Konflik Iran Vs Amerika

Duka Rakyat atas Pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani, Iran Rencakan 13 Skenario Balas Dendam ke AS

Korban pembunuhan yang dilakukan militer Amerika Serikat tersebut hendak dimakamkan di kampung halamanny

Editor: Madrosid
AFP/SABAH ARAR
Para pelayat yang menghadiri prosesi pemakaman Soleimani. 

Seorang pelayat, Hemmat Dehghan, mengatakan dia melakukan perjalanan dari Kota Shiraz, Iran bagian selatan, untuk memberi hormat kepada Qassem.

"Ia (Qassem Soleimani) tidak hanya dicintai di Kerman, atau Iran, tetapi juga seluruh dunia," kata veteran perang berusia 56 tahun itu.

Seorang pelayat lain mengatakan pembunuhan terhadap Qassem mendidihkan darah rakyat Iran.

"Dia dipandang sebagai pria hebat yang siap melayani rakyatnya baik di masa perang maupun sekarang. Kematiannya harus dibalaskan," kata Sara Khaksar, seorang siswa berusia 18 tahun.

Mayor Jenderal Qassem Soleimani tewas mengenaskan setelah mobil yang ditumpanginya dihantam rudal yang dilepaskan pesawat tak berawak (drone) milik militer AS, Jumat lalu. Saat itu Qassem bersama rombongannya hendak meninggalkan Bandara Internasional Baghdad, Irak. Ia baru saja mendarat setelah penerbangan dari Suriah.

Presiden Trump yang memerintahkan pembunuhan itu menyebut Qassem dihabisi karena merencanakan sejumlah serangan terhadap kepentingan AS di Timur Tengah. Selain itu ia juga dianggap bertanggungjawab terhadap sejumlah aksi terorisme yang menyasar warga AS dan sekutunya. (dailymail/cnn/feb)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved