VIDEO: Tingkatkan Kesiapan Hadapi Karhutla, Kodam XII/Tpr Gelar Apel dan Latihan

Upacara tersebut diikuti tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polisi, BPBD, Manggala Agni, TAGANA, DAMKAR Pontianak dan Kubu Raya.

Penulis: Ferryanto | Editor: Maudy Asri Gita Utami

PONTIANAK - Kodam XII/Tanjungpura apel gelar pasukan latihan kesiapsiagaan personel dan peralatan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tahun 2019 di lapangan apel Makodam XII/Tpr Jalan Arteri Alianyang, Kubu Raya. Rabu (4/12/2019)

Apel gelar pasukan latihan kesiapsiagaan operasional Karhutla yang di pusatkan di Kabupaten Kubu Raya bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan personel dan peralatan dalam menghadapi Karhutla.

Upacara tersebut diikuti tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polisi, BPBD, Manggala Agni, TAGANA, DAMKAR Pontianak dan Kubu Raya.

Pada kesempatan tersebut, Pangdam XII/Tpr Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad mengatakan, apel gelar pasukan dalam rangka penanggulangan Karhutla yang berada di wilayah Kodam XII/Tpr tahun ini dipusatkan di kabupaten Kubu Raya untuk melatih unsur-unsur yang berada diwilayah kendali kodam XII/Tpr.

Ketapang Terbanyak Titik Api, Sutarmidji Sesalkan Bupati Martin Tak Hadiri Rapat Evaluasi Karhutla

Daniel Johan Akan Dorong Pembentukan Pansus Karhutla

Dalam hal ini kebakaran hutan pencegahan menjadi hal penting, oleh karena itu dalam rencana operasi ini dilaksanakan sepanjang tahun.

Sehingga manakala tidak ada api maka yang dilaksanakan adalah pencegahan dengan cara sosialisasi secara edukatif maupun penyuluhan- penyuluhan.

Jadi sosialisasi ini dilaksanakan terus menerus secara simultan serta saling mendukung antar intansi di wilayah.

Prioritaskan Pencegahan Karhutla

Menjadi satu di antara Provinsi yang memiliki titik api terbanyak di tahun 2019 membuat pemerintah konsen terhadap pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Barat.

Sosialisasi tentang penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan pun terus dilakukan agar kebakaraan hutan dan lahan tidak terjadi lagi.

Sosialisasi juga bukan hanya diberikan kepada masyarakat, namun juga bagi aparat kepolisian juga kemiliteran.

Seperti halnya pada hari ini, Senin (2/12/2019) dimana Kodam XII/Tpr menggelar Latihan Kesiapsiagaan Operasional Kodam XII/Tpr Tahun 2019.

Latihan secara resmi dibuka oleh Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan (DanKodiklat) TNI Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono, S.I.P., yang diwakili Wadankodiklat TNI, Marsma TNI R. Ismet Ismaya Saleh.

Pembukaan latihan dihadiri Pangdam XII/Tpr, Kapolda Kalbar, Wakil Gubernur Kalbar, Danlantamal XII Pontianak, Danlanud Supadio, Kasdam XII/Tpr, Danrem, Irdam, Kapok Sahli, para Asisten, Kabalak, para Dansat jajaran Kodam XII/Tpr serta para Kepala Lembaga/Instansi Pemerintahan.

Latihan Kesiapsiagaan Operasional Kodam XII/Tpr Tahun 2019 akan dilaksanakan selama 5 hari, mulai tanggal 2 sampai dengan 6 Desember 2019.

Latihan kali ini mengambil tema, “Kodam XII/Tpr Membantu Pemerintah Daerah Menanggulangi Akibat Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan di Wilayah Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah dalam rangka Mendukung Tugas Pokok TNI”.

Pangdam XII/Tpr, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad dalam sambutannya menyampaikan, Latihan Kesiapsiagaan Operasional TNI merupakan latihan dalam rangka penggunaan kekuatan untuk mencapai kesiapsiagaan yang tinggi dalam menghadapi Kontijensi yang paling mungkin terjadi di wilayah Kotama Ops TNI.

"Juga dimaksudkan untuk menguji Kesiapsiagaan Operasional Koops TNI wilayah Kodam XII/Tpr dalam tugas operasi bantuan kepada Pemda khususnya penanggulangan bencana alam akibat Karhutla."

"Sesuai peran dan tugas yang telah disiapkan secara berhasil dan berdaya guna," kata Pangdam XII/Tpr.

Selanjutnya Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad juga kondisi karhutla yang hampir setiap tahun terjadi di wilayah Kalbar dan Kalteng.

Menurutnya, Provinsi Kalbar maupun Kalteng yang sebagian besar merupakan lahan gambut sangat rawan terjadi Karhutla.

Ini terjadi karena faktor alam maupun ulah manusia yang tidak bertanggung jawab yang membuka lahan dengan cara membakar.

"Oleh karena itu, Latihan Kesiapsiagaan Operasional Kodam XII/Tpr, baik menggunakan metode Geladi Mako maupun Geladi Lapangan ini merupakan salah satu langkah strategis untuk mewujudkan kesiapsiagaan personel, materill, Alutsista, sarana prasarana maupun semua pihak terkait dalam rangka menanggulangi akibat terjadinya bencana Karhutla di wilayah Kodam XII/Tpr," terangnya.

Pangdam XII/Tpr, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad berharap, kegiatan semacam ini perlu dilakukan secara terus menerus, dikembangkan dan ditingkatkan agar terwujud keterpaduan teknik, prosedur dan mekanisme yang baik dalam pemberian bantuan Kodam XII/Tpr kepada pemerintah daerah, khususnya dalam mengatasi permasalahan kebakaran hutan dan lahan.

"Menyadari bahwa pentingnya latihan bersama ini, kepada para peserta latihan agar senantiasa mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan oleh penyelenggara."

"Jalin hubungan baik dan harmonis antara instansi terkait dan laksanakan kegiatan dengan semangat serta perhatikan faktor keamanan baik personel maupun materiil selama pelaksanaan latihan," tegas Pangdam XII/Tpr.

Sementara itu Dankodiklat TNI, Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono, S.I.P., dalam sambutanya yang disampaikan Wadankodiklat TNI, Marsma TNI R. Ismet Ismaya Saleh berharap, setelah melakukan latihan ini para peserta mampu melaksanakan koordinasi dengan seluruh stakeholder terkait, mampu melaksanakan komando pengendalian dalam suatu operasi bantuan penanggulan bencana alam kepada Pemda setempat serta mampu melaksanakan prosedur hubungan komandan dan staf sesuai mekanisme dan prosedur yang berlaku.

Kemudian, pada kesempatan yang sama juga di lakukan Sosialisasi Penanggulangan Bencana Alam Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Sosialisasi ini disampaikan langsung oleh Kepala BNPB, Letjen TNI Doni Monardo.

Kepala BNPB, Doni Monardo menyampaikan, lahan gambut apabila sudah terbakar proses pemadamannya sangat sulit dilakukan. Api hanya bisa padam apabila turun hujan.

Banyak energi dan pemborosan yang sangat besar untuk membiayai pemadaman api akibat Karhutla.

"Oleh karenanya langkah kedepan sebagaimana yang selalu ditekankan oleh Presiden Jokowi, pencegahan harus menjadi prioritas, bagaimana ada inovasi-inovasi untuk mengajak masyarakat kita agar tidak lagi membuka lahan dengan cara membakar."

"Termasuk dorongan dari dinas pertanian, dinas perikanan yg ada di daerah untuk memikirkan bagaimana mengajak masyarakat untuk melakukan cara-cara yang lebih kreativ, inovatif untuk membuka lahan tanpa membakar," kata Kepala BNPB.

Ia juga mengajak masyarakat agar tidak membuka lahan dengan tanpa membakar.

Menurutnya, dalam hal pencegahan kerhutla tidak bisa dikerjakan oleh pemerintah daerah semata, dalam proses pencegahannya sangat perlu bantuan dari berbagai komponen lainnya termasuk tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat.

"Bagaimana para pendeta para ustad bisa mengajak masyarakat kita harus jaga alam, kita lindungi ekosistem karna dampak kebakaran sangat luar biasa."

"Tahun depan mudah-mudahan tidak sepanas ini atau tidak sepanjang ini kemaraunya sehingga upaya kita tidak seberat tahun sekarang upaya pencegahan menjadi prioritas utama," jelasnya. (*)

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved