Mengenal Lumba-Lumba Kamikaze, Senjata Pembunuh Milik Iran Selain Misil Sejjil & Misil Khalij Fars

Tewasnya sang jenderal dikatakan oleh AS sebagai balasan atas Iran yang telah melakukan serangan pada 27 dan 31 Desember 2019 lalu.

Editor: Jimmi Abraham
Military.com/Blake Stilwell
Mengenal Lumba-Lumba Kamikaze, Senjata Pembunuh Milik Iran Selain Misil Sejjil & Misil Khalij Fars 

Pada tahun tersebut, AS pernah melakukan simulasi perang bersama Iran dibawah komando Letjen Paul Van Riper.

Saat itu Paul Van Viper yang berperan sebagai pasukan Iran menggunakan beberapa senjata seperti sepeda motor, kapal motor berkecepatan tinggi, dan misil darat.

Bahkan sang Letjen juga tak ragu menggunakan serangan bunuh diri dalam latihan tersebut.

Dalam latihan atau simulasi tersebut, Iran menang telak atas AS.

Namun yang pasti, pada saat itu Van Riper belum menggunakan satu dari senjata tersebunyi Iran, lumba-lumba pembunuh.

Ilustrasi lumba-lumba pembunuh yang menjadi unit pasukan militer Iran.
Ilustrasi lumba-lumba pembunuh yang menjadi unit pasukan militer Iran. (Military.com/Blake Stilwell)

Asal lumba-lumba

Dilansir dari bbc.com, pada tahu 2000 Iran telah membeli empat ekor lumba-lumba yang telah dilatih oleh Rusia.

Mamalia laut yang diberi nama Lumba-lumba Kamikaze oleh sang pelatih, Boris Zhurid tersebut awalnya dijual lantaran pihaknya sudah tak sanggup secara finansial.

Lumba-lumba tersebut dilatih di pangkalan militer di Laut Pasifik sebelum dipindahkan ke Krimea pada 1991.

Lumba-lumba tersebut dilatih untuk dapat melakukan serangan pada militer laut musuh.

Tak hanya serangan jarak jauh menggunakan harpoon, lumba-lumbat tersebut juga bisa membawa ranjau atau granat sebagai serangan bunuh diri jarak dekat.

Bahkan sang lumba-lumba juga telah dilatih untuk membedakan kapal selam milik AS maupun Rusia berdasarkan suara baling-baling kapal.

Tak hanya Iran, sebenarnya Zurid menjual lumba-lumba ke seluruh dunia untuk dipelihara dalam aquarium untuk wisata.

Namun Zurid mengatakan Iran telah membangun oseanarium baru untuk lumba-lumba tersebut.

Zurid juga mengatakan pihak Iran rencananya akan melanjutkan penelitian mengenai sang mamalia tersebut menjadi senjata militer.

Sumber: TribunnewsWiki
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved