Balita Korban Cabul
Tipu Muslihat Pelaku Pencabulan Bayi di Galing, Tertawa Setelah Lakukan Perbuatannya
Dihadapan awak media, R (22) mengaku khilaf melakukan hal tersebut dan mengaku sedang dalam keadaan tidak sadar.
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Nasaruddin
Aparat kepolisian Polres Sambas mengamankan seorang pria berinisial R yang diduga menjadi pelaku pencabulan bayi satu tahun di Kecamatan Galing, Kabupaten Sambas.
Perbuatan tak senonoh itu dilakukan R saat korban bersama orangtuanya bersilaturahmi ke rumah tetangga mereka yang tak lain adalah mertua tersangka, Selasa (7/1/2020).
Saat itu, R mengambil dan menggendong korban ke ruang tamu.
Sampai di ruang tamu, R kemudian duduk di kursi sambil menggendong korban.
Pada saat itu, tangan kanan R memeluk tubuh korban.
Sementara tangan kirinya terlihat seperti bergerak-gerak.
Saat inilah, R diduga melakukan aksinya.
"Pada saat itu pelapor (orangtua korban) sempat bertanya kepada R mengapa anaknya terus-menerus menangis. Kemudian R menjawab tidak tahu, sambil tertawa dan melepaskan korban ke lantai," kata Kasat Reskrim Polres Sambas, AKP Prayitno.
• Mengenal Ular Cantik yang Patok Anak Galing, Gigitannya Bikin Korban Alami Kematian Mengerikan
Pada saat anak itu merangkak dia bergetar, karenanya ibu korban langsung mengambil anaknya dan membawa pulang.
"Sampai di rumah juga masih menangis, bahkan sampai kencing dalam celana," jelas Kasat.
Ibu korban kemudian melihat ada luka lecet pada anaknya.
Beberapa hari kemudian tepatnya Kamis (9/1/2020) korban dibawa ke Puskemas Galing untuk mendapatkan pemeriksaan.
"Setelah mendapatkan hasil pemeriksaan dari dokter, maka keluarga merundingkan untuk di buat laporan ke Polres Sambas," ungkapnya.
Prayitno mengungkapkan, setelah mendapat laporan pihaknya kemudian mengamankan tersangka R.
Dihadapan awak media, R (22) mengaku khilaf melakukan hal tersebut dan mengaku sedang dalam keadaan tidak sadar.
"Saya khilaf, saya melakukannya tidak sadar," katanya.
Ia katakan, tidak ada keinginan untuk berbuat yang tidak terpuji tersebut kepada korban.
"Saya hanya ingin menggendong nya saja," ungkapnya.
Lebih lanjut ia mengaku menyesal dengan perbuatan yang ia lakukan.
Pada saat ditanyakan bagaimana kalau seandainya itu adalah anak korban apa yang dirasakan?
Ia mengaku mau hal itu terjadi pada anaknya. "Menyesal, tidak mau," tuturnya.
Ketua Komisi Perlindungan Perempuan dan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Kalbar Eka Nurhayati Ishak mengatakan pihaknya akan turun langsung ke Sambas.
Eka menyatakan pihaknya akan memberikan pendampingan kepada korban pencabulan di Sambas.
"Untuk pendampingan anak yang umur 1 tahun di cabuli oleh orang dewasa, ini sangat nyesak dan mancing emosi. Tapi kembali lagi ke tupoksi kami, jadi kami akan melakukan pendampingan dan pengawasan terhadap kasus ini," kata Eka kepada Tribun saat dihubungi, Selasa (31/1/2020).
Eka mengatakan, pihaknya akan langsung ke lokasi untuk memberikan konseling trauma healing ke korban.
Juga memberikan perlindungan baik kesehatan dan sosial.
"Kami juga akan melakukan pendampingan advokasi. Kami minta kepada penegak hukum agar memberikan keadilan kepada korban. Dan ini benar-benar di luar akal sehat," katanya.
Berhubung untuk melakukan pendampingan dan melakukan traffic trauma healing harus dilakukan di Pontianak, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan orang tua korban.
"Tentunya karena korban masih berusia 1 tahun, ini akan kita koordinasikan dengan orang tua dan akan kita bawa ke Pontianak," katanya.
"Terus korban nanti kita berikan pendampingan, dan kita akan cek kesehatan korban, terlebih lagi ini karena anak baru usia satu tahun," jelasnya.
"Kita ucapkan terimakasih karena polres sudah tanggap dan menangkap pelaku," tutupnya.