Taman Kelempiau, Objek Wisata Edukasi Alam yang Baru di Sekadau

Tak hanya Kelempiau, di hutan lindung ini juga terdapat berbagai jenis hewan lainnya seperti monyet, bahkan beruang.

TRIBUNPONTIANAK/Marpina Sindika Wulandari
Lokasi Objek Wisata Taman kelempiau di Desa Tapang Semadak, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau. 

SEKADAU - Kabupaten Sekadau kini memiliki objek wisata edukasi yang cocok bagi pencinta hewan berjenis kera.

Objek wisata edukasi ini bernama Taman Kelempiau, yang dimiliki oleh Keling Kumang Group, yang diresmikan oleh Bupati Sekadau Rupinus pada 14 Desember 2019 lalu, dan resmi dibuka untuk umum sejak 28 Desember 2019.

Taman kelempiau berada tepat di depan Gedung CU Keling Kumang yang berada di Desa Tapang Semadak, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Provinsi Kalimantan Barat

Untuk masuk ke Taman kelempiau, pengunjung hanya perlu masuk ke dalam hutan sekitar 10 menit dan membayar tiket masuk seharga Rp. 10.000 rupiah perorang

Bupati Rupinus dan Uskup Sanggau Resmikan Goa Maria dan Taman Kelempiau Keling Kumang

Fasilitas yang ditawarkan pun cukup menarik, diantaranya ada food court, homestay, bebek engkol, saung untuk beristirahat.

Bahkan dapat digunakan untuk piknik, kursi dan meja kayu dan ada Lokasi Objek wisata rohani Gua Maria yang tepat berada di depan Taman kelempiau

Pengelolaan taman kelempiau Hendrik menceritakan asal mula taman kelempiau ini adalah sebagai upaya untuk memberdayakan masyarakat serta adanya peluang maka dibuatlah sebuah tempat konservasi atau pelestarian alam.

"Pada tanggal 6 Januari 2019 kami membentuk sebuah Yayasan yang bernama Pusat Pemberdayaan Sumber Daya Ibanik."

"Pada mulanya Yayasan itu ingin bergerak dalam bidang penelitian dan pelestarian bahasa serta budaya di Kalimantan Barat. Tetapi karena melihat adanya peluang maka di tempat konservasi ini," ungkapnya

Sebagai pengelola, ia pun berharap ke depan dengan adanya taman kelempiau yang merupakan salah satu kawasan wisata edukasi dapat mendidik generasi muda supaya mencintai alam, mencintai lingkungan, dan sekitarnya.

Karena jika dilihat selama ini kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga dan melestarikan binatang-binatang seperti kelempiau sangatlah minim.

Bahkan masih banyak yang berburu hewan-hewan tersebut baik untuk di konsumsi maupun di perjual belikan kembali.

Sehingga dengan adanya taman kelempiau, diharapkan populasi kelempiau di wilayah tersebut tidak akan punah.

Tak hanya Kelempiau, di hutan lindung ini juga terdapat berbagai jenis hewan lainnya seperti monyet, bahkan beruang.

Namun keberadaan beruang sendiri belum pernah terlihat, hanya bekas cakaran saja yang sering ditemui di beberapa pohon.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved