Ekspor Sudah Bisa Lewat PLBN Aruk, Musanif: Selama 2019 Jumlahnya Fantastis

Untuk akhir tahun ini, menurutnya sudah dilakukan tiga kali kegiatan ekspor melalui PLBN Aruk.

Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ WAWAN GUNAWAN
 Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Kabupaten Sambas, Musanif saat memberi kata sambutan, Kamis (18/12/2019). 

SAMBAS - Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Kabupaten Sambas, Musanif mengatakan kegiatan ekspor yang dilaksanakan melalui PLBN Aruk sudah terjalin sejak lama.

Hanya saja pada saat itu transaksi perdagangan di wilayah perbatasan disebut dengan perdagangan lintas batas, atau perdagangan tradisional. Namun jumlahnya kata Musanif sudah cukup besar.

Sesuai data, yang dimiliki oleh Dinas Perdagangan, sejak Januari sampai dengan Desember 2019, ekspor produk yang melewati PLBN Aruk jumlahnya cukup fantastis.

"Untuk jeruk sebanyak 287 Ton, Buah Naga 58 Ton, kelapa 180 ribu biji, nanas sebanyak 37.956 buah dan petai 35 Ton," ujarnya, Kamis (18/12/2019).

Eko: Pasar Wisata Aruk di Harapkan Bisa Tingkatkan Perekonomian Masyarakat

Yang lebih membanggakan lagi kata Musanif, saat ini untuk ekspor, juga sudah merambah kepada komoditi perikanan dan pertanian dengan dokumen ekspor yang tercatat dengan kode port Sambas.

"Ekspor ubur-ubur sebanyak 2,7 ton, dengan nilai sekitar Rp45 juta pada 6 Desember, kemudian pada 12 Desember ekspor cumi cumi sebanyak 3,3 ton dengan nilai Rp 80 juta," tambah Musanif.

Untuk akhir tahun ini, menurutnya sudah dilakukan tiga kali kegiatan ekspor melalui PLBN Aruk.

Musanif mencontohkan pada hari ini, sebanyak 1 Ton buah nanas, jeruk 550 kilogram, buah naga 2,2 ton, petai dan keladi 500 Kilogram, kelapa 2 ton, jagung 1,4 ton dengan nilai total Rp 150 juta, di ekspor melalui PLBN Aruk.

“Jika dalam satu minggu transaksi di PLBN senilai 150 juta, maka dalam satu bulan ada 600 juta transaksi,” ungkap Musanif.

Ia berharap, dengan demikian akan menjadi tonggak awal bagi kegiatan ekspor produk-produk Kabupaten Sambas, yang lebih banyak lagi di masa-masa yang akan datang.

Karenanya ia menginginkan, bukan hanya komoditas pertanian dan perikanan, akan tetapi produk-produk seperti hasil kerajinan dan industri dari Sambas, juga diharapkan bisa di ekspor ke Malaysia.

“Tonggak awal pemanfaatan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk untuk percepatan pertumbuhan ekonomi perbatasan, pelepasan ekspor komoditi perikanan dan pertanian pelaku usaha di Kabupaten Sambas dengan tujuan Ekspor Serawak Malaysia,”jelas Musanif.

Sebelumnya, di ungkapkan Musanif, Pemkab Sambas, PLBN Aruk, Bea Cukai Sintete, Karantina tumbuhan Wilayah Aruk dan Karantina Perikanan Wilayah Aruk yang tergabung dalam Tim Percepatan Ekspor melalui PLBN Aruk, telah mendapatkan arahan dari Sekretaris Daerah (Sekda) Sambas Ferry Madagaskar.

Jelang Natal dan Tahun Baru, Polres Kubu Raya Libatkan Berbagai Stakeholder Antisipasi Kamtibmas

"Hasilnya dalam kurun waktu kurang dari 100 hari sejak Sekda di lantik, hingga Desember ini sudah tiga kali dilaksanakan ekpor dengan memakai dokumen resmi eksor yang tercatat dengan menggunakan Kode Port Sambas," katanya.

Karenanya, ia berharap kegiatan ekspor melalui PLBN Aruk terus meningkat. Untuk itu, ia mengajak masyarakat atau pelaku eskportir lainnya melaksankan ekspor melalui PLBN Aruk, karena saat ini sudah bisa dan mudah.

Dan sudah dilengkapi dnegan Surat Pengantar Ekspor Barang (PEB) yang dikeluarkan oleh kantor Bea dan Cukai, serta sertifikat yang dikeluarkan oleh Balai Karantaina Tumbuhan dan atau Karantina Perikanan.

“Saya mengapresiasi apa yang dilaksanakan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Bea Cukai Sintete yang telah melakukan bimbingan secara langsung kepada pelaku usaha bagaimana cara pengisian dengan menggunakan komputer," bebernya.

"Kemudian Karantina Wilayah Aruk juga bekerja cepat dalam mengeluarkan sertifikat, hanya dalam waktu 15 menit sudah selsai,” tutupnya. 

BNPP Beri Apresiasi

Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) RI, Robert Simbolon mengatakan dirinya sangat mengapresiasi kegiatan ekspor yang sudah bisa dilakukan Melalui PLBN Aruk.

Ia menyampaikan, sebagaimana pesan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo, pembanggunan PLBN berserta fasilitas dan sarana prasarana lainnya, yang telah dibangun agar busa dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam pengembangan perbatasan.

Dan khususnya untuk percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang ada dan tinggal di wilayah perbatasan.

"Ya, fasilitas dan sarana yang telah dibangun harus membawa perbaikan dalam pembangunan kawasan perbatasan yang bermanfaat untuk masyarakat," Kamis (18/12/2019).

"Maka kami sebagai staf yang membantu beliau (Presiden-Red), merumuskan apa yang menjadi keinginan beliau. Karenanya momentum pagi hari ini, kita ingin jadikan sebagai momentum yang baik dalam pembangunan di kawasan perbatasan," sambungnya.

Untuk itu, dengan telah dibukanya pintu Ekspor melalui PLBN Aruk, ia katakan dirinya ingin perdagangan yang ada di perbatasan negara harus berlangsung dalam keadaan normal, dan sesuai undang-undang yang berlaku.

Ikuti Upacara HUT RI ke 74 di PLBN Aruk, Wabup Hairiah Sampaikan Hal-hal Berikut

Tidak hanya itu, Robert juga mengingatkan agar kedepannya untuk produk-produk ekspor juga harus memiliki nilai tambah untuk Petani.

"Untuk kedepannya kita jiga harus memikirkan untuk ekspor ini harus memiliki nilai tambah, terutama dalam pengelolaan bahan menjadi bahan setengah jadi atau barang jadi sehingga memiliki nilai tambah untuk petani sendiri," tuturnya.

Deputi Bidang Pengelolaan Perbatasan BNPP RI, Robert Simbolon (Batik), saat kegiatan pelepasan Ekspor melalui PLBN Aruk, di dampingi oleh Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili (Baju putih), Wakil Bupati Sambas Hj Hairiah, Kepala PLBN Aruk, Bea dan Cukai, Kamis (18/12/2019).
Deputi Bidang Pengelolaan Perbatasan BNPP RI, Robert Simbolon (Batik), saat kegiatan pelepasan Ekspor melalui PLBN Aruk, di dampingi oleh Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili (Baju putih), Wakil Bupati Sambas Hj Hairiah, Kepala PLBN Aruk, Bea dan Cukai, Kamis (18/12/2019). 

Oleh karenanya, ia mengapresiasi kegiatan tersebut dan kepada petani-petani di Kabupaten Sambas, karena telah mampu melaksanakan ekspor hasil pertanian sampai keluar negeri.

Namun demikian, ia memberi catatan kepada pimpinan daerah, agar kegiatan ekspor tersebut tidak kebablasan dan harus memastikan bahwa kebutuhan pada Masyarakat sudah terpenuhi.

"Tentu ada konsekuensinya, karenanya kita harus memastikan bahwa kebutuhan masyarakat kita di kawasan perbatasan terpenuhi," ungkapnya.

"Tentu kita sangat mengapresiasi kegiatan ini, dan kita sampaikan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada Petani atau masyarakat Kabupaten Sambas," tutupnya.

Bangun Koordinasi

Salah satu pelaku usaha ekspor barang dari Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk, Bong Ci Hui mengatakan dirinya melakukan ekspor buah-buahan dari PLBN aduk ke Malaysia.

"Yang di ekspor biru buah nanas, petai, buah naga, kelapa dan keladi. Dengan menggunakan kode Port Sambas (Kode terminal barang Sambas-red)," ujarnya, Kamis (18/12/2019).

Dari data yang di sampaikan Dinas Perdagangan, jumlahnya mencapai 1 ton untuk buah nanas, jeruk 550 Kilogram, Buah Naga 2,2 Ton, Petai dan keladi 500 Kilogram, kelapa 2 Ton, jagung 1,4 Ton dengan nilai total Rp 150 juta.

Sementara itu, Kepala Kantor Bea dan Cukai Sentete, Denny Prasetyanto mengatakan pihaknya akan meningkatkan pengawasan di wilayah perbatasan, khususnya untuk barang masuk.

"Untuk barang masuk, kami telah bangun koordinasi dengan semua pihak untuk meningkatkan pengawasan. Dan akan ditindaklanjuti dengan melaksanakan operasi-operasi bersama pada 2020," tutupnya. 

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved