Kasus Campak di Mempawah Naik Hampir 2 Kali Lipat, 44 Positif Sepanjang 2025

“Sebagian besar penderita memiliki status imunisasi yang tidak lengkap, bahkan ada yang sama sekali tidak pernah diimunisasi,” jelasnya.

Penulis: Ramadhan | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/RAMADHAN
PENYAKIT CAMPAK - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Mempawah, Harun Arrasyid. Ia menegaskan imunisasi adalah pencegahan paling efektif untuk memutus rantai penularan. Namun, cakupan imunisasi masih terhambat berbagai faktor. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Kasus campak di Kabupaten Mempawah mengalami lonjakan cukup tajam. Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Diskes PPKB) mencatat, dari Januari hingga Agustus 2025 terdapat 87 suspect, dengan 44 kasus terkonfirmasi positif. Padahal sepanjang tahun 2024 hanya ada 24 kasus positif, Selasa 2 September 2025.

Artinya, dalam delapan bulan pertama 2025 jumlah kasus positif hampir dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Meski begitu, hingga saat ini belum tercatat adanya kasus kematian.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Harun Arrasyid, mengatakan kasus campak tersebar hampir di seluruh kecamatan.

“Sebagian besar penderita memiliki status imunisasi yang tidak lengkap, bahkan ada yang sama sekali tidak pernah diimunisasi,” jelasnya.

Ponpes Darussalam Sengkubang Wakili Kalbar di Jambore Internasional Muslim II Cibubur

Ia menegaskan imunisasi adalah pencegahan paling efektif untuk memutus rantai penularan. Namun, cakupan imunisasi masih terhambat berbagai faktor.

“Banyak orang tua menolak karena terpengaruh hoaks, ada keraguan soal kehalalan vaksin, hingga ketakutan efek samping. Padahal manfaat imunisasi jauh lebih besar dibanding risikonya,” tegas Harun.

Selain imunisasi, Harun mengingatkan pentingnya langkah pencegahan lain, seperti menjaga kebersihan, menghindari kontak dengan penderita, hingga mengisolasi pasien agar tidak menularkan penyakit.

“Pengendalian juga dilakukan lewat deteksi dini, pengobatan gejala, dan pemberian vitamin untuk mengurangi komplikasi,” tambahnya.

Harun pun mengajak semua pihak agar terlibat dalam pencegahan campak.

“Kami berharap dukungan tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, dan seluruh stakeholder untuk meningkatkan cakupan imunisasi serta kewaspadaan bersama,” tutupnya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved