Pendapat Xi Jinping Presiden RRC, Terkait Pembangunan Bandara Singkawang Untuk Perdagangan Dunia
Menurutnya, Presiden Republik Rakyat Tiongkok, Xi Jinping, mempunyai progam yang ingin membuat perdagangan di dunia ini menjadi lebih mudah
Sekitar 43 calon investor dari lima negara meninjau langsung pembangunan bandar udara (Bandara) Kota Singkawang di Kelurahan Pangmilang, Kecamatan Singkawang Selatan, Kamis (16/1/2020).
Para investor ini berasal dari Malaysia, Singapura, Tiongkok, Jepang, dan Indonesia.
Ada 10 Warga Negara Asing (WNA) yang hadir dalam site visit Bandara Singkawang.
Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie dan Wakil Wali Kota Singkawang Irwan menyambut para investor didampingi Kapolda Kalimantan Barat Irjen Pol Didi Haryono dan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII/Tanjungpura Mayor Jenderal TNI Muhammad Nur Rahmad.
Satu di antara investor yang hadir yakni perusahaan asal Tiongkok, PT China State Constructions Overseas Development Shanghai yang diwakili Marketing Director, Adon Liu.
• Kodam XII/Tpr Siap Dukung Pembangunan Bandara Singkawang: Kalbar Provinsi Penyangga Ibu Kota Negara
Dibantu penerjemah, ia mengaku berminat untuk membangun Bandara Singkawang.
Namun, dirinya ingin mendengar penyampaian lebih detail mengenai perjanjian kerjasama yang akan dilakukan.
"Sangat ingin bekerjasama untuk membangun Airport Singkawang," katanya.
Ditanya mengenai proyeksi nilai investasi yang akan ditanamkan pada pembangunan Bandara, ia belum bisa menyampaikan karena masih mengikuti proses hingga tahapan terakhir nantinya.
Menurutnya, Presiden Republik Rakyat Tiongkok, Xi Jinping, mempunyai progam yang ingin membuat perdagangan di dunia ini menjadi lebih mudah.
Indonesia khususnya Kota Singkawang masuk dalam regional antara ASEAN.
Dengan adanya Bandara ini akan mempermudah pengusaha-pengusaha dari Asia antara lain dari China dan negara ASEAN lainnya untuk berinteraksi.
"Jadi itu keuntungannya juga, semua pihak," tuturnya.
Investor lainnya yang tertarik yakni perusahaan asal Jepang, Obayashi Corporation yang diwakili Chief Representative Indonesia Office Isao Hata.
Dibantu penterjemah ia menyoroti pembangunan dimana level air tanah di lokasi Bandara Singkawang cukup tinggi.
Dikhawatirkan bila pesawat mendarat akan memecah atau membuat beton retak karena air tanah yang tinggi.
"Jadi tolong itu juga menjadi suatu perhatian khusus," katanya.
Hal lain yang disoroti adalah akses jalan menuju lokasi Bandara Singkawang yang digunakan saat proses pembangunan.
Apalagi pengerjaan dijadwalkan selesai 1,5 tahun sehingga bila akses susah akan menghambat pembangunan.
Sementara dari sisi perencanaan secara luas, bila ada Bandara akan berdampak baik bagi Kota Singkawang dan sekitarnya.
Perusahaan akan tetap mempelajari terus dan tentunya harus dirapatkan dulu ke masing-masing atasan. Termasuk nilai investasi yang belum diketahui saat ini.
Namun, perusahaan mau bekerjasama bukan hanya untuk Bandara saja. Bila kotanya berkembang perusahaan juga ingin bekerjasama untuk pendukung lainnya di Kota Singkawang.
"Kita tertarik untuk masuk ke Kota Singkawang," tuturnya.
Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie menargetkan, paling lambat 2021 pembanguan kontruksi Bandara sudah dimulai dengan proses pembangunan sesuai disampaikan calon investor dan kontraktor bahwa 1,5 tahun bisa selesai.
"Jika apa yang disampaikan itu benar, berarti di tahun 2022 kita bisa selesaikan pembangunannya," katanya.
Proses-proses dari awal yang telah dilakukan seperti market sounding dan selanjutnya site visit merupakan progres dari tahapan pembangunan Bandara Singkawang.
Dengan datangnya calon investor dan melihat sendiri kondisi lahan dan keadaan Kota Singkawang, mereka bisa mengetahui seperti apa kesiapan yang telah dilakukan.
Pemkot Singkawang telah menyiapkan lahan Bandara yang sudah clear and clean dengan luas 151,45 hektare serta memiliki sertifikat hak pakai.
