Hindari Hangry untuk Mengatur Emosi, Yuk Ketahui Selengkapnya!

Karena saat tubuh kehabisan bahan untuk dibakar menjadi energi, kita biasanya akan merasa lemas dan tidak bersemangat, loh.

TRIBUNFILE/IST
lapar 

PONTIANAK -  Meningkatnya rasa lapar manusia bisa diakibatkan oleh berbagai macam faktor, diantaranya kekurangan zat besi dan gula dalam tubuh.

Setiap makhluk hidup, juga butuh makan dan minum.

Dengan alarm pengingat nya yaitu rasa "lapar" yang kita rasakan.

Maka, jika tubuh sudah merasa lapar, pertanda bahwa tubuh kita membutuhkan asupan.

Yuk Peduli Hari Gizi Nasional dalam Mendukung Pembangunan Generasi Penerus Bangsa

Dengan begitu, makanan yang kita makan akan diolah menjadi sebuah energi untuk kita melakukan aktivitas nih teman-teman.

Karena saat tubuh kehabisan bahan untuk dibakar menjadi energi, kita biasanya akan merasa lemas dan tidak bersemangat, loh.

Jika sudah begitu, pernahkan kamu mendengar kalau orang yang lapar sangat mudah marah dan emosi? Kira-kira apa ya penyebabnya?

Simak yuk penjelasan ilmiahnya berikut ini.

Dilansir dari hellosehat.com, ternyata kondisi seperti ini ada istilahnya, lo.

Mudah marah akibat lapar disebut dengan hangry, yaitu gabungan dari dua kata, hungry dan angry.

Fenomena hangry bukan hanya dialami oleh orang-orang yang memang pemarah atau tidak sabar.

Orang yang paling santai, tenang, atau kalem sekalipun ternyata juga bisa mengalaminya.

Hangry ini semacam bentuk pertahanan hidup yang dialami oleh manusia dan hewan.

Penyebabnya bisa karena otak kita kekurangan glukosa loh teman-teman.

Dalam makanan yang kita konsumsi, terdapat karbohidrat, lemak, protein yang akan dicerna dan diubah menjadi gula sederhana, seperti glukosa, asam amino, dan asam lemak bebas.

Nutrisi ini masuk ke dalam darah dan kemudian dialirkan ke organ dan jaringan tubuh kita, yang digunakan sebagai sumber energi.

Nah, jika kadar gula dalam darah jumlahnya cukup rendah, otak kita akan menganggap kekurangan ini sebagai situasi yang berbahaya dan mengancam jiwa.

Sebab, otak sangat bergantung pada glukosa ini, untuk bisa bekerja dengan baik dan maksimal.

Itulah sebabnya ketika lapar, biasanya kita menjadi sulit berkonsentrasi serta tidak fokus.

Hormon selera makan atau ghrelin dihasilkan dalam perut.

Namun, reseptor penerima sinyal dari ghrelin tersebut, tersebar di seluruh tubuh, termasuk dalam hypothalamus otak.

Selain bisa merangsang rasa lapar, ghrelin juga menghasilkan respon kecemasan.

Otak yang kekurangan glukosa biasanya menjadi sulit untuk mengatur emosi.

Semakin kita lapar, maka bisa memicu pelepasan hormom stres dalam tubuh atau serotonin.

Rasa lapar dan mudah marah pun menjadi menyatu.

Sebab itu, kita perlu makan sebelum terlalu lapar, ya.

Makanlah makanan yang kaya akan nutrisi untuk mencegah rasa lapar terlalu cepat, yang bisa mengenyangkan perut lebih lama.

Hindari mengonsumsi makanan siap saji saat hangry, ya, karena jenis makanan ini justru dapat membuat kita semakin hangry.

Jaka adi baskara

@jaka_baskara
Teknik Komputer Juga, SMK Negeri 4

Berdiam Diri dan Istighfar

Diumur yang masih terbilang labil dan emosi tidak terkendali ini pasti pernah merasakan hal tersebut, cara saya mengatasi nya biasanya dengan berdiam diri dan tidak melakukan apapun, atau memperbanyak istighfar.

Rifky Fajar Rachmawan

SMA Negeri 7
@kyfrachmawan

Tidak Melakukan Hal Berat

Kalau marah sih belum pernah, kalau tidak bersemangat karena lapar cara mengatasi nya sendiri kalau untuk saya perbanyak minum air putih dan jangan melakukan perkerjaan yang terlalu berat.

Febriani Zulqaidah

Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Pontianak
@febriyani_zulqaidah

Minum air putih dan Tidur

Pernah kadang melihat tidak ada makanan membuat hati dan perut tidak menerima keadaan, tapi kadang ketika lapar hanya ikhlas pada apa yg ada maka tidak akan merasa marah karena itu hawa nafsu, caranya mengatasi dengan mengganjal makanan ringan minum air putih atau tidur.

Septiadi Gunawan

@septiadii_
MAN 1 Pontianak

Mensyukuri Rezeki

Saat makan dan keadaan hati sedang tidak mood tapi perut sudah kelaparan biasanya saya coba untuk diam dan terus melanjutkan makan bahkan yang sebelumnya tidak mood atau sedang marah bisa berubah menjadi lebih tenang karena saya bepikir bahwa saya sedang berada di hadapan rezeki jadi tidak ada alasan untuk sambil marah - marah didepan makanan (rezeki). 

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved