Korban Gigitan Ular

HEBOH Anak Galing jadi Korban Gigitan Ular Berbisa, Ini Pertolongan Pertama Jika Digigit Ular

Korban pun harus menjalani penanganan medis untuk membuang bisa dari racun ular yang disebut mirip Ular Cabe Merah.

Penulis: Rizky Zulham | Editor: Rizky Zulham
Instagram@sambasinformasi
Anak Galing Jadi Korban Gigitan Ular Berbisa Bukan Kobra, Ular Ini Pembunuh Para Pembunuh. 

HEBOH Anak Galing jadi Korban Gigitan Ular Berbisa, Ini Pertolongan Pertama Jika Digigit Ular

Viral bocah di Galing, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar) menjadi korban gigitan ular berbisa.

Korban pun harus menjalani penanganan medis untuk membuang bisa dari racun ular yang disebut mirip Ular Cabe Merah.

Seperti yang dikutip dari postingan di akun Instagram @sambasinformasi.

Dalam postingan tersebut, admin menampilkan foto korban dan ular yang terlilit di dahan pohon.

Gigitan ular tidak hanya terjadi saat kita berada di hutan. Sebab, belakangan banyak laporan soal kedatangan ular di kawasan permukiman.

Anak Galing Jadi Korban Gigitan Ular Berbisa Bukan Kobra, Ular Ini Pembunuh Para Pembunuh

Tak main-main, salah satu jenis ular yang ditemukan di kawasan padat penduduk adalah ular kobra yang berbisa.

Sebenarnya ular adalah hewan yang menghindari manusia. Kehadiran ular di pemukiman karena mereka mengikuti makanannya, seperti tikus atau hewan lain.

Walau tidak ingin bertemu manusia, tetapi jika terpojok atau tidak sengaja terinjak, ular bisa menyerang untuk mempertahankan diri.

Oleh karenanya, ada baiknya kita mengetahui langkah-langkah pertolongan pertama ketika digigit ular sebagai antisipasi.

Medical editor SehatQ, dr Anandika Pawitri, mengatakan, langkah pertama yang harus dilakukan setelah digigit ular adalah mengidentifikasi ular tersebut dan segera mencari pertolongan ke rumah sakit.

"Perhatikan, jika ular tersebut kemungkinan adalah ular berbisa, segera datangi IGD untuk mendapat pertolongan medis," kata dr Anandika.

Ia menjelaskan, di perjalanan menuju IGD, berbaringlah dan pastikan luka gigitan lebih rendah dari jantung.

Tujuannya, agar racun atau bisa ular, tidak menyebar dengan cepat ke seluruh tubuh.

Jika ular yang menggigit tidak berbisa, luka tersebut bisa mendapat perawatan untuk luka tusuk.

Namun, pada ular berbisa, gigitannya tidak hanya menyebabkan luka.

Beberapa gejala ini bisa dirasakan jika seseorang digigit ular berbisa:

  1. Dua luka tusukan yang ada di kulit
  2. Bengkak dan kemerahan di sekitar luka
  3. Rasa sakit di bagian gigitan ular
  4. Kesulitan bernapas
  5. Peningkatan detak jantung
  6. Muntah dan mual
  7. Penglihatan kabur
  8. Berkeringat dan terus mengeluarkan air liur
  9. Mati rasa di wajah dan bagian badan lainnya

Segera cari pertolongan, terutama dari pihak medis yang memahami cara menangani luka gigitan ular berbisa. Jika dibiarkan terlalu lama, efeknya bisa berakibat fatal.

Sembari menanti pertolongan medis, ada sejumlah langkah pertolongan pertama yang bisa dilakukan.

Ingat ciri-ciri ular yang menggigit

Ketika kamu menjadi korban gigitan ular, selalu ingat ciri-ciri ular yang telah menggigit. Kamu bisa memotretnya misalnya.

Mengetahui ciri-ciri ular tersebut merupakan langkah penting.

Sebab, ketik datang ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan, biasanya dokter akan menanyakan ciri-ciri ular yang menggigit, untuk mencari obat penawar racun yang tepat.