Proses selanjutnya setelah site visit ini adalah membentuk konsorsium dan kemudian membentuk PT Badan Usaha Bandar Udara (BUBU).
"Dengan adanya itu tentu kita akan menentukan melalui tender siapa pemenangnya yang terdiri dari investor, operator dan kontraktor," ungkap Chui Mie.
Tenaga Ahli Menteri Bidang Investasi dan Keuangan Kementerian Perhubungan RI, Otto Ardianto, mengatakan Bandara Singkawang menjadi bandara kedua yang dikerjasamakan dengan pihak swasata.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI menyampaikan apresiasi terhadap rencana Bandara Singkawang.
"Harapan kami proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dapat berjalan lancar,” katanya.
Menurutnya, dari pengalaman KPBU, pemerintah pusat telah membuka cabang investor disektor perhubungan udara.
Pemerintah mengharapkan pada tahun 2022 hingga 2023 Bandara Singkawang bisa terbuka.
“Harapan kita dengan lahan yang sudah siap semoga proses bisa lebih cepat,” harapnya.
Panglima Kodam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad juga mendukung rencana pembangunan Bandara Singkawang.
"Untuk para investor, silahkan datang kemari untuk berinvestasi TNI-Polri akan selalu menjamin keamanan selama pelaksanaan pembangunan di Singkawang," tegas Pangdam XII/Tpr melalui Kepala Penerangan Kodam XII Tanjungpura Kolonel Infanteri Aulia Fahmi Dalimunthe.
Kolonel Infanteri Aulia Fahmi Dalimunthe menerangkan bahwa Dalam keterangan sebelumnya Pangdam XII/Tpr, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad menyampaikan, dalam aspek geografi letak Kota Singkawang berada di tengah-tengah antara Pontianak dan Sambas, Hal ini menurutnya suatu posisi yang strategis untuk pengembangan kota kedepan, apalagi nantinya akan dihadapkan bahwa Provinsi Kalbar sebagai provinsi penyangga ibu kota negara.
Selanjutnya menyampaikan, dari aspek demografi Kota Singkawang memiliki masyarakat yang sangat heterogen dan ini berhasil ditunjukkan melalui predikat kota yang paling toleransi di Indonesia.
Ini tentunya sebagai modal juga dalam pembangunan kedepan. Sedangkan kondisi ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya dan Hankam Singkawang sangat kondusif.
"Oleh karena itu berkaitan dengan rencana pembangunan Bandara Singkawang, kiranya sangatlah tepat, dan kami sebagai aparat pertahanan keamanan tentunya akan mewujudkan mimpi Kota Singkawang," ujarnya.
Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad mengatakan selain akan menjamin keamanan pihaknya juga akan mendukung pembangunan bandara Singkawang dengan melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat.
Melalui sosialisasi ini diharapkan masyarakat turut berperan serta dalam mewujudkan pembangunan bandara.
"Hal ini bisa dilakukan melalui keikutsertaan masyarakat dengan menghormati, mengagumkan semua tamu yang datang, bersikap ramah kepada semua turis yang datang dan ini tentunya sebagai modal dasar untuk mewujudkan keinginan kota Singkawang yang akan maju kedepan," pungkas Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad mengakhiri.
Kehadiran calon investor Bandara ke Singkawang membawa semangat baru di kalangan masyarakat.
"Jadi kita semakin optimistis tentang Bandara. Semoga dapat segera terealisasi," kata satu di antara warga Kota Singkawang, Yulius Yoris Anes.
Yoris sapaan akrabnya mengaku mendengar proses pembangunan mulai tahun ini hingga tahun depan sudah bergerak maju.
Diharapkan semua berjalan lancar dan tidak ada kendala. Masyarakat Kota Singkawang harus melihat peluang dari berbagai sisi mana saja yang bisa masuk untuk mendapatkan pendapatan dari hadirnya Bandara Singkawang.
Apalagi tenaga kerja, dimana warga juga ingin turut berpartisipasi pada setiap kegiatan yang ada di bandara.
Yoris yang juga Sekretaris Pemuda Katolik Komisariat Cabang Kota Singkawang berharap ada kebijakan khusus bagi warga Kota Singkawang untuk mendapatkan pekerjaan dengan hadirnya Bandara Singkawang ini.
Sebagai masyarakat dirinya mendukung adanya Bandara Singkawang yang sejak dua kali pergantian kepala daerah wacana bandara ini sudah ada.
"Kita harapkan Wali Kota Singkawang saat ini betul-betul merealisasikan janji tentang bandara ini," tuturnya. (doi/fer)