"Benar mau dirilis, gak ada pilihan lain karena kedekatan saya dan garaga jujur ternyata menjadi inspirasi adik-adik kecil di Indonesia, sayang banget pastinya sama Garaga,"ujarnya.
Namun demikian Panji juga mengkhawatirkan jika Garaga dilepas ke alam, persoalan lainnya juga akan muncul diantaranya persoalan makanan dan pemburu.
"Yang saya khawatirkan ketika garaga lepas dialam, satu aja sih, dia gak dapat makanan, karena di hutan belum tentu ada makanan, karena makanan Garaga seperti kita tahu makanannya ular, sementar ular sekarang banyaknya dekat dengan pemukiman,"ujarnya.
Belum lagi persoalan diburu pemburu lantaran diketahui empedu dan darah King Kobra sangat berharga bagi pemburu.
"Khawatirnya kena pemburu dan dipotong,"ujarnya.
• Panji Petualang Bagikan Tips Cara Mengatasi Gigitan Ular Berbisa Termasuk King Cobra
Lantas dikatakan Panji tugasnya melepaskan Garaga akan menjadi persoalan berat lantaran harus mencari lokasi yang pas.
"Saya kepikiran di Cianjur, kalau disini mah Purwakarta gak tahu karena disini sudah areal terbuka, bukan hutan yang rapat lagi, walaupun ada saya sudah survey gak ada ular, jadi gak ada makanan walaupun alamnya masih bagus,"ujarnya
Panji akhirnya sudah bulat dengan rencananya untuk melepaskan Garaga dengan tujuan tidak ada lagi ada anak yang terobsesi dekat dengan ular Liar.
"Yang pasti selain melepaskan Garaga, pencarian Aoda juga akan kita hentikan, daripada banyak yang terobsesi,"ujarnya.
Video Selengkapnya di Bawah Ini.
Panji Ungkap Duka Cita
Panji Petualang angkat suara terkait tewasnya seorang pawang ular bernama Norjani (70) seusai digigit king kobra, di Dusun 1 Pak Utan Rt 002 Rw 001 Desa Pak Utan, Kecamatan Toho, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar).
Sosok Panji Petualang yang dikenal sebagai penakluk reptil berbisa sekaligus konten kreator YouTube Chanel @Panji Petualang ini tak asing dunia hiburan.
Panji sebelumnya terkenal sebagai presenter acara petualangan di salah satu program televisi swasta.
Sejak belasan tahun yang lalu, Panji Petualang berhasil menjadi sorotan publik berkat aksi-aksinya menjinakkan bintang-binatang buas.
• Panji Petualang Bagikan Tips Cara Mengatasi Gigitan Ular Berbisa Termasuk King Cobra
Panji melalui akun instagramnya @panjipetualang_real mengungkapkan duka citanya hingga membahasnya dugaan penyebab pria Pawang Ular bernama Norjani bisa tewas setelah digigit ular 'King Kobra'.
"Jadi di Kalimantan itu ada seorang pawang yang kena gigitan ular king kobra gede, mirip Garaga, digigit ditangan kemudian meninggal,"ujarnya dilansir TribunPontianak.co.id, Selasa (28/1/2020).
Ia menganalisis dan menduga penyebab pawang Ular tersebut bisa meninggal setelah dipatuk ular dalam aksi berbahayanya bermain bersama ular dihadapan warga.
Panji mengatakan penyebab utamanya adalah terlambatnya penanganan dalam pertolongan pertama pada Norjani setelah digigit ular.
Lantaran dari aksinya yang viral di media sosial, Norjani bahkan melanjutkan atraksinya bersama King Kobra meski sudah beberapa digigit.
• King Cobra Vs Pawang Ular di Toho Kalbar! Panji Petualang Ucap Duka Cita dan Beri Peringatan Keras
"Apa penyebab pawang tersebut meninggal karena gigitan king kobra, penyebabnya adalah telatnya penanganan, jadi yang panji lihat di video yang lagi viral tersebut, kalau teman-teman viral banget di instagram, jadi ketika tergigit, orang tersebut bukan langsung sigap melakukan imobilisasi melakukan pertolongan pertama, tapi dia malah masih berkomunikasi dengan rekannya dan masih memegang ular,"ujarnya.
Panji Petualang juga membagikan tips mengatasi gigitan ular pertama kali.
Ia menyarankan bahwa untuk mengatasi gigitan ular pertama kali adalah dengan melakukan imbolisasi.
Immobilisasi adalah suatu keadaan di mana individu mengalami atau berisiko mengalami keterbatasan gerak fisik.
Mobilisasi dan immobilisasi berada pada suatu rentang.
"Jadi ketika kita digigit ular, imobilisasi sudah harus dilakukan karena itu bisa banget menolong kita sehingga ada harapan untuk kita sembuh. Jujur ketika kita terkena gigitan ular pertolongan pertama itu hukum wajib untuk keselamatan kita selain anti bisa,"ujarnya.
Tak hanya imobilisasi, Panji juga menyebut cara kedua dalam menangani gigitan ular adalah anti bisa.
Hanya saja di Indonesia keberadaan anti bisa dikatakannya masih sangat terbatas.
"Kemudian faktor keduanya adalah tidak adanya anti bisa king kobra di rumah sakit disetiap daerah di Indonesia, karena anti bisa kita di Indonesia hanya ada satu anti bisa untuk mengobati 3 gigitan ular yaiu kobra biasa (naja sputatrix) kemudian ular tanah (Calloselasma rhodostoma) dan gigitan Ular Welang (Bungarus fasciatus),"ujarnya.
Tak hanya itu, Panji juga menyoroti sejumlah persoalan serupa lainnya diberbagai daerah lainnya.
"Lalu ada lagi berita lagi anak kecil korban gigitan ular mulai dari Bandung, kemudian di Pontianak juga ada kabarnya, kemudian di Indramayu dan mirisnya menurut beberapa piihak anak yang terkena gigitan ular itu karena meniru panji dan garaga,"ujarnya.
Panji lantas memberikan klarifikasinya bahwa tayangan di chanel youtube miliknya dan televisi bukanlah untuk di tiru.
"Disini Panji ingin memberikan klarifikasi atas masalah ini , pertama konten kreator animal di Indonesia itu banyak sekali yang menangkap King Kobra, mereview King Kobra itu bukan hanya Panji, itu banyak sekali konten kreator sama dengan Panji, namun Alhamdulillah karena chanel saya yang paling banyak subscribenya dijadikan acuan ketika ada masalah seperti ini,"ujarnya.
Ia kemudian menyebut berbahayakan tayangan Panji Petualang untuk anak, jawabannya ketika ada contoh tidak baik tentu anak akan meniru dan itu sifatnya berbahaya apapun itu mau nonton Panji atau hal lain.
"Makanya disini, peran aktif orang tua sangat dibutuhkan, dalam arti orang tua harus selalu membimbing dan mengedukasi anak apa yang mereka lihat itu belum tentu benar, belum tentu baik dan tidak berbahaya untuk mereka tiru,"ujarnya.
Panji kemudian menegaskan tayangan yang ada di youtubenya bukanlah untuk ditonton anak-anak kecil.
Sehingga perlu pengawasan ketat orang tua pada tontonan anak-anak mereka.
"Kemudian saya membuat konten di tv atau di youtube bukanlah untuk anak, melainkan untuk orang dewasa, makanya di pengaturan youtube tahun 2020 saya tegaskan saya bukan untuk anak dan artinya anak kecil berusia dibawah 10 tahun tidak bisa mengakses youtube saya, jadi dimana mereka mengakses konten saya, yakni dari handphone yang memiliki email orang tua dalam arti ketika daftar email dengan umur dituakan, youtube sudah membuat aplikasi youtube kids yang dibuat untuk anak dan anak harus menonton youtube itu karena tayangannya ramah anak,"ujarnya
Sehingga dikatakan Panji tidaklah ada alasan untuk pihak-pihak yang menjadi korban gigitan ular menyalahkan Panji.
"Kalau misal teman-teman menyalahkan Panji gara-gara anak-anak meninggal karena Panji mohon maaf, mulai dari pengaturan youtube, himbauan sampai penonton saya bukan anak tapi orang dewasa, jadi buat teman-teman yang punya anak kecil, adik kecil, silahkan mulai dari saat ini silakan bimbing anak-anaknya untuk tidak melihat hal-hal berbahaya di media baik media sosial maupun media massa baik televisi, radio dan lain-lain.
Karena anak di usia 1-7 tahun, anak tidak diperbolehkan untuk mengakses media. Karena banyak sekali hal-hal negatif yang tidak bisa ditonton anak-anak.
"jadi intinya tidak harus meniru Panji dan Garaga, meniru hal-hal yang saat ini viral di Youtube saat ular dan manusia saat ini banyak itupun jadi potensi, walaupun saya tutup chanel, ketika konten kreator lain masih ada di youtube tetap menjadi sumber referensi dan obsesi untuk anak kita,"ujarnya.
Panji juga mengatakanb punya anak-anak yang masih kecil. Sehingga ia sangat melarang dan membimbing mereka untuk menangkap ular di alam langsung
"Jadi saya awasi, jadi kalau saya bisa, kenapa teman-teman gak bisa, dan jika masih ada celaka karena dengan sengaja meniru, mengambil dan menangkap ular dari alam dan menyepelekan imbauan yang kami berikan, jujur mohon maaf itu rasa kembali lagi ke orangtuanya,"ujarnya.
Berikut Imbauan Panji Selengkapnya!
Panji melalui akun instagramnya @panjipetualang_real mengungkapkan duka citanya hingga membahasnya.
• Panji Petualang Ungkap Duka Cita Tewasnya Pria di Toho Seusai Dipatuk King Kobra, Beri Pesan Menohok
Namun ia juga menyematkan pesan hingga peringatan keras agar hal serupa ini tidak terjadi lagi.
Ia mengatakan meskipun korban gigitan ular di Toho kalbar ini merupakan seorang pawang namun tak menjamin selamat dari celaka.
Terlebih yang dilakukan Norjani dengan tangan kosong.
Ia lantas mengingatkan atraksi ini sepatutnya tak ditiru lantaran nyawa taruhannya.
Panji memberikan imbauannya agar masyarakat tidak melakukan aksi serupa ini.
• Detik-detik Pawang Ular di Mempawah Meninggal Dunia Setelah Berkali-kali Dipatuk King Kobra

"Turut berduka cita
Pawang LOH Tapi saat apes datang celaka gak ada yang tau.
Atraksi,interaksi,menangkap ular dengan tangan kosong jelas ya bukan main main.. nyawa loh taruhannya, Bantu himbau temen,saudara,keluarga kalian yang mulai suka pegang2 ular pake tangan Inget... 1x gigitan bakal bikin nyawamu terbang ke angkasa jadi tolong jangan BODOH..,"tulisnya, Senin (27/1/2020).
• Pria di Toho Tewas Dipatok Ular saat Atraksi, Panji Petualang Bagikan Tips Pertolongan Pertamanya