Mengetahui nama jenis ular yang menggigit akan sangat membantu tenaga medis untuk segera mencari obat penawar racun yang cocok.

Ingatlah bahwa terdapat banyak spesies ular dan beberapa di antaranya sering kali mirip di mata orang awam. Sehingga, mengetahui apa yang menggigit akan membantu menyelamatkan seseorang.

Jangan banyak bergerak

Ketika seseorang mengalami gigitan ular, usahakan menjaga tubuh untuk tidak terlalu banyak bergerak agar racun ular tidak menyebar lebih jauh lagi ke dalam tubuh.

Segeralah mencari pertolongan karena bisa ular tertentu bereaksi dengan cepat dan korban harus mendapat pertolongan kurang dari satu jam.

Hindari pengobatan yang belum teruji Menangani luka gigitan ular tidak boleh sembarangan, apalagi menggunakan metode pertolongan pertama tradisional hingga obat-obatan herbal yang belum teruji.

Menjalani pengobatan yang belum teruji malah berisiko memperburuk kondisi tubuh korban, atau penolongnya. Misalnya berusaha mengisap racun dari luka menggunakan mulut. Hal ini bisa membahayakan korban atau penolong.

Jangan buang waktu

Jika terkena gigitan ular, jangan buang waktu. Segera cari pertolongan dan kunjungi fasilitas kesehatan terdekat.

Jika terlalu lama dibiarkan, racun ular bisa menyebar lebih jauh ke dalam tubuh. Perlu diingat, ketika sedang dalam perjalanan ke rumah sakit atau klinik terdekat, jangan baringkan tubuh dalam keadaan terlentang.

Sebab, ada risiko berupa gejala muntah yang dapat menutup jalur napas. Lebih baik, hadapkan tubuh ke sisi kiri dengan mulut mengarah ke bawah untuk mengurangi risiko.

Pihak rumah sakit juga akan memprioritaskan korban gigitan ular dan menjadikannya sebagai keadaan darurat. Pengobatan harus diberikan dengan cepat, tanpa ditunda-tunda.

Beberapa hal ini tidak boleh dilakukan saat mengalami gigitan ular:

  • Mengisap racun dari luka gigitan ular
  • Mengoleskan es batu atau menuangkan air ke luka gigitan ular
  • Mengonsumsi alkohol atau larutan berkafein setelah mengalami gigitan ular
  • Mencoba menyayat luka gigitan ular

Ular tidak akan menggigit manusia jika mereka tidak merasa terganggu. Maka dari itu, ketika melihat ular, jangan panik atau malah berusaha mengusirnya.

Segera tinggalkan ular tersebut karena biasanya ular juga akan pergi saat melihat manusia. Selain itu, jika melihat ular dan tidak mengetahui apa jenisnya, lebih baik menjauh.

Beberapa jenis ular bisa menyerang dari jarak cukup jauh bila merasa terganggu. Jenis yang lazim ditemukan adalah ular kobra penyembur, atau spitting cobra. Ular ini bisa menyemburkan bisa dan akan membahayakan mata bila terkena.

Agar rumah atau lingkungan tidak didatangi ular, hal terpenting adalah menjaga kebersihan. Jangan menimbun barang dan membiarkannya menjadi sarang tikus, yang pada akhirnya akan mengundang ular untuk datang.

Perlu diingat, ular yang sudah mati pun masih bisa menggigit.

Lebih baik, jangan coba-coba menyentuh ular, walau mereka sudah dalam keadaan tak bernyawa.

Jika tergigit ular, apalagi yang beracun, setiap detiknya menjadi sangat penting bagi nyawa.

Jangan buang waktu dan langsung kunjungi rumah sakit terdekat agar dokter bisa menangani luka gigitan ular dengan obat penawar racun.

Jenis Ular Berbisa

Terdapat lebih dari 2000 spesies ular di dunia, namun hanya sekitar 200 spesies ular yang berbisa. Untuk memperkirakan apakah suatu ular berbisa atau tidak, dapat dilihat dari tanda berikut.

Ular tidak berbisa:

Bentuk kepala segi empat panjang

Gigi taring kecil

Pupil mata bulat

Bekas gigitan berupa luka halus berbentuk lengkungan

Ular berbisa:

Bentuk kepala segitiga

Dua gigi taring besar di rahang atas

Pupil mata hitam yang vertikal dan pipih tipis, dikelilingi bola mata berwarna kuning-hijau

Bekas gigitan berupa dua lubang gigitan taring, mirip tancapan/tusukan benda tajam

Beberapa jenis ular berbisa yang dapat kita temukan di sekitar kita adalah ular sendok, ular welang, ular kobra, ular tanah, ular hijau, ular laut, ular pohon, dan lainnya.

Apa saja gejala dan tanda gigitan ular berbisa?

Gigitan ular berbisa dapat menyebabkan kerusakan di tempat gigitan dan gangguan sistemik lainnya. Gejala di tempat gigitan umumnya terjadi dalam 30 menit sampai 24 jam, berupa bengkak dan nyeri, dan timbul bercak kebiruan.

Kematian jaringan dapat terjadi pada luka bekas gigitan yang dapat mempersulit penanganan.

Gejala lain yang muncul berupa kelemahan otot, menggigil, berkeringat, mual, muntah, nyeri kepala, dan pandangan kabur.

Bisa ular juga dapat menyebabkan gejala khusus di beberapa organ:

Hematotoksik, bersifat racun terhadap darah, menyebabkan perdarahan di tempat gigitan, perdarahan di tempat lain seperti paru, jantung, otak, gusi, saluran cerna, kencing darah, juga gangguan pembekuan darah.

Neurotoksik, bersifat racun terhadap saraf, menyebabkan penderita merasa kelemahan otot tubuh, kekakuan, hingga kejang. Apabila menyerang saraf pernapasan, ini dapat menyebabkan penderita sulit bernapas dan dapat menyebabkan kematian.

Kardiotoksik, gejala yang timbul berupa penurunan tekanan darah, syok, dan henti jantung.

Sindroma kompartemen, merupakan suatu sindrom yang mengakibatkan terjadinya peningkatan tekanan dalam sekumpulan otot yang salah satunya disebabkan pembengkakan. Akibatnya, pembuluh darah dan saraf bisa terjepit, dan lama kelamaaan otot bisa kekurangan oksigen dan bisa mengharuskan dokter untuk melakukan operasi.

Bagaimana cara menangani gigitan ular berbisa?

Apa yang harus dilakukan jika Anda atau teman Anda digigit ular berbisa?

Tetap tenang, dan usahakan untuk mengingat tempat kejadian, jenis, warna, serta ukuran ular.

Penderita diharapkan untuk beristirahat dan meminimalisir gerakan.

Letakkan tempat gigitan lebih rendah dari posisi tubuh lainnya.

Bersihkan tempat gigitan, hindari membilas dengan air, kemudian tutup dengan kain kering yang bersih.

Lepaskan cincin atau jam tangan dari anggota tubuh yang digigit, supaya tidak memperparah anggota tubuh yang membengkak.

Longgarkan pakaian yang dipakai, namun tidak usah sampai melepasnya.

Segera cari pertolongan medis.

Apa yang tak boleh dilakukan saat digigit ular berbisa?

Memanipulasi luka, baik dengan cara menyedot bisa ular dari tempat gigitan, atau menyayat kulit agar bisa keluar bersama darah.

Menggosok dengan zat kimia, atau mengompres dengan air panas atau es pada luka gigitan.

Mengikat atau memberi torniket terlalu keras pada luka gigitan. Beberapa sumber menyebutkan pemasangan torniket bisa diberikan di bawah 30 menit pertama apabila timbul gejala cepat dan tidak ada anti-bisa.

Minum minuman alkohol atau kopi.

Apabila ular yang menggigit Anda tidak berbisa, maka dokter akan memberikan terapi antibiotik dan serum anti tetanus sesuai dengan indikasi, sedangkan pada kasus yang lebih berat dapat diberikan antivenom. Untuk mengurangi gejala nyeri yang ada, penderita dapat meminum antinyeri seperti parasetamol.

Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa yang Harus Dilakukan jika Digigit Ular?"

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved