Dua Warga Sungai Raya Terkena DBD, Ini Identitasnya
Akhirnya Mariyati mengatakan, jika ia akan pergi ke dokter yang berada tidak jauh dari rumahnya.
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Jamadin
Wabah DBD Masih Landa Warga Kubu Raya
KUBU RAYA - Wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) masih melanda warga Kubu Raya. Kali ini menyerang dua orang warga Gg. Waspada 1, Desa Kapur, Sungai Raya ,yakni Yuni (19) dan Purdani (17).
Orangtua Yuni, Mariyati menuturkan anaknya mulai mengeluhkan sejak Rabu, (18/12/2019). Selama beberapa hari ditangani dengan pemberian obat.
Namun, dikarenakan tidak kunjung sembuh, Mariyati berinisiatif membawa anak pertamanya itu ke Puskesmas Sungai Raya Dalam, Senin (23/12/2019).
"Setelah cek darah, dokter bilang kalau trombosit anak ibu sudah lemah dan turun. Dokter menyarankan kepada saya, kalau tidak ingin dirawat dirumah sakit, anaknya harus makan dan minum agar pulih," ujar Mariyati, Rabu (25/12/2019).
Setelah mendengar pernyataan dokter tersebut.
Mariyati mengungkapkan selama sakit anaknya tidak bisa makan dan minum bahkan berdiri pun tidak mampu.
• BREAKING NEWS - Wabah DBD di Kota Pontianak, Tiga Anak Terserang dan Dilarikan ke Rumah Sakit
"Terus dokter bilang, tunggu sampai Kamis, (26/12/2019) untuk cek darah kembali," ungkapnya.
Mariyati yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga ini merasa tidak sanggup dan panik saat melihat kondisi anaknya lemah dan tidak berdaya.
Akhirnya Mariyati mengatakan, jika ia akan pergi ke dokter yang berada tidak jauh dari rumahnya.
Lebih lanjutnya, Mariyati menuturkan,dokter yang berada di dekat rumahnya sudah dikenal oleh dokter di puskesmas. Anak Mariyati pun menjalani perawatan di rumah dengan pemberian infus.
"Saya punya anak kecil, tidak bisa ditinggalkan ,jika anak saya ini dirawat di rumah sakit. Bahkan anak saya yang lain juga baru sembuh dari sakit," keluhnya.
"Dokter di dekat rumah saya menyebut anak saya positif DBD. Saat di tusuk jarum untuk infus harus berkali-kali karena darahnya beku dan BAB anak saya juga berwarna hitam," tambahnya.
Tribun Pontianak diperbolehkan melihat kondisi Yani. Terlihat, Yani hanya bisa berbaring di atas kasur yang terletak di ruang tengah. Wajahnya masih pucat dan tangan kanannya diinfus.
"Hingga saat ini, sudah menghabiskan lima botol infus. Sewaktu hari Senin, sang anak diberikan dua botol infus oleh dokter. Saya kepikiran dan kasihan lihat anak saya. Saya pun sedikit-sedikit juga memaksa agar dia mau makan," imbuhnya.