Pembunuhan di Pontianak

Asri Hembuskan Nafas di Pangkuannya, Arsyad Tegaskan Tak Mengenali Pelaku Penusukan di Kafe

Korban yang merupakan dua bersaudara ini sempat dilarikan ke rumah sakit. Namun sayang, nyawa Asri tak tertolong akibat luka tusuk serius.

Penulis: Ferryanto | Editor: Rizky Zulham
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/FERRYANTO
Arsyad (sarung hijau) saat ditemui Tribun di kediamannya Gang Damai, kecamatan Pontianak Utara, Rabu (29/1/2020). 

Arsyad, korban selamat dari amukan pria yang membawa senjata tajam di kafe di Pontianak akhirnya memberikan kesaksian detik-detik adiknya Asri menghembuskan nafas terakhir, Rabu (29/1/2020).

Belakangan identitas pelaku penusukan diketahui berinisial RW (30) yang merupakan Warga Pontianak Utara.

Korban yang merupakan dua bersaudara ini sempat dilarikan ke rumah sakit. Namun sayang, nyawa Asri tak tertolong akibat luka tusuk serius dibagian tubuhnya. 

Ditemui di kediamannya Gang Damai, Kecamatan Pontianak Utara, Arsyad, menceritakan bahwa sang adik menghembuskan nafas terakhirnya di pelukannya saat insiden tersebut terjadi.

Arsyad lantas menceritakan awal mula peristiwa nahas itu terjadi.

Saat itu ia bersama sang adik serta temannya memang sedang berada di kafe tersebut, tepatnya menjelang Zuhur.

Dan rencanya ia akan beranjak dari kafe tersebut untuk menunaikan salat Zuhur.

Namun, tiba-tiba mendengar suara keributan dan melihat seorang pria membawa pisau di tangan kanan dan sarungnya di tangan kiri.

Pria tersebut kemudian mengancam para pengunjung dan mencoba menyerang beberapa pengunjung.

"Tiba-tiba datang pake kain sarung bawa pisau sama sarungnya. Dia ngomong sama anak-anak yang ada di sebelah," jelas Arsyad.

Arsyad mencoba menirukan kata-kata yang diucapkan pelaku.

"Kamu ngomong apa tadi, mana bos kamu, langsung dia berusaha nikam," ujar Arsyad menirukan kata-kata yang dilontarkan pelaku.

Sontak hal itupun membuat para pengunjung takut dan berhamburan keluar.

Malihat hal itu, Arsyad mengambil inisiatif untuk mendekati pelaku dan mencoba menenangkannya.

Namun, hal tak terduga pun terjadi dan pelaku malah mengarahkan pisaunya ke Arsyad dan menyerangnya secara membabi buta.

"Pas itu, langsung saya datanglah. Ngapa main pisau dek, ndak usah gitu lah. Dia jawab kamu ikut campur kah, dia langsung balik arah, berusaha nikam saya," ujarnya.

Merasa diserang, Arsyad pun berusaha melindungi dirinya dengan menggunakan kursi kafe.

"Dia berusaha maju dan menikam, saya pun terpaksa mundur sambil cari kursi dan ngamankan diri lah,"

Tapi dikejar terus dan saya jatuh, terus saya berdiri saya bangun lagi, dia masih ngejar terus sambil berusaha nikam-nikam," lanjutnya.

Akhirnya, Arsyad pun terjatuh untuk kedua kalinya karena diserang oleh pelaku.

Melihat dirinya terjatuh, pelaku malah semakin beringas dengan berusaha menusukkan pisaunya ke Arsyad.

Saat itulah, adiknya Asri datang membantu Arsyad dengan berusaha menahan serangan pelaku dengan tangan kosong.

Aksi pelaku membuat Asri tak mampu menahan serangan pisaunya. Akhirnya pisau itupun menembus tubuh asri.

"Jadi almarhum itu lihat saya jatuh, dan berusaha ngamankan supaya saya ndak kena tikam."

"Kaki saya itu juga tersangkut di bawah kursi, pas adik saya nahan, tak taunya dia itu pisaunya didorong kena ke adik saya," jelasnya.

Setelah Asri tertembus pisau, Arsyad pun berusaha untuk menahan pelaku, dan akhirnya setelah terjadi pergumulan singkat pisau pun berhasil di lepaskan dan disingkirkan.

Saat itu, ia langsung berusaha menolong sang adik yang sudah berlumuran darah, bahkan saat itu, Arsyad melihat sang adik menghembuskan nafas terakhir.

Namun saat sedang berusaha menolong adiknya dan dalam kepanikan, pelaku ternyata masih sanggup berdiri dan berusaha mencari pisaunya.

Arsyad pun kembali berdiri dan langsung mengejar pelaku lalu memiting korban dan akhirnya di bantu teman-teman korban pelaku berhasil diamankan.

"Saya itu megang kepalanya, saya panggil-panggil adik saya, pas dia itu langsung narik nafas panjang,"

"Terus saya lihat pelaku masih cari pisau lagi, dia sempat lari dia mau masuk ke dapur, langsung saya kejar saya piting dia," ungkapnya.

Arsyad pun menegaskan bahwa dirinya tidak mengenal sama sekali dengan pelaku, ia mengatakan bahwa niat awal ia dan adiknya hanya ingin menenangkan Pelaku.

"Saya ndak kenal sama pelaku, niatan awal itu tujuan saya, ingin melerai, cuman tiba - tiba balik arah malah ngamuk lagi,"katanya.

Bila sang adik tidak menghalangi pelaku, iapun mengatakan kemungkinan dirinya yang bakal menjadi korban.

Atas kejadian ini, iapun menyerahkan seluruh prosesnya kepada pihak yang berwajib.

"Saya serahkan ke pihak yang berwajib lah untuk diadili seadil-adilnya," tuturnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved