PRD Kalbar Harap Proses Fit and Proper Test Bacakada Tak Kucing-kucingan

PONTIANAK - Ketua Pokja Rumah Demokrasi (PRD) Kalbar, Zainuddin Kismit berharap agar dalam fit and propertest bacakada oleh parpol tak hanya sekedar formalitas.

Diketahui, Fit and propertest satu diantara mekanisme parpol untuk menjaring balon kepala daerah untuk diajukan ke DPP agar mendapat dukungan parpol.

Hal tersebut perlu guna untuk menguliti visi misi balon untuk memimpin daerah 5 tahun kedepan jika terpilih.

Apa lagi jika yang terpilih adalah kader yang didukung parpol maka akan menaikan prestise parpol sebagai salah satu pemenang pilkada.

• Sebanyak 43 Bacakada dari 7 Kabupaten akan Ikuti Fit and Proper Test Hanura

Dalam hal prosesi fit and propertest perlu benar-benar menjaring balon-balon yang berintegritas dan dapat dipertanggung jawabkan," katanya, Selasa (14/01/2020).

Artinya, lanjut dia, balon ini akan menjadi representasi dari parpol pendukung jika memiliki track record yang miring maka yang berdampak adalah parpol pendukung sehingga harus selektif dalam melakukan penjaringan.

Terutama pada program, visi, dan misinya untuk membangun daerah, selain itu juga tim pilkada daerah harus melibatkan unsur publik seperti akademisi, dan lembaga-lembaga terkait guna menjaga independennya prosesi penjaringan tanpa intervensi petinggi-petinggi parpol.

"Prinsip transparansi dan terbuka harus dikedepankan saat proses tersebut misalkan bisa saja melibatkan media sebagai salah satu faktor pendorong keterbukaan karena akan mempermudah publik dalam mengakses informasi terkait," jelasnya.

Dan tentu, tambah Zainuddin, dalam hal tersebut parpol harus mampu menjelaskan indikator-indikator pendukung penyebab dipilihnya seseorang sebagai balon pada pilkada.

"Jangan sampai ada kucing-kucingan di dalam proses fit and propertest tersebut," katanya. (*)

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak