Tumpahan Minyak Sawit Cemari Sungai Sambas, DPRD akan Pantau Langsung ke Lokasi

Menurutnya, nanti mereka akan secepatnya melakukan pemantauan terhadap kondisi tumpahan CPO sawit di Desa tersebut.

TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA/Dhika
Sungai Sambas tampak tercemar akibat dari minyak yang diduga minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO) di penyeberangan Kubung - Penyulong, Desa Puringan Kecamatan Teluk Keramat. 

SAMBAS - Ketua Komisi 2 DPRD Kabupaten Sambas, Ahmad Hafsak Setiawan, menanggapi keluhan masyarakat Desa Puringan yang mana sebelumnya ada laporan jika sungai Sambas di daerah itu ditumpahi oleh minyak sawit.

Menurutnya, nanti mereka akan secepatnya melakukan pemantauan terhadap kondisi tumpahan CPO sawit di Desa tersebut.

"Ya, kami dari Komisi 2 akan segera melakukan pemantauan terhadap kondisi genangan yang terjadi tersebut," ujarnya, Rabu (4/12/2019).

Ia mengungkapkan, jika dirinya juga meminta kepada Dinas Perumahan, Pemukiman dan Lingkungan Hidup (Perkim LH) segera bertindak.

Cargill Dukung Petani Plasma Indonesia Melalui Sertifikasi Minyak Sawit Berkelanjutan Global

Ditambahkan Hapsak, jika ditemukan unsur kesengajaan yang dilakukan oleh pemilik minyak sawit, maka Pemda harus memberikan sanksi yang tegas kepada pemilik minyak sawit itu.

"Kita inginkan dinas terkait untuk segera bertindak, jika ada unsur kesengajaan maka harus diberikan sangsi yang tegas," ungkapnya.

Tidak hanya itu, ia juga meminta dinas terkait untuk segera melakukan uji kebersihan pada air sungai Sambas.

Hal ini di karenakan, air adalah kebutuhan masyarakat dan menyangkut hak hidup orang banyak.

Karena, masih banyak warga yang menggunakan air tersebut untuk kebutuhan sehari-hari.

"Ini merupakan pencemaran lingkungan, kita khawatir ekosistem yang ada terganggu termasuk masyarakat terkait dengan kesehatannya, sehingga harus ada tindakan tegas terhadap perusahaan tersebut," tutupnya.  

Keluhkan Pencemaran

Genangan tumpahan minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO) di penyeberangan Kubung-Penyulong, Desa Puringan Kecamatan Teluk Keramat dikeluhkan oleh masyarakat setempat.

Disampaikan oleh salah satu warga Desa Puringan, Dhika meminta pemerintah untuk segera turun lapangan, memantau dan melakukan pengecekan terhadap kualitas air.

"Ya, karena air inikan menyangkut hidup orang banyak, dimana air ini merupakan kebutuhan hidup masyarakat. Sehingga kualitas air di Desa kami ini perlu segera dilakukan pengecekan," ujarnya, Rabu (4/12/2019).

Dhika mengungkapkan, kejadian itu diketahui oleh masyarakat pada pagi tadi.

Dimana air sungai Sambas terlihat bercampur dengan minyak.

Dari keterangan Dhika, ia pun belum mengetahui milik apakah minyak sawit itu milik dari perusahaan atau bukan.

"Ketahuannya tadi, belum diketahui milik siapa minyak yang tumpah ini," tutupnya. (*)

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved