Mengapa Tak Boleh Melihat Gerhana Matahari Cincin Secara Langsung?

Sebaliknya, cahaya yang datang dengan sudut datang lebih dari 80 derajat sebagian besar akan dipantulkan.

Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
Instagram Lapan
Ilustrasi gerhana matahari cincin 26 Desember 2019 

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) jauh-jauh hari mengingatkan agar tak melihat gerhana matahari cincin 26 Desember 2019 secara langsung.

Menurut Lapan, untuk menyaksikan gerhana matahari cincin harus menggunakan filter atau alat tertentu.

Ternyata, hal ini tak hanya berlaku untuk gerhana matahari cincin.

Semua orang diingatkan untuk tidak melihat secara langsung matahari menggunakan 'mata telanjang'.

Menurut Lapan, hal itu karena intensitas cahaya Matahari yang sangat kuat dapat merusak mata dan menyebabkan kebutaan.

Oleh karenanya, ada beberapa cara atau alat yang bisa digunakan untuk mengamati fenomena alam Gerhana Matahahari Cincin seperti yang disampaikan Lapan dalam GerhanaIndonesia.id:

1. Pantulan Air

Melansir gerhanaIndonesia, baskom dan air bisa jadi alat bantu pengamatan gerhana yang paling sederhana.

Ada aspek fisika optik yang menarik untuk diketahui sebelum menggunakan baskom dan air untuk melihat gerhana Desember nanti.

Permukaan air dapat memantulkan sebagian atau seluruh cahaya yang datang padanya.

Bergantung pada sudut datangnya, cahaya yang datang tegak lurus dengan permukaan air (sudut datang 0 derajat) sebagian besar akan diteruskan.

Hanya sekitar 3% saja yang dipantulkan kembali oleh permukaan tersebut.

Sebaliknya, cahaya yang datang dengan sudut datang lebih dari 80 derajat sebagian besar akan dipantulkan.

Hal ini menjelaskan kenapa permukaan air bukan merupakan cermin yang baik untuk memeriksa muka kita.

Pada saat gerhana Desember nanti, posisi Matahari yang jauh dari ufuk justru membuat air menjadi sarana pengamatan yang mudah diakses.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved