FAKTA Dua Pria Bunuh Diri di Pontianak, Kota Baru dan Jeruju Heboh Mayat Korban Gantung Diri
Dua pria nekat mengakhiri hidup dengan cara yang sama dan juga pada hari yang sama, Jumat (27/12/2019).
Penulis: Syahroni | Editor: Rizky Zulham
PONTIANAK - Dua pria nekat mengakhiri hidup dengan cara yang sama dan juga pada hari yang sama, Jumat (27/12/2019).
Korban gantung diri yang pertama terjadi di kawasan Kota Baru Kecamatan Pontianak Selatan tepatnya di Gang Mawar.
Sementara kejadian serupa, juga terjadi di Jalan Kom Yos Soedarso (Jeruju) Kecamatan Pontianak Barat.
Berikut deretan fakta dua pria gantung diri di Pontianak:
1. Gantung Diri di Kota Baru
Warga Kota Baru dihebohkan dengan temuan mayat tergantung di sebuah rumah Gang Mawar Kota Pontianak, Jumat (27/12/2019).
Tim Inafis Polresta Pontianak langsung mendatangi TKP untuk melakukan penyelidikan, Jumat (27/12/2019).
Mayat dibawa ke RS Bhayangkara Pontianak Kota.
Diketahui korban bernama Tomi, diperkirakan meninggal dalam waktu 12-24 jam sebelumnya visum dilakukan pihak kepolisian.
2. Gantung Diri di Jeruju
Warga Gang Jalan Komyos Sudarso Kota Pontianak Kalimantan Barat (Kalbar) dihebohkan dengan temuan seorang laki-laki gantung diri dalam kamar, Jumat (27/12/2019).
Saat ditemukan, korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa.
Selang berapa saat, Tim Inafis Polresta Pontianak tiba dan langsung melakukan oleh Tempat Kejadian Perkara (TKP) di rumah penemuan mayat tersebut.
Diperkirakan usia korban diatas 50 tahun dan ditemukan tergantung di kamar rumahnya.
Saat ini, pihak keluarga belum bisa dimintai keterangan dan saat ini jenazah korban telah dibawa pihak kepolisian menggunakan ambulan Rumah Sakit Bhayangkara.
Hasil Visum
Pihak Kepolisian telah melakukan visum terhadap dua jenazah yang ditemukan meninggal dunia.
Menurut Dokter Monang, yang melakukan visum berdasarkan hasil pemeriksaan luar dan tanda yang ada kedua jenazah ini memang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.
"Mayat yang di Gang Bunga Luar atas nama Lau ini, ditemukan jejak dilehernya dan mengarah pada gantung diri," ucapnya saat diwawancarai Tribun Pontianak, Jumat (27/12/2019).
Jejak simpul, posisi simpul dan jenis simpul memang mengarah pada bunuh diri.
Kemudian jenazah kedua yamg ditemukan di Gang Mawar Kota Baru atas Nama Tomi, dijelaskannya cirinya sama dengan Lau.
Namun, bedanya Lau menggunakan alat untuk gantung diri kumparannya lebih lebar.
"Jadi mungkin sarung atau sprai, karena Lau ini punya belas lebih lebar, sedangkan Tomi semacam untaian tali, bekasnya kecil," ucap Dokter monang.
Tidak ada tanda-tanda kekerasan lainnya di tubuh kedua korban yang divisumnya secara bergantian itu.
Lanjut disampaikannya, kalau jenazah Lau diperkirakan bunuh diri di bawah 6 jam sebelum visum dilakukan sekitar pukul 11.00 WIB.
Sementara untuk jenazah Tomi, diperkirakan meninggal dalam waktu 12-24 jam sebelumnya.
Pasalnya di badan korban sudah mulai ada tanda-tanda pembusukan.
"Terlihat dari perut kanan bawah korban ini, ada warna kuning kehijauan. Itu adalah tanda awalnya terjadi pembusukan pada manusia," jelas Monang.
Kedua korban meninggal karena lemas, akibat udara terhalang keluar masuk didalam saluran pernapasannya.
Kesaksian Ketua RT
Ketua RT 4 RW 17 Keluarahan Sungai Jawi Luar, Abdul Khadir, membeberkan bahwa korban adalah sosok yang baik dan ramah, ia terakhir bertemu sekitar setengah bulan lalu.
Terakhir bertemu, ia menjelaskan korban mengeluhkan dirinya sakit karena pernah ditabrak.
Korban ini tidak melakukan aktifitas karena sakit sekitar tiga minggu dan saat waktu itulah anaknya yang tinggal di Siantan datang mengurus orangtuanya.
"Korban ni kan sekitar lima tahun tinggal sendiri, anaknya melihat orangtuanya sakit dan langsung datang untuk mengurusnya," ucap Abdul Razak saat diwawancarai Tribun Pontianak, Jumat (27/12/2019).
Ketua RT 4 ini menjelaskan, ia awalnya masih istirahat di rumah, sekitar pukul 08.55 WIB ada masyarakat yang menggedor rumahnya memberitahu bahwa ada yang gantung diri.
Kemudian, ia sendiri langsung bergegas kelokasi untuk menyaksikan bersama warga sekitarnya.