Cap Go Meh
ARTI Tatung | Asal Usul Tatung | Sejarah Tatung atau Lokthung Pada Perayaan Cap Go Meh Singkawang
Pada saat itu, di sana belum mengenal adanya ilmu medis, sehingga munculnya suatu wabah penyakit belum ada dokter dan obat untuk mengatasinya.
Penulis: Marlen Sitinjak | Editor: Marlen Sitinjak
ARTI Tatung | Asal Usul Tatung | Sejarah Tatung atau Lokthung Pada Perayaan Cap Go Meh Singkawang
CAP GO MEH - Perayaan Cap Go Meh merupakan moment yang ditunggu-tunggu tiap tahun khususnya masyarakat Tionghoa Kalimantan Barat atau Kalbar terutama Kota Singkawang dan sekitarnya.
Bagaimana tidak, puncak Cap Go Meh Kota SIngkawang selalu diwarnai pawai tatung.
Pasti ada di antara pembaca yang masih asing dengar kata “Tatung” ini. Padahal, fenomena eksistensi Tatung di kota Singkawang (yang terkenal dengan kota 1.000 Kelenteng/Kuil) sendiri sudah merupakan hal yang umum di masyarakat
Tidak hanya terkenal di Indonesia saja, tapi Tatung ini juga terdengar sampai ke Negara-negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Dikutip dari tionghoa.info, Yuk, kita simak lebih lanjut seperti apa dan bagaimana “Tatung Singkawang”.
“Tatung” merupakan sebuah istilah yang terkenal di kota Singkawang dan sekitarnya. Istilah Tatung ini dipergunakan untuk merujuk kepada orang yang tubuhnya dijadikan media untuk dirasuki oleh Dewa-Dewi, atau roh-roh leluhur yang mereka percayai.
Pawai Tatung di Singkawang pada saat perayaan festival Cap Go Meh sendiri sudah dilakukan sejak sekitar 250 tahun yang lalu.
• Tatung Cap Go Meh Singkawang - Tak Hanya Tionghoa, Etnis Lain Bahkan Orang Australia Juga Ada Tatung
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan kota Singkawang, bmenyatakan bahwa eksistensi Tatung sendiri sudah ada sekitar tahun 1737 atau 1738.
Roh-roh yang dipanggil ini diyakini sebagai roh-roh baik, yang mampu menangkal roh-roh jahat yang hendak mengganggu keharmonisan hidup masyarakat Singkawang. Mereka yang telah dirasuki tersebut dipercaya akan memiliki kekuatan gaib, dan bertindak di bawah alam sadarnya.
Menurut F.X. Asali selaku ahli budayawan Kalimantan Barat, menjelaskan istilah Tatung itu sendiri berasal dari dialek Hakka yang terdiri dari kata ta dan tung.
Ta secara harafiah berarti “tepuk atau pukul” dan Tung secara harafiah berarti “Thungkie, atau orangnya”.
Tatung yang dilakukan di kota Singkawang ini, dalam bahasa Inggris dikenal juga sebagai “Spririt Medium”, yang berarti dirinya menjadi medium untuk mengalami keadaan “trance” atau kerasukan roh.
Sedangkan dalam bahasa mandarin, terdapat banyak istilah untuk menyebut istilah Tatung ini, seperti 跳童 (Tiào tóng); 神打(Shén dǎ), dikenal juga dengan sebutan2 lain, seperti 乩童 (Jī tóng) atau童乩 (Tóng jī).
Di antara semua sebutan mandarin diatas, istilah Tatung yang ada di Singkawang ini lebih mengikuti dari arti harafiah bahasa mandarinnya 神打 (Shén dǎ), dimana 神 (Shén) artinya “Dewa” dan 打(Dǎ) artinya “pukul”.
• JADWAL Imlek dan Cap Go Meh 2020 di Kalbar, Atraksi Tatung Mancanegara & Lokal hingga Naga Barongsai