Lupakan Ular Mematikan King Kobra dan Si Cantik Cabe Merah, Kamu Bisa Main-Main dengan 5 Ular Ini
Ular kepala dua adalah spesies tidak berbisa dan hanya memiliki satu kepala. Ular ini memilikir ekor pendek, dan kepala bentuknya sama-sama tumpul.
Penulis: Marlen Sitinjak | Editor: Marlen Sitinjak
Lupakan Ular Mematikan King Kobra dan Si Cantik Cabe Merah, Kamu Bisa Main-Main dengan 5 Ular Ini
ULAR - Mendengar kata ular, maka yang terlintas di benak kita adalah bisa atau racun mematikan.
King kobra berada di urutan pertama ular paling ditakuti sebagian besar insan manusia.
King kobra tidak sendirian, ternyata masih banyak lagi jenis ular mematikan.
Bahkan racunnya lebih berbahaya dari king kobra.
Ular cabe merah misalnya, yang memiliki racun enam kali lebih berbahaya dari racun king kobra.
• Doa Agar Terhindar Dari Binatang Buas Termasuk Ular Berbisa dan King Kobra
Ular cabe merah ini pula lah yang sempat meneror warga Galing, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar).
Satu anak perempuan usia 7 tahun menjadi korban gigitan si cantik ular cabe merah.
Beruntung anak tersebut segera dibawa ke Puskesmas terdekat sehingga tidak berakibat fatal.
Lupakan ular-ular berbahaya tersebut.
Dikutip dari bobo.grid.id, berikut lima jenis ular di Indonesia yang tidak berbisa:
Ular kepala dua (Cylindrophis ruffus) adalah spesies yang tidak berbisa dan hanya memiliki satu kepala. Ular ini memilikir ekor yang pendek, ekor dan kepala bentuknya sama-sama tumpul.
Ia melindungi diri dari serangan apapun dengan menegakkan ekornya yang mirip kepala itu. Sedangkan kepalanya yang asli disembunyikannya di bawah gulungan badannya. Inilah sebabnya ular ini dinamakan
Ular kepala dua aktif di malam hari dan akan memangsa hewan lainnya yang berukuran kecil seperti bayi mamalia, kadal, dan cacing tanah. Ular ini tidak berbahaya bagi manusia.
Ular ini umumnya menghuni hutan-hutan dataran rendah yang lembap, kebun, serta lahan-lahan pertanian seperti wilayah Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Bacan di Maluku.
2. Ular Cecak
Ular cecak (Lycodon capucinus) yang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Common Wolf Snake. Ular ini disebut sebagai ular rumah, karena sering dijumpai di dalam rumah.
Secara umum, panjang ular cecak dewasa adalah sekitar 400-500 milimeter dengan tubuh yang ramping dan dapat bergerak dengan gesit. Gigi ular ini memanjang seperti taring serigala yang berada di bagian muka rahangnya.
Ular ini memang tidak berbisa, tetapi jika diganggu ular ini akan menggigit. Gigitan ular cecak cukup menyakitkan karena taring yang dimilikinya. Ini hanya mengakibatkkan pedih dan sedikit berdarah ketika digigit ular ini.
Di Indonesia kita dapat menemukan ular cecak di Kalimantan, Jawa, Bali, Sumatra, Sumbawa, Sumba, Flores, Timor, dan Sulawesi.
Mangsa dari spesies ini adalah cecak, sesuai dengan namanya. Ular ini juga aktif di malam hari dan sering kali menjalar di atas tanah.
Ular cecak mampu memanjat pohon, tebing, dan dinding berbatu.
Pada siang hari ular ini lebih memilih tidur dan bersembunyi di bawah tumpukan kayu, batu atau sudut-sudut rumah.
3. Ular Kawat
Ular kawat atau ular cacing (Indotyphlops braminus) adalah spesies reptil tak berkaki yang terkecil di dunia.
Ular ini memiliki tubuh yang sangat kecil, berwarna hitam berkilau, persis seperti kawat.
Panjang maksimal tubuhnya sekitar 20 sentimeter.
Namun jarang sekali ditemukan yang sepanjang itu, umumnya hanya berukuran 10 sentimeter.
Selain mirip sebuah kawat, berdasarkan bentuk dan perilakunya, ular ini mirip dengan cacing.
Dia sering berada di balik pot-pot tanaman, di bawah perabotan rumah, di bawah batu dan kayu yang rapuh.
Mangsa ular kawat yaitu berupa telur-telur semut, rayap, ulat, serangga kecil, dan cacing tanah.
Dia termasuk ular yang tidak berbisa dan hanya bisa menelan mangsa yang berukuran kecil.
4. Ular Pelangi
Ular ( Xenopeltis unicolor) memiliki tubuh yang berwarna cokelat atau abu-abu kehitaman berkilau seperti warna pelangi jika terkena cahaya.
Panjang tubuhnya dapat mencapai 1 meter, tetapi umumnya hanya 80 sentimeter dengan ekor yang pendek.
Ular pelangi hidup di daerah yang lembap dan berawa, seperti sekitar pantai, sungai, persawahan, sungai, serta daerah hutan.
Mangsa ular pelangi adalah kodok, kadal, dan jenis-jenis ular yang lain.
Dia aktif di siang dan malam hari. Ular ini tidak berbisa dan tidak berbahaya karena jika ditangkap dia tidak menggigit. Ular ini juga jinak dan mudah untuk dipelihara.
Tetapi ular pelangi akan menggetarkan ekornya dengan kuat dan mengeluarkan cairan berbau yang membuat mual jika tubuhnya dipegang.
5. Ular Piton
Ular piton atau sanca kembang (Phyton reticulatus) adalah yang bertubuh besar dan terpanjang dibandingkan ular lainnya.
Panjang ular ini dapat mencapai 10 meter dan merupakan ular terpanjang di dunia.
Mangsa utama dari ular piton ini adalah burung, mamalia kecil, dan reptil lain seperti biawak.
Ular yang bertubuh kecil akan memangsa ikan, kodok, dan kadal.
Sedangkan ular yang bertubuh besar akan memangsa monyet, anjing, rusa, babi hutan, bahkan manusia yang tak sengaja mengganggu atau menghampiri tempatnya.
Ular piton memang tidak berbisa, tetapi dapat melumpuhkan mangsanya dengan melilitnya kuat hingga tubuhnya remuk dan mati kehabisan napas.
Setelah mati, mangsa akan ditelan secara utuh mulai dari kepalanya. (*)