Kesehatan
Benarkah Nasi yang Didiamkan di Magic Com Lebih Dari 12 Jam Bisa Jadi Racun? Ini Kata Pakar!
Beredar kabar ternyata kalau nasi yang didiamkan di rice cooker dalam mode warm selama lebih dari 12 jam bisa berubah jadi racun!
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Ibu-ibu pasti suka masak nasi pakai rice cooker atau magicom?
Beredar kabar ternyata kalau nasi yang didiamkan di rice cooker dalam mode warm selama lebih dari 12 jam bisa berubah jadi racun!
Kabar ini beredar luas melalui salah satu fitur percakapan online.
Wah, apakah ada yang sering lakukan kebiasaan ini?
Kira-kira kabar ini hoax atau fakta, ya?
Simak penuturan pakar berikut ini.
Bolehkah Panaskan Nasi Lebih Dari 12 Jam?
Informasi mengenai nasi yang berubah menjadi racun ketika dipanaskan lebih dari dua belas jam di dalam magic com tengah viral dalam aplikasi percakapan.
Berdasarkan penelusuran National Geographic Indonesia, isu ini sebenarnya sudah pernah muncul dan viral pada tahun 2016.
Saat itu, pembahasan mengenai kebenaran informasi di dalamnya pun sudah banyak dilakukan. Namun tetap saja, informasi ini terus beredar.
Berikut kutipan broadcast Whatsapp tentang rumor nasi yang dipanaskan di magic jar lebih dari 12 jam berubah jadi racun:
"Keluarkan nasi dari rice cooker kalau sdh matang. Kalau lebih dari 12 jam menjadi pemicu diabetes.H
Istilahnya, saya sayang anak tapi saya pula yang setiap hari memberi anak racun. Dengan info ini, saya sangat berterima kasih pada sekolah Zara (anak saya yang masih TK) karena telah mendatangkan seorang konsultan kesehatan, Pak Anto dari Lembaga Konsultan Kanker Indonesia.
Bahaya Nasi dari Magic Com
Ini adalah fakta pertama yang membuat saya shock. Tapi syukurlah kalimat tersebut hanya kalimat pembuka Pak Anto saja.
"Karena nasi yang terus dihangatkan dalam magic com, saat lebih dari 12 jam ia akan berubah menjadi racun”, kata Pak Anto memperingatkan. Sehingga ketika memasak nasi dan sudah matang, ia menyarankan untuk mengeluarkan nasi tersebut dari magic com dan dipindahkan saja di tempat nasi."
• Kecap Manis Ternyata Bisa Sebabkan Masalah Kesehatan, Dari Gangguan Ginjal Hingga Kanker
Ini Kata Pakar
Pakar gizi, Jansen Ongko, MSc, RD, dikutip National Geographic Indonesia dari Detik mengatakan bahwa tidak ada efek signifikan mengenai jangka waktu pemanasan nasi di dalam magic jar dengan kesehatan.
"Selama tidak terkontaminasi dan disimpan dengan baik, nasi aman untuk dikonsumi," ucap Jansen lebih lanjut.
Mengenai kadar gula dalam nasi, seorang peneliti dari Wageningen University, Prof. Edith Feskens, mengatakan bahwa nasi yang lengket atau dimasak lama, memang memiliki indeks glikemik (IG) yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan nasi yang kering.
Sementara itu, Jansen mengatakan bahwa indeks glikemik hanya berbahaya bagi pasien diabetes.
• Dokter Sebut Orang Miliki Dagu Berlipat Bisa Bahayakan Kesehatan, Astaga Sampai Sebabkan Kematian
• Pakar Larang Minum Air Putih Setelah Makan, Jika Nekat Lakukan, Bahayanya Seperti Ini
"Tidak bisa disamakan sensitivitas insulin olahragawan, orang sehat, dan pasien diabetes.
Semua bergantung pada kondisi kesehatan, terutama organ pankreasnya," ucap Jansen.
Lebih lanjut, Jansen mengatakan bahwa dengan demikian nasi yang dihangatkan aman dikonsumsi oleh orang sehat, bukan pasien diabetes.
Senada dengan Jansen, dikutip dari Detik, dr. Verawati S, SpGK dari RS Kemang Medical Care mengatakan bahwa tidak ada larangan mengenai mengonsumsi nasi yang dihangatkan selama dua belas jam atau lebih.

"Nasi hangat memang kadar gulanya naik, tapi sedikit, tidak banyak. Nasi ditaruh di dalam kulkas pun kalau dihangatkan akan naik lagi IG nya," lanjut dr. Vera.
Tidak hanya Jansen Ongko dan dr. Vera, sejumlah dokter dan ahli gizi pun meragukan kebenararan informasi ini.
Bukan tanpa alasan, pasalnya, data dan penelitian terkait hal ini memang belum ada. Sehingga informasi di dalamnya tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Meski demikian, Dr. Em Yunir, pakar diabetology RSCM mengatakan bahwa walau tidak dapat dipercaya, tetapi masyarakat diimbau untuk mengonsumsi nasi sesuai dengan kebutuhannya dan tidak berlebihan.
Jadi jangan mudah termakan pesan siaran grup Whatsapp ya! Semua harus ada dasar ilmu dan risetnya lebih dulu. (*)