Korban Gigitan Ular
HEBOH Ular Cabe Merah Gigit Anak Galing! Bandingkan Cara Ular Cabe Merah Vs King Kobra Telan Mangsa
Media sosial dihebohkan peristiwa yang dialami seorang anak perempuan usia tujuh tahun digigit ular cabe merah di Galing, Sambas, Kalimantan Barat.
Penulis: Marlen Sitinjak | Editor: Marlen Sitinjak
HEBOH Ular Cabe Merah Gigit Anak Galing! Bandingkan Cara Ular Cabe Merah Vs King Kobra Telan Mangsa
DUA hari terakhir, media sosial dihebohkan peristiwa yang dialami seorang anak perempuan usia tujuh tahun digigit ular cabe merah atau ular cabe besar di Galing, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar).
Anak tersebut sempat menjalani perawatan di Puskesmas untuk mematikan racun sang ular.
Kabar terbaru, si anak sudah diperbolehkan pulang, dengan catatan harus cek tiga hari kemudian.
Belakangan diketahui ternyata racun ular cabe merah sangat mematikan.
Bahkan enam kali lebih berbahaya jika dibandingkan dengan racun king kobra.
Ular cabe merah memiliki kemampuan mumpuni membunuh ular pembunuh semacam kobra.
Untuk itu, Kamu jangan tertipu dengan sisik cantik pada ular cabe merah.
• Teror Si Cantik Ular Cabe Merah di Sambas, Sang Pembunuh King Kobra Tapi Racunnya Bisa Menyembuhkan
Berikut perbandingan ular cabe merah versus king kobra:
Ular Cabe Merah
Ular cabe merah (Calliophis bivirgatus) adalah spesies ular berbisa yang endemik di Asia Tenggara.
Sebutan-sebutan untuk ular ini di antaranya: "ular cabai besar", "ular karang biru", dan "ular pantai biru".
Dalam bahasa inggris disebut Blue coral snake atau Blue malayan coralsnake.
Ular cabai besar menghuni hutan dataran rendah hingga ketinggian 500 meter DPL.
Ular ini seringkali ditemukan menyelinap di antara dedaunan gugur di lantai hutan dan mampu menggali ke dalam tanah (semi-fossorial).
Makanan utamanya adalah ular-ular yang berukuran lebih kecil darinya, dan kemungkinan juga memangsa beberapa jenis kadal kecil.
Jika merasa terganggu, Ular cabe merah akan mengangkat dan menggerak-gerakkan ekornya yang berwarna merah cerah untuk menakut-nakuti pengganggunya.
Ular cabai merah berkembang biak dengan bertelur (ovipar). Jumlah telur yang dihasilkan hanya satu sampai tiga butir.
Bisa ular cabai merah mampu membunuh manusia.
Tidak seperti jenis-jenis Elapidae pada umumnya, bisa ular ini bukan racun neurotoksin.
Bisa ular ini bersifat sitotoksin (cytotoxin), yang mampu melumpuhkan sistem otot.
Tonton Videonya:
King Kobra
King kobra adalah ular berbisa terpanjang di dunia, spesies terpanjang yang ditemukan mencapai sekitar 5,7 m.
Akan tetapi panjang hewan dewasa pada umumnya hanya sekitar 3 – 4,5 m saja.
Ular ini ditakuti orang karena bisanya yang mematikan dan sifat-sifatnya yang terkenal agresif, meskipun banyak catatan yang menunjukkan perilaku yang sebaliknya.
King kobra juga dikenal dengan beberapa nama lokal seperti oray totog (Sd.), ular tedung abu, tedung selor (Kal.) dan lain-lain.
Dalam bahasa Inggris disebut king cobra (raja kobra) atau hamadryad.
Sebagaimana namanya (Ophiophagus berarti pemakan ular), mangsa utamanya adalah jenis-jenis ular yang berukuran relatif besar, seperti sanca (Python) atau ular tikus (Ptyas).
Juga memangsa ular-ular yang berbisa lainnya dan kadal berukuran besar seperti halnya biawak.
King kobra yang dikurung mau juga memakan daging atau tikus mati yang ditaruh di kandang ular atau digosokkan ke tubuh ular agar berbau seperti ular.
Setelah menelan mangsa yang besar, ular ini dapat hidup beberapa bulan lamanya tanpa makan lagi. Ini dikarenakan laju metabolismenya berlangsung lambat.
Bisa king kobra tersusun dari protein dan polipeptida, yang dihasilkan dari kelenjar ludah yang telah berubah fungsi, yang terletak di belakang mata.
Tatkala menggigit mangsanya, bisa ini tersalur melalui taring sepanjang sekitar 8-10 mm yang menancap di daging mangsanya.
Meskipun racun ini dianggap tak sekuat bisa beberapa ular yang lain, ular kobra sanggup mengeluarkan jumlah bisa jauh lebih besar dari ular-ular lainnya.
Tonton Videonya: